MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Gempa Regional (PGR) I, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat terjadinya 46 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sepekan terakhir atau periode 25 Juni hingga 2 Juli 2021.
Staf analisa PGR 1 Chichi Nurhafizah di Medan, Sabtu (2/7) menjelaskan, berdasarkan kekuatan gempa bumi yang terjadi sepekan terakhir, kekuatan Magnitudo dibawah 4.0 sebanyak 45 kejadian dan Magnitudo di atas 4.0 sekali kejadian.
Untuk kedalaman gempa bumi yang terjadi sepekan ini, dikategorikan kedalam gempa dangkal sebanyak 44 kejadian dan menengah dua kali kejadian.
Sementara, peneliti Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Marzuki Sinambela, menjelaskan, kejadian gempa bumi selama sepekan ini tersebar di daerah subduksi, megathrust, outerrise, dan beberapa segmen sesar yakni Renun, Aceh Central, Betee A, Angkola dan aktivitas kegempaan Samosir yang belum terindetifikasi sumbernya.
Hasil analisa PGR 1, menggambarkan dominasi kegempaan terjadi di darat sebanyak 33 kejadian dan di laut 13 kejadian. Secara umum, dari hasil analisa aktivitas sumber kegempaan selama sepekan sangat didominasi oleh aktivitas seismik di Samosir sebanyak 17 kejadian dengan sumber yang masih diteliti hingga saat ini atau sering disebut dengan (unidentified Samosir).
âDari total 46 kejadian gempa bumi, tidak ada kejadian gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat,â sebutnya. (ant/ram)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Gempa Regional (PGR) I, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat terjadinya 46 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sepekan terakhir atau periode 25 Juni hingga 2 Juli 2021.
Staf analisa PGR 1 Chichi Nurhafizah di Medan, Sabtu (2/7) menjelaskan, berdasarkan kekuatan gempa bumi yang terjadi sepekan terakhir, kekuatan Magnitudo dibawah 4.0 sebanyak 45 kejadian dan Magnitudo di atas 4.0 sekali kejadian.
Untuk kedalaman gempa bumi yang terjadi sepekan ini, dikategorikan kedalam gempa dangkal sebanyak 44 kejadian dan menengah dua kali kejadian.
Sementara, peneliti Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Marzuki Sinambela, menjelaskan, kejadian gempa bumi selama sepekan ini tersebar di daerah subduksi, megathrust, outerrise, dan beberapa segmen sesar yakni Renun, Aceh Central, Betee A, Angkola dan aktivitas kegempaan Samosir yang belum terindetifikasi sumbernya.
Hasil analisa PGR 1, menggambarkan dominasi kegempaan terjadi di darat sebanyak 33 kejadian dan di laut 13 kejadian. Secara umum, dari hasil analisa aktivitas sumber kegempaan selama sepekan sangat didominasi oleh aktivitas seismik di Samosir sebanyak 17 kejadian dengan sumber yang masih diteliti hingga saat ini atau sering disebut dengan (unidentified Samosir).
âDari total 46 kejadian gempa bumi, tidak ada kejadian gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat,â sebutnya. (ant/ram)