25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Segel 3 Lokasi Hiburan Malam, Wali Kota Buktikan sebagai Public Healt Leader

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski angka kasus Covid-19  terus menunjukkan angka penurunan dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kota Medan sudah berada di Level 2, namun upaya untuk menekan penyebaran virus Corona  terus menjadi perhatian Wali Kota Medan Bobby Nasution.

SEGEL: Satpol PP menyegel salah satu tempat hiburan malam, baru-baru ini.

Bahkan, orang nomor satu di Pemko Medan ini langsung bertindak tegas terhadap siapa saja yang mengabaikan protokol kesehatan maupun  aturan yang telah ditetapkan guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

Sikap tegas dan tidak ada kompromi  ini dibuktikan Bobby Nasution dengan menutup sementara 3 tempat hiburan malam (THM), Sabtu (13/11) malam. Adapun ketiga THM  itu yakni The Shoot Pool di Jalan Patimura serta High Five dan Heaven 7 yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan.  Langkah ini dilakukan guna mencegah terjadinya cluster baru penyebaran Covid-19 ,sekaligus pendisiplinan terhadap aturan PPKM Level 2 yang telah ditetapkan.

Menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut pun menyayangkan masih banyak pelaku usaha yang melanggar aturan PPKM Level 2 di ibukota Provinsi Sumut ini. Padahal saat ini, kata Bobby, PPKM Kota Medan telah turun menjadi level 2 sehingga dibutuhkan kerjasama dari semua pihak agar Kota Medan  bisa memasuki PPKM Level 1  hingga akhirnya terbebas dari penerapan PPKM tersebut.

“Penegakkan prokes tak pandang bulu. Kita sedang berusaha keras agar Kota Medan segera turun ke Level 1 PPKM. Untuk itu, saya tegaskan kepada seluruh pelaku usaha agar menaati aturan yang berlaku. Apalagi  saat ini Kota Medan sudah PPKM level 2. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi dan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat. Untuk itu, kami mohon kerjasamanya,” kata Bobby Nasution.

Sementara itu Plt Kasatpol PP Kota Medan Rakhmat Harahap menjelaskan,  sebelum sebelum dilakukan penutupan sementara melalui penyegelan terhadap ketiga THM tersebut, tim terlebih dahulu melakukan pembubaran dan memverifikasi izin operasi usaha. “Kita lakukan semua prosedur secara persuasif. Setelah dibubarkan, lalu dilakukan pemeriksaan dan verifikasi izin operasi. Selanjutnya, lokasi usaha ini akan kita tutup sementara selama dua belas hari,” tegas Rakhmat.

Ketegasan Bobby Nasution dalam menegakan aturan guna mencegah penyebaran Covid-19 ditanggapi positif dosen Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Destanul Aulia SKM MBA MEC PhD.

Dikatakannya, Bobby Nasution sebagai public health leader (pemimpin kesehatan masyarakat) harus bisa bertindak tegas. Artinya, Bobby Nasution harus bisa memberikan dan menjadi contoh atas sikap dan tindakan yang dilakukannya.

“Hal itu menjadi perwujudan kepastian dalam menjalankan prokes. Di samping itu juga, Wali Kota dapat menggandeng organisasi kesehatan untuk melakukan upaya promotif, preventif dan realitatif sehingga Pak Wali Kota dapat menekankan kepada masyarakat, termasuk pelaku usaha bahwa kesehatan di atasan segalanya,” ungkap Destanul.

Selanjutnya, kata Destanul, Bobby Nasution sebagai public health leader sudah menunjukkan bahwa dirinya mampu menyadari dan responsif pada prioritas masalah kesehatan masyarakat. “Dengan memberikan sanksi tegas kepada ketiga lokasi usaha itu, artinya Pak Wali Kota sudah menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang public health leader,” pungkasnya seraya mengatakan apa yang dilakukan Bobby Nasution sangat tepat dan baik. (rel/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski angka kasus Covid-19  terus menunjukkan angka penurunan dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kota Medan sudah berada di Level 2, namun upaya untuk menekan penyebaran virus Corona  terus menjadi perhatian Wali Kota Medan Bobby Nasution.

SEGEL: Satpol PP menyegel salah satu tempat hiburan malam, baru-baru ini.

Bahkan, orang nomor satu di Pemko Medan ini langsung bertindak tegas terhadap siapa saja yang mengabaikan protokol kesehatan maupun  aturan yang telah ditetapkan guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

Sikap tegas dan tidak ada kompromi  ini dibuktikan Bobby Nasution dengan menutup sementara 3 tempat hiburan malam (THM), Sabtu (13/11) malam. Adapun ketiga THM  itu yakni The Shoot Pool di Jalan Patimura serta High Five dan Heaven 7 yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan.  Langkah ini dilakukan guna mencegah terjadinya cluster baru penyebaran Covid-19 ,sekaligus pendisiplinan terhadap aturan PPKM Level 2 yang telah ditetapkan.

Menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut pun menyayangkan masih banyak pelaku usaha yang melanggar aturan PPKM Level 2 di ibukota Provinsi Sumut ini. Padahal saat ini, kata Bobby, PPKM Kota Medan telah turun menjadi level 2 sehingga dibutuhkan kerjasama dari semua pihak agar Kota Medan  bisa memasuki PPKM Level 1  hingga akhirnya terbebas dari penerapan PPKM tersebut.

“Penegakkan prokes tak pandang bulu. Kita sedang berusaha keras agar Kota Medan segera turun ke Level 1 PPKM. Untuk itu, saya tegaskan kepada seluruh pelaku usaha agar menaati aturan yang berlaku. Apalagi  saat ini Kota Medan sudah PPKM level 2. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi dan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat. Untuk itu, kami mohon kerjasamanya,” kata Bobby Nasution.

Sementara itu Plt Kasatpol PP Kota Medan Rakhmat Harahap menjelaskan,  sebelum sebelum dilakukan penutupan sementara melalui penyegelan terhadap ketiga THM tersebut, tim terlebih dahulu melakukan pembubaran dan memverifikasi izin operasi usaha. “Kita lakukan semua prosedur secara persuasif. Setelah dibubarkan, lalu dilakukan pemeriksaan dan verifikasi izin operasi. Selanjutnya, lokasi usaha ini akan kita tutup sementara selama dua belas hari,” tegas Rakhmat.

Ketegasan Bobby Nasution dalam menegakan aturan guna mencegah penyebaran Covid-19 ditanggapi positif dosen Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Destanul Aulia SKM MBA MEC PhD.

Dikatakannya, Bobby Nasution sebagai public health leader (pemimpin kesehatan masyarakat) harus bisa bertindak tegas. Artinya, Bobby Nasution harus bisa memberikan dan menjadi contoh atas sikap dan tindakan yang dilakukannya.

“Hal itu menjadi perwujudan kepastian dalam menjalankan prokes. Di samping itu juga, Wali Kota dapat menggandeng organisasi kesehatan untuk melakukan upaya promotif, preventif dan realitatif sehingga Pak Wali Kota dapat menekankan kepada masyarakat, termasuk pelaku usaha bahwa kesehatan di atasan segalanya,” ungkap Destanul.

Selanjutnya, kata Destanul, Bobby Nasution sebagai public health leader sudah menunjukkan bahwa dirinya mampu menyadari dan responsif pada prioritas masalah kesehatan masyarakat. “Dengan memberikan sanksi tegas kepada ketiga lokasi usaha itu, artinya Pak Wali Kota sudah menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang public health leader,” pungkasnya seraya mengatakan apa yang dilakukan Bobby Nasution sangat tepat dan baik. (rel/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/