25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Pembangunan Jembatan Sei Seruai Diharapkan Dongkrak Potensi Wisata Alam Birubiru

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ketersediaan sarana infrastruktur sangat berperan dalam mendongkrak potensi destinasi wisata agar bayak dikunjungi wisatawan. Untuk itu, Pemkab Deliserdang membangun jembatan Sei Seruai yang berada di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Birubiru. Jembatan baru itu berada tepat di sebelah kanan jembatan lama.

POTENSI: Jembatan Sei Seruai di Desa Sari Laba Jahe, yang diharapkan mendongkrak potensi wisata alam di Kecamatan Birubiru.

Selain sebagai sarana pendukung pariwisata, jembatan baru tersebut diharapkan bisa memperlancar arus kendaran di wilayah Kecamatan Birubiru. Panjang Jembatan Sei Seruai yang baru itu 42 meter dan lebar 6 meter.

Jembatan yang berstrukur besi cor dan berlantai cor ini akan menganti fungsi jembatan yang lama yang dibangun di masa penjajahan Belanda dengan kontruksi besi dan berlantai besi dengan panjang 40 meter dan lebar 3 meter.

“Kekuatan jembatan lama sudah diragukan karena di bangun saat zaman penjajahan Belanda,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Deliserdang, Ir Janso Sipahutar kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Janso, jembatan yang bakal diresmikan Bupati Deliserdang Ahsari Tambunan ini, selain sebagai sarana trasportasi para wisatawan, juga untuk mobilisasi mengangkut hasil pertania atau bumi.

“Tempat-tempat wisata alam di Kecamatan Birubiru ini banyak dikunjungi warga di saat hari libur. Jadi diharapkan, selain sebagai penunjang sektor pariwisata, keberadaan jembatan ini juga bisa menjadi jalur alternatif bagi warga dari dan ke Kecamatan Sibolangit,” terangnya.

Bila jembatan ini tidak dibenahi, kata Janso, sangat disayangkan sarana jalan yang sudah bagus tidak bisa dilalui masyarakat. “Antara jembatan dan jalan merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Sehingga kelak fungsi sarana infrastruktur tersebut dapat dirasakan setiap masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Deliserdang, Khairum Reza menjelaskan, pihaknya sedang merancang blueprint destinasi wisata di Deliserdang. Sehingga ke depannya pembangunan wisata di Deliserdang dapat diselaraskan dengan satuan unit kerja yang lain. Di mana dinas terkait bisa mendukung dengan ketersediaan infrastuktur dan sarana. Berupa jalan, jembatan dan MKC gratis di lokasi objek wisata. “Dinas-dinas terkait bisa secara bersama-sama mendukung pembangunan pariwisata. Jadi kita tidak sendiri untuk membangun dan membuat blueprintnya,” terang Khairum.

Untuk wilayah Kecamatan Birubiru, wisata yang ditawarkan berupa objek wisata alam, pemandian air hangat di Desa Penen. Air hangatnya bersumber dari perut bumi. Kemudian wisata arung jeram, Camping ground serta pemadian air sejuk Sungai Sei Seruai.

Selain itu Pemkab Deliserdang melalui Dinas Pertanian mendorong warga sekitar untuk menyediakan produk pertanian yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. “Tiap kecamatan one produk. Wisatawan yang datang selalu mengingat bahwa di kecamatan A. Akan bawa oleh-oleh tertentu,” ujar Khairum.

Menurut Khairum, rencana blueprint destinasi wisata diharapkan, selain adanya perencananan pembangunan infrastruktur, dan Satu Kecamatan One Produk juga akan merangsang para investor untuk berinvertasi di sektor pariwisata di Kabupaten Deliserdang. (adz)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ketersediaan sarana infrastruktur sangat berperan dalam mendongkrak potensi destinasi wisata agar bayak dikunjungi wisatawan. Untuk itu, Pemkab Deliserdang membangun jembatan Sei Seruai yang berada di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Birubiru. Jembatan baru itu berada tepat di sebelah kanan jembatan lama.

POTENSI: Jembatan Sei Seruai di Desa Sari Laba Jahe, yang diharapkan mendongkrak potensi wisata alam di Kecamatan Birubiru.

Selain sebagai sarana pendukung pariwisata, jembatan baru tersebut diharapkan bisa memperlancar arus kendaran di wilayah Kecamatan Birubiru. Panjang Jembatan Sei Seruai yang baru itu 42 meter dan lebar 6 meter.

Jembatan yang berstrukur besi cor dan berlantai cor ini akan menganti fungsi jembatan yang lama yang dibangun di masa penjajahan Belanda dengan kontruksi besi dan berlantai besi dengan panjang 40 meter dan lebar 3 meter.

“Kekuatan jembatan lama sudah diragukan karena di bangun saat zaman penjajahan Belanda,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Deliserdang, Ir Janso Sipahutar kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Janso, jembatan yang bakal diresmikan Bupati Deliserdang Ahsari Tambunan ini, selain sebagai sarana trasportasi para wisatawan, juga untuk mobilisasi mengangkut hasil pertania atau bumi.

“Tempat-tempat wisata alam di Kecamatan Birubiru ini banyak dikunjungi warga di saat hari libur. Jadi diharapkan, selain sebagai penunjang sektor pariwisata, keberadaan jembatan ini juga bisa menjadi jalur alternatif bagi warga dari dan ke Kecamatan Sibolangit,” terangnya.

Bila jembatan ini tidak dibenahi, kata Janso, sangat disayangkan sarana jalan yang sudah bagus tidak bisa dilalui masyarakat. “Antara jembatan dan jalan merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Sehingga kelak fungsi sarana infrastruktur tersebut dapat dirasakan setiap masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Deliserdang, Khairum Reza menjelaskan, pihaknya sedang merancang blueprint destinasi wisata di Deliserdang. Sehingga ke depannya pembangunan wisata di Deliserdang dapat diselaraskan dengan satuan unit kerja yang lain. Di mana dinas terkait bisa mendukung dengan ketersediaan infrastuktur dan sarana. Berupa jalan, jembatan dan MKC gratis di lokasi objek wisata. “Dinas-dinas terkait bisa secara bersama-sama mendukung pembangunan pariwisata. Jadi kita tidak sendiri untuk membangun dan membuat blueprintnya,” terang Khairum.

Untuk wilayah Kecamatan Birubiru, wisata yang ditawarkan berupa objek wisata alam, pemandian air hangat di Desa Penen. Air hangatnya bersumber dari perut bumi. Kemudian wisata arung jeram, Camping ground serta pemadian air sejuk Sungai Sei Seruai.

Selain itu Pemkab Deliserdang melalui Dinas Pertanian mendorong warga sekitar untuk menyediakan produk pertanian yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. “Tiap kecamatan one produk. Wisatawan yang datang selalu mengingat bahwa di kecamatan A. Akan bawa oleh-oleh tertentu,” ujar Khairum.

Menurut Khairum, rencana blueprint destinasi wisata diharapkan, selain adanya perencananan pembangunan infrastruktur, dan Satu Kecamatan One Produk juga akan merangsang para investor untuk berinvertasi di sektor pariwisata di Kabupaten Deliserdang. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/