26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Palestina-Israel Berdamai

PBB-AS Dukung Perundingan

AMMAN – Keputusan Palestina dan Israel kembali duduk satu meja untuk membahas negosiasi damai setelah setahun mandek menuai banyak pujian dari berbagai pihak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS mendukung keputusan kedua pihak untuk kembali bernegosiasi.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyemangati kedua pihak memanfaatkan momen itu untuk melanjutkan kerja sama demi menciptakan perdamaian abadi. Dalam pesannya dari Washington, juru bicara Gedung Putih juga menyambut perkembangan positif itu. “Presiden Barack Obama akan terus mendukung para pemimpin dari kedua pihak dan siap melakukan apapun agar negosiasi damai terus berlanjut,” kata jubir yang tak disebutkan namanya itu kemarin (4/1).

Negosiasi damai Palestina-Israel berlangsung di Amman, Jordania, sejak Selasa lalu (3/1). Putaran terakhir negosiasi damai berlangsung pada September 2010. Tetapi, Palestina menarik diri setelah Israel ngotot melanjutkan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan timur Jerusalem. Wilayah itu dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah dan diklaim Palestina sebagai bagian wilayahnya.

Otoritas Palestina menuntut penghentian pembangunan permukiman itu dan mengancam tidak akan melanjutkan negosiasi secara formal. Palestina juga meminta agar Israel berkomitmen menarik wilayah perbatasannya hingga garis sebelum pendudukan pasca-perang 1967.Tetapi, Israel menolak dan minta agar negosiasi berlanjut tanpa syarat.
Sayangnya, hingga kemarin pertemuan Palestina-Israel di Amman belum menghasilkan kesepakatan signifikan.

Satu-satunya kemajuan adalah kedua pihak sepakat untuk melanjutkan dialog. Berlanjutnya komunikasi Palestina-Israel, sekecil apapun, merupakan kemajuan yang berarti. Padahal, kedua pihak masih jauh dari kesepakatan terkait isu kunci untuk menyelesaikan konflik di antara mereka.

Negosiasi yang berlanjut setelah 15 bulan mandek itu sudah diawali dengan peringatan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia menyatakan akan bertindak tegas terhadap Tel Aviv jika negosiasi tersebut tidak berlanjut pada 26 Januari mendatang.

Menteri Luar Negeri Jordania Nasser Judeh selaku tuan rumah menyatakan harapannya terhadap negosiasi damai tersebut. “Hal terpenting adalah kedua belah pihak sudah bertemu dan bertatap muka hari ini (Selasa lalu),” ujarnya.
Meski memahami bahwa tidak ada langkah maju dalam pencapaian substansi negosiasi, dia mengapresiasi atmosfer positif yang terasa selama pertemuan berlangsung. “Kami sepakat bahwa diskusi akan berlanjut. Pertemuan lanjutan juga akan berlangsung di Jordania. Kami juga setuju untuk tidak memublikasikan jadwal sejumlah pertemuan lainnya, kecuali pertemuan yang dimediasi Jordania. Saya katakan, Anda mungkin tahu jadwal pertemuan itu atau mungkin tidak sama sekali,” tandasnya. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

PBB-AS Dukung Perundingan

AMMAN – Keputusan Palestina dan Israel kembali duduk satu meja untuk membahas negosiasi damai setelah setahun mandek menuai banyak pujian dari berbagai pihak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS mendukung keputusan kedua pihak untuk kembali bernegosiasi.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyemangati kedua pihak memanfaatkan momen itu untuk melanjutkan kerja sama demi menciptakan perdamaian abadi. Dalam pesannya dari Washington, juru bicara Gedung Putih juga menyambut perkembangan positif itu. “Presiden Barack Obama akan terus mendukung para pemimpin dari kedua pihak dan siap melakukan apapun agar negosiasi damai terus berlanjut,” kata jubir yang tak disebutkan namanya itu kemarin (4/1).

Negosiasi damai Palestina-Israel berlangsung di Amman, Jordania, sejak Selasa lalu (3/1). Putaran terakhir negosiasi damai berlangsung pada September 2010. Tetapi, Palestina menarik diri setelah Israel ngotot melanjutkan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan timur Jerusalem. Wilayah itu dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah dan diklaim Palestina sebagai bagian wilayahnya.

Otoritas Palestina menuntut penghentian pembangunan permukiman itu dan mengancam tidak akan melanjutkan negosiasi secara formal. Palestina juga meminta agar Israel berkomitmen menarik wilayah perbatasannya hingga garis sebelum pendudukan pasca-perang 1967.Tetapi, Israel menolak dan minta agar negosiasi berlanjut tanpa syarat.
Sayangnya, hingga kemarin pertemuan Palestina-Israel di Amman belum menghasilkan kesepakatan signifikan.

Satu-satunya kemajuan adalah kedua pihak sepakat untuk melanjutkan dialog. Berlanjutnya komunikasi Palestina-Israel, sekecil apapun, merupakan kemajuan yang berarti. Padahal, kedua pihak masih jauh dari kesepakatan terkait isu kunci untuk menyelesaikan konflik di antara mereka.

Negosiasi yang berlanjut setelah 15 bulan mandek itu sudah diawali dengan peringatan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia menyatakan akan bertindak tegas terhadap Tel Aviv jika negosiasi tersebut tidak berlanjut pada 26 Januari mendatang.

Menteri Luar Negeri Jordania Nasser Judeh selaku tuan rumah menyatakan harapannya terhadap negosiasi damai tersebut. “Hal terpenting adalah kedua belah pihak sudah bertemu dan bertatap muka hari ini (Selasa lalu),” ujarnya.
Meski memahami bahwa tidak ada langkah maju dalam pencapaian substansi negosiasi, dia mengapresiasi atmosfer positif yang terasa selama pertemuan berlangsung. “Kami sepakat bahwa diskusi akan berlanjut. Pertemuan lanjutan juga akan berlangsung di Jordania. Kami juga setuju untuk tidak memublikasikan jadwal sejumlah pertemuan lainnya, kecuali pertemuan yang dimediasi Jordania. Saya katakan, Anda mungkin tahu jadwal pertemuan itu atau mungkin tidak sama sekali,” tandasnya. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/