MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara, telah memeriksa PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah Sumut. Hasil pemriksaan, ternyata penyebab kelangkaan BBM di Sumut karena keterlambatan pengiriman BBM dari Singapura.
Direktur Reserser Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumut, Kombes Pol John Carles Edison Nababan mengatakan berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Pertamina, penyebabnya adalah karena masalah teknis, yakni karena adanya keterlambatan pengiriman kapal tanker dari Singapura ke Belawan.”Dengan adanya koordinasi sekarang ini karena kapalnya sudah sandar sandar, nanti akan didistribusikan. Mudah-mudahan ke depan akan stabil untuk keberadaan BBM di wilayah Medan dan sekitarnya,” ujarnya usai pemeriksaan di Mapolda Sumut, Sabtu (16/10).
Pada kesempatan yang sama, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Asep Wicaksono, mengatakan, BBM untuk wilayah Sumut diimpor pihaknya dari Singapura dan Malaysia. Namun terjadi antrean yang luar biasa untuk kapal tanker yang akan mengirim BBM ke Sumut sehingga mengakibatkan kelangkaan. Selain itu, keterlambatan pengiriman BBM juga karena faktor cuaca.
“Jadi disamping faktor cuaca juga antrean di tempat asal dari impor tersebut juga luar biasa. Mengatasi keterlambatan kemarin, kami coba meningkatkan penyaluran harian kami di luar kebiasaan untuk menormalisasi lagi kondisi yang ada di lapangan,” jelas Asep.
Dalam penyediaan pasokan BBM di Sumut, kata Asep, pihaknya mendasarkannya pada jadwal kapal tanker pengangkut BBM yang akan tiba di Pelabuhan Belawan. “Jadi misalnya diperkirakan tanggal 1 kami tahu ini kapal tanggal 4 mau masuk, kami atur sampai tanggal 4. Tiba-tiba besoknya kapal terlambat. Iya kami atur ulang lagi, kami setting lagi penyalurannya, seperti itu,” ujarnya.
Meski demikian, kata Asep, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meminta maaf.”Ya kami berusaha supaya hal ini tidak terjadi lagi. Insya allah tidak terjadi lagi keterbatasan, ya kami mohon maaf kepada masyarakat Medan atas ketidaknyamanan ini, kami janji inshallah ini tidak terulang lagi,” ujar Asep. (mbo/ila)