26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hidup Mati Kinantan Muda

PSMS U-21 VS PTPN 3

TANJUNG GADING-Laga ketiga grup A Inalum Cup 2012 mempertemukan PSMS U-21 kontra PTPN 3, Kamis (12/1). Bagi Ayam Kinantan Muda (julukan PSMS U-21), laga ini harus dimenangkan jika ingin menyambung nafas di turnamen ini.

Kekalahan telak 0-3 di laga pertama atas PON Sumut tentu saja menyulitkan, PSMS. Mau tak mau, kemenangan harga mati yang harus dicapai ketika meladeni skuad PTPN 3. Jerfri Zal, salah satu tim pelatih PSMS meyakini skuadnya bakal bangkit. Namun masih banyak problem yang harus diatasi secepatnya.
Terutama soal mental bertandingan. Usai dikalahkan PON, tentu ada sedikit kemunduran mental bertandingan. Namun Jefri Zal dan Zulfitri akan bahu membahu meningkatkan mental bertanding anak asuhnya.

“Hampir semua lini harus kita benahi untuk menatap pertandingan melawan PTPN 3. Kami masih yakin mampu memberikan yang terbaik di turnamen ini, maka itu tim harus segera bangkit dari kekalahan,” kata Jefri Zal.
Baginya, tak ada guna meratapi kekalahan. “Tim harus segera mencari tahu apa yang harus diperbaiki, kekalahan adalah hal biasa di dalam sebuah permainan,” sambungnya. Dari evaluasi laga awal kontra PON, PSMS terlalu bermain terbuka sementara lawan yang dihadapi cukup kuat dalam urusan menyerang.
Melawan PTPN 3, mungkin bakal ada pengetatan di lini pertahanan.

Pressing ketat kurang diperagakan sehingga membuat permainan PON lebih berkembang. “Memang kami akui anak-anak main di bawah performa terbaiknya. Itu tak boleh lagi terjadi,” lanjut Jefri.

Zulfitri juga menegaskan hal itu. Baginya skuad harus memberikan perlawanan sengit di turnamen ini meskipun usia skuad rata-rata di bawah 21 tahun. “Bukan berarti usia jadi alasan untuk tak berbuat banyak. Kami akan berikan kemampuan terbaik kami dan tak ingin jadi bulan-bulanan lawan,” kata Zul.

Sorotan memang terlihat di lini pertahanan. Apalagi penjaga gawang PSMS U-21, Supianto bermain kurang maksimal di laga awal. Itu juga didasari buruknya pertahanan, sehingga sering kali skuad PON melakukan shooting dari luar kotak penalti.

Selain itu, pemain PSMS tampaknya harus lebih sabar dalam menggalang serangan. Saat tertinggal, tim ini kerap buru-buru melakukan umpan panjang ke kotak penalti lawan.  Dan itu tak maksimal, karena dua striker yang dipasang kerap mendapatkan kawalan ketat lini pertahanan lawan. Kadang, jebakan offside juga sering berhasil.
Bola-bola pendek dari kaki ke kaki tampaknya bisa jadi pilihan ampuh di laga kontra PTPN 3. Meskipun sebenarnya keuntungan ada di pihak lawan, yang sempat melihat pertandingan pertama PON versus PSMS.

Dan itu diakui Syaiful Amri, pelatih PTPN 3. Dia sudah melihat bagaimana tim PON Sumut dan PSMS bertandingan. Strategi yang tepat sudah pasti akan diterapkan untuk meredam taktik lawan. “Kami tentunya akan melakukan antisipasi-antisipasi dari yang kami lihat,” kata Syaiful.

Karena PSMS kalah telak atas PON, menurut Syaiful pihaknya bakal sedikit diuntungkan. Minimal, mereka harus bisa seri untuk menjamin langkah di babak selanjutnya, itupun dengan catatan bisa minimal imbang lagi melawan PON Sumut.

“Tapi tentu kami tak ingin imbang. Harus bisa menang untuk memastikan langkah ke semifinal,” harapnya.
Meski tak diunggulkan, PTPN 3 tak sungkan menarget juara di ajang ini. Maka itu, hadangan pertama melawan PSMS harus dimaksimalkan menjadi kemenangan.

