26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pembukaan PON XX Papua Meriah, Megahnya Stadion Lukas Enembe

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 digelar di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10) malam. Acara opening ceremony ini benar-benar memberikan kejutan. Bahkan, penonton yang menyaksikan dari layar kaca televisi pun begitu terpukau melihat kemeriahan upacara pembukaan pesta olahraga tersebut.

MERIAH: Presiden Jokowi memberikan tepuk tangan saat opening ceremony pembukaan PON XX Papua 2021 yang berlangsung meriah di Stadion Lukas Enembe.

Edo Kondologit, Michael Jakamirelena, dan Nowela, mengawali rangkaian opening ceremony. Ketiga penyanyi asal Papua itu membawakan lagu Aku Papua dengan diiringi para penari kolosal yang menggunakan pakaian adat Papua. Usai penampilan ketiga penyanyi, acara dilanjutkan dengan parade atlet yang dibuka oleh Kontingen Aceh.

Sajian pertunjukan hiburan yang berlangsung selama 2 jam menampilkan kebudayaan Papua dari lima wilayah adat, yaitu Mamta, Saireri, Meoago, Lapago dan Animha. Boaz Solossa, yang merupakan pemain sepak bola asal Papua, mendapat hak istimewa sebagai pembawa obor dan menyalakan api PON XX 2021.

Jika membahas Stadion Lukas Enembe, Stadion Lukas Enembe memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Namun saat pembukaan hanya 10.000 orang yang datang. Jumlah tersebut termasuk tamu penting dan tenaga kesehatan.

Pembangunan stadion tersebut dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk dan selesai pada Juni 2019. Groundbreaking stadion dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 dan PT PP memulai pembangunan sejak 2016. Proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit tersebut diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Jumat (23/10/2020).

Dikutip dari Indonesia.go.id, sejak diresmikan, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami pergantian nama menjadi Stadion Lukas Enembe. Nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat ini yang dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

Berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Stadion Lukas Enembe dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua. PON XX ini merupakan perhelatan olahraga tingkat nasional pertama yang berlangsung di Papua.

Lokasi stadion itu sangat strategis, karena berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Akses menuju stadion juga mudah. Berjarak sekitar 8,9 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sentani, Stadion Lukas Enembe dapat ditempuh dalam 16 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Sementara itu, jarak Stadion Lukas Enembe dengan Rumah Sakit Yowari, juga terbilang dekat yakni 15 kilometer dan bisa dicapai dalam waktu 20 menit.

Kehadiran Stadion Lukas Enembe telah menjadikan ikon (landmark) tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.Betapa tidak. Stadion dengan kapasitas lebih dari 40 ribu penonton itu memiliki fasilitas-fasilitas yang telah berstandar internasional. Sebut saja, salah satunya lapangan sepak bola telah mengikuti standar FIFA, dengan sarana pendukung lainnya juga didatangkan langsung dari luar negeri.

Jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Lalu, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF).

Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan. Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux. Tak hanya itu, scoring board perimeter atau papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa. Begitu pula dengan 88 unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Secara keseluruhan, teknologi di stadion itu memang sudah sangat modern.

Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare itu, stadion itu dibangun dalam empat periode tahun anggaran. Dimulai pada 2016 dengan anggaran sebesar Rp228,6 miliar, tahun 2017 sebesar Rp447,2 miliar, tahun 2018 sebesar Rp879,3 miliar, serta pada 2019 telah sebesar Rp2,2 triliun. Kini, Stadion Lukas Enembe diklaim sebagai stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia, setelah Stadion Gelora Bung Karno, yang berlokasi di Ibu Kota Jakarta.

Selain didukung teknologi modern, bagian luar stadion juga dikelilingi ornamen fasad baja melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua yang menambah kesan etnik pada stadion megah itu. Dengan keunggulan tersebut, Stadion Lukas Enembe berhasil masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.

Stadion ini bersaing dengan 21 stadion lainnya yang berasal dari 19 negara untuk menjadi yang terbaik. Tapi akhirnya juri menetapkan Japan National Stadium sebagai pemenang Stadium of the Year 2019.

Masyarakat berharap stadion ini tidak hanya digunakan untuk menyambut PON XX. Tapi, dapat juga digunakan untuk aktivitas olahraga lainnya oleh masyarakat Papua. Dengan kehadiran Stadion Lukas Enembe di Papua diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.

Adapun penyelenggaraan PON XX Papua sempat ditunda selama satu tahun, karena pandemi Covid-19. Total ada 36 pertandingan dengan 56 disiplin yang dipertandingkan selama PON XX Papua. Kemudian, ada 6.422 atlet yang ikut serta untuk merebut 681 medali emas. Pertandingan cabang olahraga PON XX 2021 Papua sudah dimulai sejak 22 September 2021, dan akan berakhir pada 15 Oktober 2021. (bbs/ila)

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 digelar di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10) malam. Acara opening ceremony ini benar-benar memberikan kejutan. Bahkan, penonton yang menyaksikan dari layar kaca televisi pun begitu terpukau melihat kemeriahan upacara pembukaan pesta olahraga tersebut.

