26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Fokus pada Pasangan

Mesra dengan Bulan Madu Kedua

Banyak aspek relasi pasangan yang bisa diperbaiki dalam bulan madu kedua. Termasuk, kehidupan seksul. Pilih kamar hotel yang mendukung mood dan jangan terlalu sering keluar.

DALAM kolomnya di U Magz, Uli Siregar bercerita bahwa kehidupan seksnya bisa dibilang sangat buruk. Kesibukan sebagai ibu dengan anak perempuan lima tahun plus kolumnis sejumlah media di Amerika Serikat membuat malam mesra bersama suami diletakkan di urutan kesekian. Bahkan, dalam seminggu belum tentu dia menuruti ajakan sang suami untuk berhubungan.

Pada anniversary keenam, suami memberi hadiah liburan 10 hari ke Bali. Ternyata, tanpa tanggungan aneka pekerjaan rumah tangga, gairah Uli kembali menyala. Beraneka variasi kemesraan dilakukan, mulai yang quickie sampai paket lengkap yang dibuka dengan makan malam superromantis di tepi pantai dan ditutup afterplay yang hangat. Sebulan kemudian, Uli positif mengandung bayi kembar. Apa yang dilakukan Uli dan suami adalah bulan madu kedua yang sukses. Bukan hanya dari segi efektivitas hubungan seks. Tetapi, dalam acara yang hanya sepuluh hari tersebut, pasangan itu juga berhasil menghidupkan kembali gairah yang padam ditelan waktu dan kesibukan.

Bukan rahasia lagi, meredupnya hasrat bercinta amat jamak dialami pasangan yang telah lama bersama. Para ahli sepakat, second honeymoon adalah hal penting yang bisa dilakukan pasangan untuk memperbarui hubungan. ”Mengingat janji, komitmen, serta apa saja kenangan indah yang telah mereka ciptakan selama menikah. Cinta itu perlu dipelihara,” ungkap Laurie Watson, terapis seks dan relationship expert asal Amerika Serikat di Psychology Today.

Menurut Watson, second honeymoon adalah liburan yang sensual. Itu bukan saatnya pasangan menghabiskan banyak waktu untuk jalan-jalan extravaganza dan uang untuk belanja. Sebab, itu bisa dilakukan bersama anak-anak. Bulan madu sebagai waktu untuk berduaan akan lebih efektif bila dimanfaatkan untuk memperbaiki relasi di tempat tidur. ”Itu adalah momen penting di mana pasangan saling mengingat dan menghargai keindahan tubuh masing-masing,” saran Watson. ”Ingat lagi aroma dan kesan saat kali pertama bercinta, bertahun-tahun silam. Saat sama-sama masih muda dan pikirannya belum dikuasai oleh karir, anak-anak, danmasalah-masalah rumah tangga,” tambahnya.

Sebagai terapis, dia hanya punya sedikit resep untuk second honeymoon. Yakni, berbaring berduaan di pantai, bermalas-malasan di tempat tidur sepanjang pagi, bercinta, istirahat, ngobrol, bercinta, istirahat, lalu bercinta lagi. Mungkin bagi sebagian besar orang, resep itu terdengar membosankan. Tetapi, bagi pasangan yang tiap hari hanya punya waktu dua jam untuk berduaan, aktivitas itu tak ternilai. Watson menyarankan, pasangan mendedikasikan dua pertiga total waktu honeymoon untuk bermesraan, di mana pun tempatnya.

”Pernikahan tidak pernah mudah, apalagi dengan hadirnya anak-anak. Ada kalanya itu membuat relasi pasangan jadi tegang. Seks adalah lubrikan yang melancarkan hubungan antara suami dan istri,” papar Watson. ”Hubungan intim bagaikan lem yang mempererat pasangan secara emosional,” imbuh pengajar di Duke University’s Medical School, North Carolina, tersebut. (na/c6/any/jpnn)
any/jpnn)

Bukan Tiket Selesaikan Masalah

TIDAK ada patokan waktu kapan pasangan harus mengambil liburan sebagai bulan madu kedua. Apakah harus tahun sekian pernikahan ataukah saat merayakan momenmomen tertentu.

