26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kunjungi Samosir, Nias, dan Pakpak Bharat, Nuh: Rasa Menghormati Masyarakat Kita Masih Tinggi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Muhammad Nuh melakukan kegiatan di Kabupaten Samosir, Kepulauan Nias, dan Pakpak Bharat, selama sepekan. Dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak 21 Oktober itu, Muhammad Nuh melihat langsung, rasa saling hormat-menghormati di tengah masyarakat Sumatera Utara masih sangat tinggi.

Seperti ketika Muhammad Nuh melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir, Muhammad Nuh bertemu dengan pengurus Yayasan Pendidikan Islam Ibnu Sina. Dalam pertemuan itu, mereka mengaku terkendala mendapatkan izin untuk membangun madrasah.

Setelah ditelusuri dan bertemu dengan Kepala Kantor Kemenag Samosir, Muhammad Nuh mendapatkan penjelasan bahwa, baru saja dilakukan pertemuan antara masyarakat yang berkeberatan dengan pihak yayasan madrasah yang difasilitasi Pemkab Samosir. Setelah dilakukan dialog, akhirnya disepakati solusi dengan pendekatan budaya yang saling menghormati.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur masalah ini dapat selesai dengan baik. Saya berharap, sikap saling menghormati dan musyawarah bisa menjadi budaya masyarakat di Samosir, sehingga kemajemukan yang ada bisa menjadi kekuatan,” jelas Nuh.

Dari Samosir, Nuh melakukan kegiatan di Kepulauan Nias yakni Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat. Di Kota Gunung Sitoli, Nuh bertemu dengan pengurus PC Nahdlatul Ulama Kota Gunung Sitoli. Pertemuan itu berjalan dengan penuh kehangatan. “Kami rindu akan kedatangan ulama seperti Muhammad Nuh,” kata pengurus PCNU Gunung Sitoli.

Nuh pun mengaku gembira bisa bersilaturahim dengan PCNU Gunung Sitoli. “Semoga ukuwah Islamiyyah kita dapat terus terjalin, meskipun jarak antum jauh tapi dekat di hati,” kata Nuh.

Sementara di Kabupaten Pakpak Bharat, Muhammad Nuh menyempatkan hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Musalla Al Ittihad di Desa Kuta Saga, Dusun Kuta Pinang, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Menurut Nuh, membangun tempat ibadah adalah prioritas. “Ini penting, Rasullah hijrah ke Yasrib (Madinah) yang pertama sekali dibangun adalah masjid. Masjid yang pertama sekali dibangun adalah Masjid Quba,” pungkasnya. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Muhammad Nuh melakukan kegiatan di Kabupaten Samosir, Kepulauan Nias, dan Pakpak Bharat, selama sepekan. Dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak 21 Oktober itu, Muhammad Nuh melihat langsung, rasa saling hormat-menghormati di tengah masyarakat Sumatera Utara masih sangat tinggi.

Seperti ketika Muhammad Nuh melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir, Muhammad Nuh bertemu dengan pengurus Yayasan Pendidikan Islam Ibnu Sina. Dalam pertemuan itu, mereka mengaku terkendala mendapatkan izin untuk membangun madrasah.

Setelah ditelusuri dan bertemu dengan Kepala Kantor Kemenag Samosir, Muhammad Nuh mendapatkan penjelasan bahwa, baru saja dilakukan pertemuan antara masyarakat yang berkeberatan dengan pihak yayasan madrasah yang difasilitasi Pemkab Samosir. Setelah dilakukan dialog, akhirnya disepakati solusi dengan pendekatan budaya yang saling menghormati.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur masalah ini dapat selesai dengan baik. Saya berharap, sikap saling menghormati dan musyawarah bisa menjadi budaya masyarakat di Samosir, sehingga kemajemukan yang ada bisa menjadi kekuatan,” jelas Nuh.

Dari Samosir, Nuh melakukan kegiatan di Kepulauan Nias yakni Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat. Di Kota Gunung Sitoli, Nuh bertemu dengan pengurus PC Nahdlatul Ulama Kota Gunung Sitoli. Pertemuan itu berjalan dengan penuh kehangatan. “Kami rindu akan kedatangan ulama seperti Muhammad Nuh,” kata pengurus PCNU Gunung Sitoli.

Nuh pun mengaku gembira bisa bersilaturahim dengan PCNU Gunung Sitoli. “Semoga ukuwah Islamiyyah kita dapat terus terjalin, meskipun jarak antum jauh tapi dekat di hati,” kata Nuh.

Sementara di Kabupaten Pakpak Bharat, Muhammad Nuh menyempatkan hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Musalla Al Ittihad di Desa Kuta Saga, Dusun Kuta Pinang, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Menurut Nuh, membangun tempat ibadah adalah prioritas. “Ini penting, Rasullah hijrah ke Yasrib (Madinah) yang pertama sekali dibangun adalah masjid. Masjid yang pertama sekali dibangun adalah Masjid Quba,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/