26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

11 Negara Diizinkan Masuk Saudi Tak Terkait Haji

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PEMERINTAH Indonesia telah memastikan tidak akan memberangkatkan warganya untuk Ibadah Haji tahun ini. Namun, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Altaghafi menegaskan hingga kini belum ada detail informasi resmi dari Riyadh mengenai penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah.

DUBES: Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Altaghafi.

“Informasi detail terkait haji dan umrah sampai hari ini belum ada pengumuman resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi,” kata Esam di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Selatan, Kamis (3/6).

Menurutnya, keterangan resmi perihal haji dan umrah baru akan disampaikan dalam waktu dekat, terkait berapa kuota yang akan di buka untuk haji tahun ini. Ia kemudian membahas kabar di beberapa media bahwa Saudi akan menerima 60 ribu jemaah haji pada tahun ini. “Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Menteri Haji dan Umrah terkait Arab Saudi akan membuka 60 ribu jamaah seperti yang beredar di masyarakat,” ungkapnya.

Bagaimanapun, ia mengapresiasi keputusan pemerintah Indonesia yang membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun ini. “Ketika pemerintah Indonesia atau Menteri Agama Indonesia memutuskan untuk tidak menyelenggarakan haji, kami sangat menghargai keputusan Indonesia,” ujar Esam.

Terkait 11 negara diizinkan masuk ke Arab Saudi, tapi Indonesia tidak termasuk, Esam membeberkan, bahwa kebijakan itu tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. “Beberapa waktu lalu penerbangan mengumumkan bahwa Arab Saudi mengizinkan 20 negara. Saya ingin ingin mengklarifikasi, bahwa 11 negara tersebut tidak ada hubungannya dengan perjalanan haji dan umroh seperti yang beredar,” ujar Esam.

Esam menegaskan, 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi itu hanya mendapat izin untuk perjalanan bisnis dan lainnya. “Sebelas negara-negara yang mendapatkan izin masuk adalah izin masuk perjalanan, atau tourism, atau perjalanan bisnis, atau untuk kepentingan lain. Saya tekankan kembali bahwa tidak ada hubungannya dengan perizinan perjalanan haji,” tegas Esam.

Meski demikian, Esam berdoa supaya urusan ibadah haji bisa dipermudah. Dia berharap, haji dapat berlangsung seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. “Kami berharap Allah SWT agar segala urusan haji dan umroh dapat dipermudah. Terutama bagi jamaah Indonesia ke depan. Kami sangat berharap dapat menjalankan ibadah haji seperti tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.

Esam pun mengapresiasi antusiasme warga Indonesia yang ingin berangkat haji ke Arab Saudi. Menurutnya, setiap tahunnya Indonesia biasa mengirim jemaah sampai 200 ribu orang. “Seperti yang anda ketahui, Indonesia merupakan jamaah dengan jumlah terbanyak, lebih dari 200 ribu jemaah per tahun,” kata Esam.

Meski demikian, Esam menjelaskan, Arab Saudi juga enggan gegabah. Jika terlalu memaksakan keberangkatan haji dari luar negeri, kata Esam, jamaah justru berpotensi membawa penyakit.

“Hingga saat ini otoritas Arab Saudi mengedepankan keselamatan jamaah. Jangan sampai karena menunaikan ibadah haji menjadi membawa penyakit dan kembali ke negaranya justru membawa penyakit,” ujarnya. (dtc/cnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PEMERINTAH Indonesia telah memastikan tidak akan memberangkatkan warganya untuk Ibadah Haji tahun ini. Namun, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Altaghafi menegaskan hingga kini belum ada detail informasi resmi dari Riyadh mengenai penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah.

DUBES: Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Altaghafi.

“Informasi detail terkait haji dan umrah sampai hari ini belum ada pengumuman resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi,” kata Esam di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Selatan, Kamis (3/6).

Menurutnya, keterangan resmi perihal haji dan umrah baru akan disampaikan dalam waktu dekat, terkait berapa kuota yang akan di buka untuk haji tahun ini. Ia kemudian membahas kabar di beberapa media bahwa Saudi akan menerima 60 ribu jemaah haji pada tahun ini. “Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Menteri Haji dan Umrah terkait Arab Saudi akan membuka 60 ribu jamaah seperti yang beredar di masyarakat,” ungkapnya.

Bagaimanapun, ia mengapresiasi keputusan pemerintah Indonesia yang membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun ini. “Ketika pemerintah Indonesia atau Menteri Agama Indonesia memutuskan untuk tidak menyelenggarakan haji, kami sangat menghargai keputusan Indonesia,” ujar Esam.

Terkait 11 negara diizinkan masuk ke Arab Saudi, tapi Indonesia tidak termasuk, Esam membeberkan, bahwa kebijakan itu tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. “Beberapa waktu lalu penerbangan mengumumkan bahwa Arab Saudi mengizinkan 20 negara. Saya ingin ingin mengklarifikasi, bahwa 11 negara tersebut tidak ada hubungannya dengan perjalanan haji dan umroh seperti yang beredar,” ujar Esam.

Esam menegaskan, 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi itu hanya mendapat izin untuk perjalanan bisnis dan lainnya. “Sebelas negara-negara yang mendapatkan izin masuk adalah izin masuk perjalanan, atau tourism, atau perjalanan bisnis, atau untuk kepentingan lain. Saya tekankan kembali bahwa tidak ada hubungannya dengan perizinan perjalanan haji,” tegas Esam.

Meski demikian, Esam berdoa supaya urusan ibadah haji bisa dipermudah. Dia berharap, haji dapat berlangsung seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. “Kami berharap Allah SWT agar segala urusan haji dan umroh dapat dipermudah. Terutama bagi jamaah Indonesia ke depan. Kami sangat berharap dapat menjalankan ibadah haji seperti tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.

Esam pun mengapresiasi antusiasme warga Indonesia yang ingin berangkat haji ke Arab Saudi. Menurutnya, setiap tahunnya Indonesia biasa mengirim jemaah sampai 200 ribu orang. “Seperti yang anda ketahui, Indonesia merupakan jamaah dengan jumlah terbanyak, lebih dari 200 ribu jemaah per tahun,” kata Esam.

Meski demikian, Esam menjelaskan, Arab Saudi juga enggan gegabah. Jika terlalu memaksakan keberangkatan haji dari luar negeri, kata Esam, jamaah justru berpotensi membawa penyakit.

“Hingga saat ini otoritas Arab Saudi mengedepankan keselamatan jamaah. Jangan sampai karena menunaikan ibadah haji menjadi membawa penyakit dan kembali ke negaranya justru membawa penyakit,” ujarnya. (dtc/cnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/