Setiap kali pasangan merasa sudah tidak punya waktu untuk berduaan, itulah saatnya mengambil second honeymoon. ”Misalnya, ketika merasa tuntutan pekerjaan mulai membuat istri mengurangi frekuensi berhubungan. Atau ketika urusan sekolah anak-anak mulai bikin pasangan senewen,” ungkap Laurie Watson, psikolog. ”Itulah saatnya untuk mengepak barang-barang dan mengambil liburan berduaan saja. Lupakan anak-anak barang seminggu,” tambahnya.
Meski second honeymoon adalah saat untuk meremajakan hubungan, ada satu yang harus diingat. Jangan sekali-sekali memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasangan. Apalagi sebagai semacam alat suap agar suami atau istri melupakan masalah tersebut. Padahal, kasus itu paling sering terjadi.

Terlebih habis melakukan kesalahan besar. Misalnya, yang dilakukan striker Manchester United Wayne Rooney Oktober pada 2010. Dia mengajak sang istri, Coleen, liburan seru ke Praha lantaran baru saja tepergok berselingkuh dengan PSK. Dia berharap, Coleen memaafkan dirinya atas skandal menyakitkan tersebut.

Menurut Watson, pergi dalam keadaan pasangan masih menghadapi masalah hanya akan membuat acara liburan kacau. Bukan tidak mungkin bertengkar melulu. Atau lebih parah lagi, pasangan justru akan menemui masalah baru.
”Ketika pasangan sedang memiliki marital problems, jangan banyak berharap dan menggantungkan diri pada second honeymoon,” tegas Watson.

”Lebih baik di rumah saja, habiskan waktu berdua sebanyak-banyaknya. Coba menyelesaikannya dulu. Kalau sudah beres, baru berangkat. Itu akan lebih berarti  mengesankan,” yakinnya. (na/c6/any/jpnn)

Mesra dengan Bulan Madu Kedua

Banyak aspek relasi pasangan yang bisa diperbaiki dalam bulan madu kedua. Termasuk, kehidupan seksul. Pilih kamar hotel yang mendukung mood dan jangan terlalu sering keluar.

DALAM kolomnya di U Magz, Uli Siregar bercerita bahwa kehidupan seksnya bisa dibilang sangat buruk. Kesibukan sebagai ibu dengan anak perempuan lima tahun plus kolumnis sejumlah media di Amerika Serikat membuat malam mesra bersama suami diletakkan di urutan kesekian. Bahkan, dalam seminggu belum tentu dia menuruti ajakan sang suami untuk berhubungan.

Pada anniversary keenam, suami memberi hadiah liburan 10 hari ke Bali. Ternyata, tanpa tanggungan aneka pekerjaan rumah tangga, gairah Uli kembali menyala. Beraneka variasi kemesraan dilakukan, mulai yang quickie sampai paket lengkap yang dibuka dengan makan malam superromantis di tepi pantai dan ditutup afterplay yang hangat. Sebulan kemudian, Uli positif mengandung bayi kembar. Apa yang dilakukan Uli dan suami adalah bulan madu kedua yang sukses. Bukan hanya dari segi efektivitas hubungan seks. Tetapi, dalam acara yang hanya sepuluh hari tersebut, pasangan itu juga berhasil menghidupkan kembali gairah yang padam ditelan waktu dan kesibukan.

Bukan rahasia lagi, meredupnya hasrat bercinta amat jamak dialami pasangan yang telah lama bersama. Para ahli sepakat, second honeymoon adalah hal penting yang bisa dilakukan pasangan untuk memperbarui hubungan. ”Mengingat janji, komitmen, serta apa saja kenangan indah yang telah mereka ciptakan selama menikah. Cinta itu perlu dipelihara,” ungkap Laurie Watson, terapis seks dan relationship expert asal Amerika Serikat di Psychology Today.

