26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu Edy Garansi Deli Sport City Rampung Sebelum PON 2024

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera (Gunsu) Utara, Edy Rahmayadi, memberi kabar positif tentang perkembangan pembangunan Deli Sport City atau dulu bernama Sport Centre Sumut. Gubsu optimis, sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 digelar, sarana, prasarana, serta fasilitas pendukung lainnya bakal rampung pada lokasi yang berada di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang tersebut.

MASTERPLAN: Masterplan Stadion Utama Sport Centre Sumut. Stadion Utama ini nantinya berkapasitas 75 ribu penonton.

“Oh berjalan, berjalan. Ini administrasi karena yang membangun ini dari luar. Tahun 2024 itu sudah harus dipakai untuk PON,” katanya menjawab wartawan, belum lama ini.

Diungkapkan Gubsu, Deli Sport City akan dikerjakan oleh investor atau perusahaan yang berasal dari luar Indonesia. Namun, situasi pandemi Covid-19 turut berimbas terhadap progres pembangunan sejumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional, yang nantinya akan menjadi venue pertandingan beberapa cabang olahraga di PON 2024. “Tapi saat ini kita dalam kondisi Covid-19 seperti ini,” tuturnya.

Mantan Pangkostrad berkeyakinan, jika pandemi Covid-19 di Sumut sudah melandai, maka pengerjaan konstruksi pembangunan pusat olahraga terpadu tersebut akan langsung dilakukan.

Sebab, lanjut Gubsu, tak ada alasan pembangunan sejumlah fasilitas olahraga di kawasan Deli Sport City tidak selesai tepat pada waktunya. Apalagi Sumut bersama Aceh, telah ditunjuk sebagai tuan rumah even olahraga tingkat nasional yang pelaksanaannya berlangsung setiap empat tahun sekali tersebut.

“Harus kita lihat. Kalau kondisi Covid-19 ini mereda, berjalan itu semua,” ucapnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini beberapa waktu lalu juga mengungkapkan, venue yang pertama kali rampung selesai lebih dulu di Deli Sport City ini yakni Stadion Utama berkapasitas 75 ribu kursi tanpa lintasan atletik tersebut. “Khusus untuk Stadion (Utama) itu diperkirakan Februari 2023 selesai. Untuk ini aja anggarannya Rp1,8 triliun. Kemudian rumah sakit (salah satu fasilitas) anggarannya 1,8 triliun juga,” kata Edy.

Nantinya Rumah Sakit Haji Mina Internasional ini memiliki 5 ribu kamar, yang pembangunannya dimulai Maret 2021. Selain itu (Deli Sport City) juga ada Stadion akuatik, stadion atletik dan venue lainnya,” papar Edy.  

Edy menargetkan pembangunan kawasan sport center ini bisa rampung total pada akhir 2023. Setidaknya sport center ini akan dibangun 36 venue olahraga dengan total anggaran minimal mencapai Rp8,6 triliun, yang diharapkan berasal dari APBD, APBN, dan investor.”Ada Rp8,6 triliun seluruhnya, minimal itu belum lagi yang lain. khusus Stadion saja Rp1,8 triliun. Rumah sakit Rp1,8 triliun,” ujar Edy Rahmayadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Hasmirizal Lubis sebelumnya mengatakan, bahwa Deli Sport City dibangun tidak menggunakan dana APBD, melainkan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Hasmirizal mengungkapkan, bahwa calon investor yang terlihat serius membangun mega proyek di Sumut itu, merupakan perusahaan asal Cina.

“Perusahaannya apa saya tidak ingat, cuma nanti ada beberapa perusahaan di mana dilakukan secara konsorsium. Sejauh ini ya baru dari Cina, tetapi masih kita lakukan penjajakan lebih komprehensif,” terangnya.

Diketahui, kawasan Sport Centre Sumur pertama kali dikenal publik usai Gubsu Edy Rahmayadi resmi melakukan groundbreaking pada 14 Agustus 2020.

Kini kawasan tersebut bernama Deli Sport City. Rencananya selain fasilitas olahraga, akan turut dibangun fasilitas kesehatan, bisnis, sarana pameran, hiburan dan wisata.

Menurut Hasmirizal, perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumut 2019-2023, juga tidak menghambat realisasi pembangunan kawasan olahraga terpadu di atas lahan seluas 300 hektare tersebut.

“Jadi proyek ini merupakan investasi murni yang memanfaatkan dana investor. Sehingga tidak (terkontraksi) pandemi apalagi tidak memakai dana APBN dan APBD. Harapannya tentu dengan sudah ada investor yang serius mengerjakannya, Deli Sport City bisa segera dibangun di mana salah satu kebutuhannya untuk pelaksanaan PON mendatang,” pungkasnya.

Sebagaimana yang sudah direncanakan, dari lahan seluas 300 hektare itu, 200 hektare di antaranya dimanfaatkan untuk kawasan Sport Center sepenuhnya. Sedangkan, sisanya 100 hektare akan dibangun sebagai pusat bisnis,  dan fasilitas umum speerti rumah sakit bertaraf internasional, taman botani, taman rekreasi, sekolah, pendidikan keolahragaan, dan lain sebagainya. Kawasan Sport Center akan dibangun Stadion Utama yang berkapasitas 75.000 penonton dan venue-venue dari berbagai cabang olahraga lainnya. (prn/bbs)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera (Gunsu) Utara, Edy Rahmayadi, memberi kabar positif tentang perkembangan pembangunan Deli Sport City atau dulu bernama Sport Centre Sumut. Gubsu optimis, sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 digelar, sarana, prasarana, serta fasilitas pendukung lainnya bakal rampung pada lokasi yang berada di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang tersebut.