“Kalau  berhasil ke semifinal, langkah selanjutnya akan disusun. Yang ada di hadapan kami adalah PSMS dan harus dihadapi dengan hasil maksimal,” pungkasnya. (ful)

Antisipasi Rap-rap PSMS

PTPN 3 mengaku akan mencoba memberikan perlawanan berarti ketika melakoni laga perdana kontra PSMS U-21 sore ini. Salah satu yang patut diwaspadai adalah gaya main keras  yang diusung oleh PSMS.

Sebelumnya, pihak PTPN 3 sudah menyaksikan pertandingan PSMS kontra PON Sumut. Dari situ, Syaiful Amri selaku pelatih PTPN 3 sudah mencatat beberapa hal yang harus diwaspadai utamanya soal gaya bermain yang kerap diperagakan PSMS.

“Sejak awal kami sudah tahu bahwa PSMS bakal main keras, itu kan sudah ciri khasnya. Jadi kami mencoba tetap tenang dan tak terprovokasi,” kata Syaiful Amri.

Saat melawan PON Sumut, barisan pertahanan PSMS memang tercatat kerap melakukan pelanggaran keras. Namun banyak juga tekel bersih yang juga keras yang tak dianggap pelanggaran oleh wasit. Untuk mengantisipasinya, skuad PTPN 3 tampanya mesti waspada penuh.

Pihaknya, menurut Syaiful sejauh ini selalu mengedepankan gaya bermain santun. Hal itu pula yang membuat PTPN 3 selalu diundang pada event Inalum Cup. “Karena kami lihat, setiap tim yang bikin ulah di even ini, maka tahun berikutnya tak akan diundang lagi. Kami sejauh ini berhasil bersikap sportif, dan itu dihargai oleh berbagai pihak,” kata Syaiful.

“Target yang kami usung adalah kemenangan dengan santun tanpa ada trik-trik, jadi kami akan berusaha memberikan kemampuan maksimal,” lanjutnya. (ful)

PSMS U-21 VS PTPN 3

TANJUNG GADING-Laga ketiga grup A Inalum Cup 2012 mempertemukan PSMS U-21 kontra PTPN 3, Kamis (12/1). Bagi Ayam Kinantan Muda (julukan PSMS U-21), laga ini harus dimenangkan jika ingin menyambung nafas di turnamen ini.

Kekalahan telak 0-3 di laga pertama atas PON Sumut tentu saja menyulitkan, PSMS. Mau tak mau, kemenangan harga mati yang harus dicapai ketika meladeni skuad PTPN 3. Jerfri Zal, salah satu tim pelatih PSMS meyakini skuadnya bakal bangkit. Namun masih banyak problem yang harus diatasi secepatnya.
Terutama soal mental bertandingan. Usai dikalahkan PON, tentu ada sedikit kemunduran mental bertandingan. Namun Jefri Zal dan Zulfitri akan bahu membahu meningkatkan mental bertanding anak asuhnya.

“Hampir semua lini harus kita benahi untuk menatap pertandingan melawan PTPN 3. Kami masih yakin mampu memberikan yang terbaik di turnamen ini, maka itu tim harus segera bangkit dari kekalahan,” kata Jefri Zal.
Baginya, tak ada guna meratapi kekalahan. “Tim harus segera mencari tahu apa yang harus diperbaiki, kekalahan adalah hal biasa di dalam sebuah permainan,” sambungnya. Dari evaluasi laga awal kontra PON, PSMS terlalu bermain terbuka sementara lawan yang dihadapi cukup kuat dalam urusan menyerang.
Melawan PTPN 3, mungkin bakal ada pengetatan di lini pertahanan.

Pressing ketat kurang diperagakan sehingga membuat permainan PON lebih berkembang. “Memang kami akui anak-anak main di bawah performa terbaiknya. Itu tak boleh lagi terjadi,” lanjut Jefri.

