29.7 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Anggota Paskibra Binjai Dapat Sepatu Rusak

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Binjai diduga tak teliti dalam hal pengadaan 100 buah pasang sepatu olahraga yang diperuntukkan bagi anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) tahun 2021. Pasalnya, terdapat temuan sepatu yang diduga tidak sesuai spesifikasi.

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

Bahkan, Sumut Pos juga mendapatkan adanya temuan sepatu yang rusak berupa terlepasnya punggung sepatu dari tapak.

Parahnya, bukan hanya sepasang saja yang demikian. Melainkan, seluruh sepatu mengalami kerusakan. Informasi diperoleh, kerusakan dimaksud terjadi pada lem dari sepatu dengan tapaknya.

Parahnya, sepatu ini rusak setelah anak-anak paskibra Kota Binjai masih menggunakannya sehari. Harga sepatu per buah Rp320.700, termasuk pajak.

Kadispora Kota Binjai, Nani Sundari mengakui hal tersebut. Artinya, dia membenarkan adanya ada kerusakan pada sepatu yang diserahkan Dispora Kota Binjai kepada anak-anak anggota paskibra.

“Ya benar. Itu belum dibayar. Belum dibayar saja kok heboh,” kata Kadis ketika dikonfirmasi, akhir pekan lalu.

Selain belum dibayar, dia bilang, pengadaan sepatu paskibra yang diduga tak teliti dan tak cermat ini sudah sesuai spesifikasi. Walau belum dibayar, namun terdapat keanehan.

Pasalnya, penyedia jasa atau rekanan sudah menyerahkan kepada Dispora untuk dipakai kepada anak-anak paskibra. Kata Kadis, Dispora Binjai mengadakan 104 buah pasang sepatu olahraga.

Sementara data anggaran yang diperoleh, tertulis kebutuhan sepatu olahraga untuk pelatihan anak-anak paskibra sebanyak 100 buah pasang. Kadis menambahkan, pembayaran pengadaan sepatu ini ditampung pada Perubahan APBD Kota Binjai tahun 2021.

“Ada kontrak kecil istilahnya bahwa penyedia bersedia belum dilakukan pembayaran, namun dipakai lebih dulu. Ada komitmen awal pas buat kontrak kecil tadi. Untuk kontrak (pengadaan) ini belum ada,” tambah dia.

Atas kerusakan ini, menurut dia, Dispora Kota Binjai sudah memanggil pihak ketiga selaku penyedia jasa. “Sudah kami panggil (penyedia), karena rusak ini. Komplain lah kami,” ujar dia.

Nani menambahkan, penyedia jasa sudah dipanggil terkait hal tersebut. Juga akan diganjar sangsi. Sayangnya, dia tidak bersedia menjelaskan sanksi yang bagaimana, yang mau diberikan kepada penyedia jasa.

Namun, Nani membantah kalau seluruh sepatu yang rusak.

“Ada empat pasang yang rusak. Kami sudah panggil penyedia,” ujarnya.

Pun demikian, Nani menepis jika sepatu yang dihadirkan rekanan tidak sesuai spesifikasi. Menurut dia, Dispora menginginkan tapak sepatu yang lebih baik.

“Ternyata enggak sesuai dengan yang kita harapkan. Kita sudah panggil (penyedia), ini tidak kita bayarkan sesuai dengan kontrak. Akan dihitung ulang. Ya rugi, salah dia kok (rekanan),” tukasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Binjai diduga tak teliti dalam hal pengadaan 100 buah pasang sepatu olahraga yang diperuntukkan bagi anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) tahun 2021. Pasalnya, terdapat temuan sepatu yang diduga tidak sesuai spesifikasi.

RUSAK: Seorang anggota paskibra Binjai 2021 menunjukkan sepatunya yang rusak.

Bahkan, Sumut Pos juga mendapatkan adanya temuan sepatu yang rusak berupa terlepasnya punggung sepatu dari tapak.

Parahnya, bukan hanya sepasang saja yang demikian. Melainkan, seluruh sepatu mengalami kerusakan. Informasi diperoleh, kerusakan dimaksud terjadi pada lem dari sepatu dengan tapaknya.

Parahnya, sepatu ini rusak setelah anak-anak paskibra Kota Binjai masih menggunakannya sehari. Harga sepatu per buah Rp320.700, termasuk pajak.

Kadispora Kota Binjai, Nani Sundari mengakui hal tersebut. Artinya, dia membenarkan adanya ada kerusakan pada sepatu yang diserahkan Dispora Kota Binjai kepada anak-anak anggota paskibra.

“Ya benar. Itu belum dibayar. Belum dibayar saja kok heboh,” kata Kadis ketika dikonfirmasi, akhir pekan lalu.

Selain belum dibayar, dia bilang, pengadaan sepatu paskibra yang diduga tak teliti dan tak cermat ini sudah sesuai spesifikasi. Walau belum dibayar, namun terdapat keanehan.

Pasalnya, penyedia jasa atau rekanan sudah menyerahkan kepada Dispora untuk dipakai kepada anak-anak paskibra. Kata Kadis, Dispora Binjai mengadakan 104 buah pasang sepatu olahraga.

Sementara data anggaran yang diperoleh, tertulis kebutuhan sepatu olahraga untuk pelatihan anak-anak paskibra sebanyak 100 buah pasang. Kadis menambahkan, pembayaran pengadaan sepatu ini ditampung pada Perubahan APBD Kota Binjai tahun 2021.

“Ada kontrak kecil istilahnya bahwa penyedia bersedia belum dilakukan pembayaran, namun dipakai lebih dulu. Ada komitmen awal pas buat kontrak kecil tadi. Untuk kontrak (pengadaan) ini belum ada,” tambah dia.

Atas kerusakan ini, menurut dia, Dispora Kota Binjai sudah memanggil pihak ketiga selaku penyedia jasa. “Sudah kami panggil (penyedia), karena rusak ini. Komplain lah kami,” ujar dia.

Nani menambahkan, penyedia jasa sudah dipanggil terkait hal tersebut. Juga akan diganjar sangsi. Sayangnya, dia tidak bersedia menjelaskan sanksi yang bagaimana, yang mau diberikan kepada penyedia jasa.

Namun, Nani membantah kalau seluruh sepatu yang rusak.

“Ada empat pasang yang rusak. Kami sudah panggil penyedia,” ujarnya.

Pun demikian, Nani menepis jika sepatu yang dihadirkan rekanan tidak sesuai spesifikasi. Menurut dia, Dispora menginginkan tapak sepatu yang lebih baik.

“Ternyata enggak sesuai dengan yang kita harapkan. Kita sudah panggil (penyedia), ini tidak kita bayarkan sesuai dengan kontrak. Akan dihitung ulang. Ya rugi, salah dia kok (rekanan),” tukasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/