MERIAH: Presiden Jokowi memberikan tepuk tangan saat opening ceremony pembukaan PON XX Papua 2021 yang berlangsung meriah di Stadion Lukas Enembe.

Edo Kondologit, Michael Jakamirelena, dan Nowela, mengawali rangkaian opening ceremony. Ketiga penyanyi asal Papua itu membawakan lagu Aku Papua dengan diiringi para penari kolosal yang menggunakan pakaian adat Papua. Usai penampilan ketiga penyanyi, acara dilanjutkan dengan parade atlet yang dibuka oleh Kontingen Aceh.

Sajian pertunjukan hiburan yang berlangsung selama 2 jam menampilkan kebudayaan Papua dari lima wilayah adat, yaitu Mamta, Saireri, Meoago, Lapago dan Animha. Boaz Solossa, yang merupakan pemain sepak bola asal Papua, mendapat hak istimewa sebagai pembawa obor dan menyalakan api PON XX 2021.

Jika membahas Stadion Lukas Enembe, Stadion Lukas Enembe memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Namun saat pembukaan hanya 10.000 orang yang datang. Jumlah tersebut termasuk tamu penting dan tenaga kesehatan.

Pembangunan stadion tersebut dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk dan selesai pada Juni 2019. Groundbreaking stadion dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 dan PT PP memulai pembangunan sejak 2016. Proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit tersebut diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Jumat (23/10/2020).

Dikutip dari Indonesia.go.id, sejak diresmikan, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami pergantian nama menjadi Stadion Lukas Enembe. Nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat ini yang dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

Berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Stadion Lukas Enembe dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua. PON XX ini merupakan perhelatan olahraga tingkat nasional pertama yang berlangsung di Papua.

Lokasi stadion itu sangat strategis, karena berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Akses menuju stadion juga mudah. Berjarak sekitar 8,9 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sentani, Stadion Lukas Enembe dapat ditempuh dalam 16 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Sementara itu, jarak Stadion Lukas Enembe dengan Rumah Sakit Yowari, juga terbilang dekat yakni 15 kilometer dan bisa dicapai dalam waktu 20 menit.

Kehadiran Stadion Lukas Enembe telah menjadikan ikon (landmark) tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.Betapa tidak. Stadion dengan kapasitas lebih dari 40 ribu penonton itu memiliki fasilitas-fasilitas yang telah berstandar internasional. Sebut saja, salah satunya lapangan sepak bola telah mengikuti standar FIFA, dengan sarana pendukung lainnya juga didatangkan langsung dari luar negeri.

Jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Lalu, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF).

Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan. Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux. Tak hanya itu, scoring board perimeter atau papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa. Begitu pula dengan 88 unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Secara keseluruhan, teknologi di stadion itu memang sudah sangat modern.

Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare itu, stadion itu dibangun dalam empat periode tahun anggaran. Dimulai pada 2016 dengan anggaran sebesar Rp228,6 miliar, tahun 2017 sebesar Rp447,2 miliar, tahun 2018 sebesar Rp879,3 miliar, serta pada 2019 telah sebesar Rp2,2 triliun. Kini, Stadion Lukas Enembe diklaim sebagai stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia, setelah Stadion Gelora Bung Karno, yang berlokasi di Ibu Kota Jakarta.

Selain didukung teknologi modern, bagian luar stadion juga dikelilingi ornamen fasad baja melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua yang menambah kesan etnik pada stadion megah itu. Dengan keunggulan tersebut, Stadion Lukas Enembe berhasil masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.

Stadion ini bersaing dengan 21 stadion lainnya yang berasal dari 19 negara untuk menjadi yang terbaik. Tapi akhirnya juri menetapkan Japan National Stadium sebagai pemenang Stadium of the Year 2019.

Masyarakat berharap stadion ini tidak hanya digunakan untuk menyambut PON XX. Tapi, dapat juga digunakan untuk aktivitas olahraga lainnya oleh masyarakat Papua. Dengan kehadiran Stadion Lukas Enembe di Papua diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.

Adapun penyelenggaraan PON XX Papua sempat ditunda selama satu tahun, karena pandemi Covid-19. Total ada 36 pertandingan dengan 56 disiplin yang dipertandingkan selama PON XX Papua. Kemudian, ada 6.422 atlet yang ikut serta untuk merebut 681 medali emas. Pertandingan cabang olahraga PON XX 2021 Papua sudah dimulai sejak 22 September 2021, dan akan berakhir pada 15 Oktober 2021. (bbs/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/