MASTERPLAN: Masterplan Stadion Utama Sport Centre Sumut. Stadion Utama ini nantinya berkapasitas 75 ribu penonton.

“Oh berjalan, berjalan. Ini administrasi karena yang membangun ini dari luar. Tahun 2024 itu sudah harus dipakai untuk PON,” katanya menjawab wartawan, belum lama ini.

Diungkapkan Gubsu, Deli Sport City akan dikerjakan oleh investor atau perusahaan yang berasal dari luar Indonesia. Namun, situasi pandemi Covid-19 turut berimbas terhadap progres pembangunan sejumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional, yang nantinya akan menjadi venue pertandingan beberapa cabang olahraga di PON 2024. “Tapi saat ini kita dalam kondisi Covid-19 seperti ini,” tuturnya.

Mantan Pangkostrad berkeyakinan, jika pandemi Covid-19 di Sumut sudah melandai, maka pengerjaan konstruksi pembangunan pusat olahraga terpadu tersebut akan langsung dilakukan.

Sebab, lanjut Gubsu, tak ada alasan pembangunan sejumlah fasilitas olahraga di kawasan Deli Sport City tidak selesai tepat pada waktunya. Apalagi Sumut bersama Aceh, telah ditunjuk sebagai tuan rumah even olahraga tingkat nasional yang pelaksanaannya berlangsung setiap empat tahun sekali tersebut.

“Harus kita lihat. Kalau kondisi Covid-19 ini mereda, berjalan itu semua,” ucapnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini beberapa waktu lalu juga mengungkapkan, venue yang pertama kali rampung selesai lebih dulu di Deli Sport City ini yakni Stadion Utama berkapasitas 75 ribu kursi tanpa lintasan atletik tersebut. “Khusus untuk Stadion (Utama) itu diperkirakan Februari 2023 selesai. Untuk ini aja anggarannya Rp1,8 triliun. Kemudian rumah sakit (salah satu fasilitas) anggarannya 1,8 triliun juga,” kata Edy.

Nantinya Rumah Sakit Haji Mina Internasional ini memiliki 5 ribu kamar, yang pembangunannya dimulai Maret 2021. Selain itu (Deli Sport City) juga ada Stadion akuatik, stadion atletik dan venue lainnya,” papar Edy.  

Edy menargetkan pembangunan kawasan sport center ini bisa rampung total pada akhir 2023. Setidaknya sport center ini akan dibangun 36 venue olahraga dengan total anggaran minimal mencapai Rp8,6 triliun, yang diharapkan berasal dari APBD, APBN, dan investor.”Ada Rp8,6 triliun seluruhnya, minimal itu belum lagi yang lain. khusus Stadion saja Rp1,8 triliun. Rumah sakit Rp1,8 triliun,” ujar Edy Rahmayadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Hasmirizal Lubis sebelumnya mengatakan, bahwa Deli Sport City dibangun tidak menggunakan dana APBD, melainkan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Hasmirizal mengungkapkan, bahwa calon investor yang terlihat serius membangun mega proyek di Sumut itu, merupakan perusahaan asal Cina.

“Perusahaannya apa saya tidak ingat, cuma nanti ada beberapa perusahaan di mana dilakukan secara konsorsium. Sejauh ini ya baru dari Cina, tetapi masih kita lakukan penjajakan lebih komprehensif,” terangnya.

Diketahui, kawasan Sport Centre Sumur pertama kali dikenal publik usai Gubsu Edy Rahmayadi resmi melakukan groundbreaking pada 14 Agustus 2020.

Kini kawasan tersebut bernama Deli Sport City. Rencananya selain fasilitas olahraga, akan turut dibangun fasilitas kesehatan, bisnis, sarana pameran, hiburan dan wisata.

Menurut Hasmirizal, perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumut 2019-2023, juga tidak menghambat realisasi pembangunan kawasan olahraga terpadu di atas lahan seluas 300 hektare tersebut.

“Jadi proyek ini merupakan investasi murni yang memanfaatkan dana investor. Sehingga tidak (terkontraksi) pandemi apalagi tidak memakai dana APBN dan APBD. Harapannya tentu dengan sudah ada investor yang serius mengerjakannya, Deli Sport City bisa segera dibangun di mana salah satu kebutuhannya untuk pelaksanaan PON mendatang,” pungkasnya.

Sebagaimana yang sudah direncanakan, dari lahan seluas 300 hektare itu, 200 hektare di antaranya dimanfaatkan untuk kawasan Sport Center sepenuhnya. Sedangkan, sisanya 100 hektare akan dibangun sebagai pusat bisnis,  dan fasilitas umum speerti rumah sakit bertaraf internasional, taman botani, taman rekreasi, sekolah, pendidikan keolahragaan, dan lain sebagainya. Kawasan Sport Center akan dibangun Stadion Utama yang berkapasitas 75.000 penonton dan venue-venue dari berbagai cabang olahraga lainnya. (prn/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/