Menurut Watson, second honeymoon adalah liburan yang sensual. Itu bukan saatnya pasangan menghabiskan banyak waktu untuk jalan-jalan extravaganza dan uang untuk belanja. Sebab, itu bisa dilakukan bersama anak-anak. Bulan madu sebagai waktu untuk berduaan akan lebih efektif bila dimanfaatkan untuk memperbaiki relasi di tempat tidur. ”Itu adalah momen penting di mana pasangan saling mengingat dan menghargai keindahan tubuh masing-masing,” saran Watson. ”Ingat lagi aroma dan kesan saat kali pertama bercinta, bertahun-tahun silam. Saat sama-sama masih muda dan pikirannya belum dikuasai oleh karir, anak-anak, danmasalah-masalah rumah tangga,” tambahnya.

Sebagai terapis, dia hanya punya sedikit resep untuk second honeymoon. Yakni, berbaring berduaan di pantai, bermalas-malasan di tempat tidur sepanjang pagi, bercinta, istirahat, ngobrol, bercinta, istirahat, lalu bercinta lagi. Mungkin bagi sebagian besar orang, resep itu terdengar membosankan. Tetapi, bagi pasangan yang tiap hari hanya punya waktu dua jam untuk berduaan, aktivitas itu tak ternilai. Watson menyarankan, pasangan mendedikasikan dua pertiga total waktu honeymoon untuk bermesraan, di mana pun tempatnya.

”Pernikahan tidak pernah mudah, apalagi dengan hadirnya anak-anak. Ada kalanya itu membuat relasi pasangan jadi tegang. Seks adalah lubrikan yang melancarkan hubungan antara suami dan istri,” papar Watson. ”Hubungan intim bagaikan lem yang mempererat pasangan secara emosional,” imbuh pengajar di Duke University’s Medical School, North Carolina, tersebut. (na/c6/any/jpnn)
any/jpnn)

Bukan Tiket Selesaikan Masalah

TIDAK ada patokan waktu kapan pasangan harus mengambil liburan sebagai bulan madu kedua. Apakah harus tahun sekian pernikahan ataukah saat merayakan momenmomen tertentu.

Setiap kali pasangan merasa sudah tidak punya waktu untuk berduaan, itulah saatnya mengambil second honeymoon. ”Misalnya, ketika merasa tuntutan pekerjaan mulai membuat istri mengurangi frekuensi berhubungan. Atau ketika urusan sekolah anak-anak mulai bikin pasangan senewen,” ungkap Laurie Watson, psikolog. ”Itulah saatnya untuk mengepak barang-barang dan mengambil liburan berduaan saja. Lupakan anak-anak barang seminggu,” tambahnya.
Meski second honeymoon adalah saat untuk meremajakan hubungan, ada satu yang harus diingat. Jangan sekali-sekali memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasangan. Apalagi sebagai semacam alat suap agar suami atau istri melupakan masalah tersebut. Padahal, kasus itu paling sering terjadi.

Terlebih habis melakukan kesalahan besar. Misalnya, yang dilakukan striker Manchester United Wayne Rooney Oktober pada 2010. Dia mengajak sang istri, Coleen, liburan seru ke Praha lantaran baru saja tepergok berselingkuh dengan PSK. Dia berharap, Coleen memaafkan dirinya atas skandal menyakitkan tersebut.

Menurut Watson, pergi dalam keadaan pasangan masih menghadapi masalah hanya akan membuat acara liburan kacau. Bukan tidak mungkin bertengkar melulu. Atau lebih parah lagi, pasangan justru akan menemui masalah baru.
”Ketika pasangan sedang memiliki marital problems, jangan banyak berharap dan menggantungkan diri pada second honeymoon,” tegas Watson.

”Lebih baik di rumah saja, habiskan waktu berdua sebanyak-banyaknya. Coba menyelesaikannya dulu. Kalau sudah beres, baru berangkat. Itu akan lebih berarti  mengesankan,” yakinnya. (na/c6/any/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/