25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Hercules A-1321 Korsleting di Landasan

Foto: dok.JPG Pesawat Hercules.
Foto: dok.JPG
Pesawat Hercules.

SUMUTPOS.CO- Proses pengiriman delapan jenazah dari Lanud Suwondo, Medan hingga Lanud Ranai, Pulau Natuna, Jumat (3/7)  menggunakan pesawat Hercules C-130 A-1321 hampir berbuah petaka kembali. Saat hendak lepas landas, terlihat percikan api dari salah satu bagian mesin pesawat, sehingga pengiriman diganti menggunakan pesawat CN 925. Belakangan diketahui, pesawat batal terbang karena mengalami korsleting atau hubungan arus pendek.

TNI Angkatan Udara terpaksa ganti pesawat karena Hercules A-1321 yang hendak mengangkut jenazah mengalami korsleting atau terjadi hubungan arus pendek. Akibatnya, pengangkutan tertunda hingga tiga seperempat jam.

Personel TNI Angkatan Udara memindahkan peti jenazah dari pesawat Hercules ke pesawat CN 295 di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7). Pesawat Hercules yang akan membawa delapan peti jenazah batal terbang karena gangguan teknis sehingga digantikan oleh pesawat CN 925.

Pesawat Hercules bernomor A-1321 tersebut sedianya terbang sekitar pukul 06.30 dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara. Baling-baling pesawat sempat berputar beberapa saat sebelum akhirnya berhenti kembali.

“Terjadi hubungan arus pendek, enggak mungkin dipaksakan,” kata Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda Agus Dwi Putranto di Lanud Soewondo. Dia menambahkan, pesawat tersebut segera akan diperbaiki, tetapi masih menunggu suku cadang. Kabarnya, suku cadang tersebut baru tiba Jumat (3/7) siang.

Dwi lantas memerintahkan anak buahnya untuk memindahkan delapan jenazah dari pesawat Hercules A-1321 ke dalam pesawat CN-295. Pesawat CN-295 ini memang sudah disiapkan juga sejak pagi untuk mempercepat pengangkutan jenazah.

Pukul 10.45, pesawat tersebut terbang membawa delapan jenazah menuju Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Natuna. Setelah itu, pesawat terbang kembali ke Lanud Soewondo untuk mengangkut jenazah yang lain. Dengan pengangkutan itu, total jasad korban yang sudah dipulangkan 84 jenazah. Jumlah itu masih terus bertambah seiring dengan proses identifikasi jenazah di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik sebelum dibawa ke Lanud Soewondo.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan kerusakan Hercules C-130 nomer ekor A-1321 di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Jumat (3/7) pagi kemarin, merupakan kerusakan yang biasa.

“Ini hanya kerusakan biasa saja, sebenarnya bisa terbang. Tapi untuk antisipasi keselamatan, kami ganti,” ujar Badarmanto.

Dwi menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian Transmitter Respi Fire pesawat. Bagian tersebut menurut Dwi dikhawatirkan akan menjalar ke bagain lain jika tidak segera diperbaiki. Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa posisi Hercules C-130 A-1321 saat ini masih berada di Lanud Suwondo, Medan, untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

“Kami masih menunggu suku cadang secepatnya yang akan dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma,” ujarnya. (bbs/val)

Foto: dok.JPG Pesawat Hercules.
Foto: dok.JPG
Pesawat Hercules.

SUMUTPOS.CO- Proses pengiriman delapan jenazah dari Lanud Suwondo, Medan hingga Lanud Ranai, Pulau Natuna, Jumat (3/7)  menggunakan pesawat Hercules C-130 A-1321 hampir berbuah petaka kembali. Saat hendak lepas landas, terlihat percikan api dari salah satu bagian mesin pesawat, sehingga pengiriman diganti menggunakan pesawat CN 925. Belakangan diketahui, pesawat batal terbang karena mengalami korsleting atau hubungan arus pendek.

TNI Angkatan Udara terpaksa ganti pesawat karena Hercules A-1321 yang hendak mengangkut jenazah mengalami korsleting atau terjadi hubungan arus pendek. Akibatnya, pengangkutan tertunda hingga tiga seperempat jam.

Personel TNI Angkatan Udara memindahkan peti jenazah dari pesawat Hercules ke pesawat CN 295 di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7). Pesawat Hercules yang akan membawa delapan peti jenazah batal terbang karena gangguan teknis sehingga digantikan oleh pesawat CN 925.

Pesawat Hercules bernomor A-1321 tersebut sedianya terbang sekitar pukul 06.30 dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara. Baling-baling pesawat sempat berputar beberapa saat sebelum akhirnya berhenti kembali.

“Terjadi hubungan arus pendek, enggak mungkin dipaksakan,” kata Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda Agus Dwi Putranto di Lanud Soewondo. Dia menambahkan, pesawat tersebut segera akan diperbaiki, tetapi masih menunggu suku cadang. Kabarnya, suku cadang tersebut baru tiba Jumat (3/7) siang.

Dwi lantas memerintahkan anak buahnya untuk memindahkan delapan jenazah dari pesawat Hercules A-1321 ke dalam pesawat CN-295. Pesawat CN-295 ini memang sudah disiapkan juga sejak pagi untuk mempercepat pengangkutan jenazah.

Pukul 10.45, pesawat tersebut terbang membawa delapan jenazah menuju Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Natuna. Setelah itu, pesawat terbang kembali ke Lanud Soewondo untuk mengangkut jenazah yang lain. Dengan pengangkutan itu, total jasad korban yang sudah dipulangkan 84 jenazah. Jumlah itu masih terus bertambah seiring dengan proses identifikasi jenazah di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik sebelum dibawa ke Lanud Soewondo.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan kerusakan Hercules C-130 nomer ekor A-1321 di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Jumat (3/7) pagi kemarin, merupakan kerusakan yang biasa.

“Ini hanya kerusakan biasa saja, sebenarnya bisa terbang. Tapi untuk antisipasi keselamatan, kami ganti,” ujar Badarmanto.

Dwi menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian Transmitter Respi Fire pesawat. Bagian tersebut menurut Dwi dikhawatirkan akan menjalar ke bagain lain jika tidak segera diperbaiki. Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa posisi Hercules C-130 A-1321 saat ini masih berada di Lanud Suwondo, Medan, untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

“Kami masih menunggu suku cadang secepatnya yang akan dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma,” ujarnya. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/