Zulfitri juga menegaskan hal itu. Baginya skuad harus memberikan perlawanan sengit di turnamen ini meskipun usia skuad rata-rata di bawah 21 tahun. “Bukan berarti usia jadi alasan untuk tak berbuat banyak. Kami akan berikan kemampuan terbaik kami dan tak ingin jadi bulan-bulanan lawan,” kata Zul.

Sorotan memang terlihat di lini pertahanan. Apalagi penjaga gawang PSMS U-21, Supianto bermain kurang maksimal di laga awal. Itu juga didasari buruknya pertahanan, sehingga sering kali skuad PON melakukan shooting dari luar kotak penalti.

Selain itu, pemain PSMS tampaknya harus lebih sabar dalam menggalang serangan. Saat tertinggal, tim ini kerap buru-buru melakukan umpan panjang ke kotak penalti lawan.  Dan itu tak maksimal, karena dua striker yang dipasang kerap mendapatkan kawalan ketat lini pertahanan lawan. Kadang, jebakan offside juga sering berhasil.
Bola-bola pendek dari kaki ke kaki tampaknya bisa jadi pilihan ampuh di laga kontra PTPN 3. Meskipun sebenarnya keuntungan ada di pihak lawan, yang sempat melihat pertandingan pertama PON versus PSMS.

Dan itu diakui Syaiful Amri, pelatih PTPN 3. Dia sudah melihat bagaimana tim PON Sumut dan PSMS bertandingan. Strategi yang tepat sudah pasti akan diterapkan untuk meredam taktik lawan. “Kami tentunya akan melakukan antisipasi-antisipasi dari yang kami lihat,” kata Syaiful.

Karena PSMS kalah telak atas PON, menurut Syaiful pihaknya bakal sedikit diuntungkan. Minimal, mereka harus bisa seri untuk menjamin langkah di babak selanjutnya, itupun dengan catatan bisa minimal imbang lagi melawan PON Sumut.

“Tapi tentu kami tak ingin imbang. Harus bisa menang untuk memastikan langkah ke semifinal,” harapnya.
Meski tak diunggulkan, PTPN 3 tak sungkan menarget juara di ajang ini. Maka itu, hadangan pertama melawan PSMS harus dimaksimalkan menjadi kemenangan.

“Kalau  berhasil ke semifinal, langkah selanjutnya akan disusun. Yang ada di hadapan kami adalah PSMS dan harus dihadapi dengan hasil maksimal,” pungkasnya. (ful)

Antisipasi Rap-rap PSMS

PTPN 3 mengaku akan mencoba memberikan perlawanan berarti ketika melakoni laga perdana kontra PSMS U-21 sore ini. Salah satu yang patut diwaspadai adalah gaya main keras  yang diusung oleh PSMS.

Sebelumnya, pihak PTPN 3 sudah menyaksikan pertandingan PSMS kontra PON Sumut. Dari situ, Syaiful Amri selaku pelatih PTPN 3 sudah mencatat beberapa hal yang harus diwaspadai utamanya soal gaya bermain yang kerap diperagakan PSMS.

“Sejak awal kami sudah tahu bahwa PSMS bakal main keras, itu kan sudah ciri khasnya. Jadi kami mencoba tetap tenang dan tak terprovokasi,” kata Syaiful Amri.

Saat melawan PON Sumut, barisan pertahanan PSMS memang tercatat kerap melakukan pelanggaran keras. Namun banyak juga tekel bersih yang juga keras yang tak dianggap pelanggaran oleh wasit. Untuk mengantisipasinya, skuad PTPN 3 tampanya mesti waspada penuh.

Pihaknya, menurut Syaiful sejauh ini selalu mengedepankan gaya bermain santun. Hal itu pula yang membuat PTPN 3 selalu diundang pada event Inalum Cup. “Karena kami lihat, setiap tim yang bikin ulah di even ini, maka tahun berikutnya tak akan diundang lagi. Kami sejauh ini berhasil bersikap sportif, dan itu dihargai oleh berbagai pihak,” kata Syaiful.

“Target yang kami usung adalah kemenangan dengan santun tanpa ada trik-trik, jadi kami akan berusaha memberikan kemampuan maksimal,” lanjutnya. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/