SURABAYA- Tanda tangan memorandum of understanding (MoU) mewarnai pelepasan KRI Dewaruci, Minggu (15/1). MoU dibuat TNI AL bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengetengahkan promo Wonderful Indonesia. Sehingga pencitraan bidang pariwisata di Indonesia semakin mantap.
Penandatanganan itu dilakukan Wakil Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno. Tepatnya sebelum pelayaran kapal latih TNI AL itu diberangkatkan.
Di kesempatan itu, Sapta Nirwandar mengatakan, nama KRI Dewaruci sangat dikenal. Baik di lingkup nasional maupun internasional. Kegagahan kapal buatan Jerman itu tidak asing lagi bagi masyarakat. Didukung keuletan dan keramahan kadet serta anak buah kapal. “Itu ciri yang dimiliki KRI Dewaruci sejak dulu,” ungkapnya.
Wajar jika persinggahan KRI Dewaruci selalu mendapat sambutan meriah. Kenyataan itu yang dijadikan sasaran untuk mempromosikan citra Wonderful Indonesia. Apalagi pelayaran kali ini paling lama sepanjang sejarah. Banyak negara yang akan disinggahi. Di setiap negara itu, banyak orang yang suka dan menyambut kapal tersebut.
“Pasti efektif dan tepat sasaran untuk mengenalkan pariwisata di,” papar Sapta.
Dia juga menambahkan, promo itu sekaligus untuk merealisasikan target penyerapan wisata di Indonesia. Tahun ini, ditargetkan jumlah wisatawan yang datang di Indonesia mencapai delapan juta orang. Untuk mencapainya, kata Sapta, perlu kerja sama dan sinergi dengan pihak lain. “Salah satunya TNI AL melalui pelayaran KRI Dewaruci,” jelasnya.
Pernyataan itu diperkuat Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Soeparno. Dia menjelaskan, pelayaran kali ini berbeda dengan biasanya. Sebab, di Amerika Serikat direncanakan KRI Dewaruci mengikuti Operation Sail 2012 dalam rangka 200 tahun Perang Besar. “?Momen itu akan menjadi ajang efektif promo wisata,” ungkapnya.
Pelayaran KRI Dewaruci kemarin merupakan terpanjang. Jarak jelajahnya diperkirakan 27 ribu mil. Hampir setara dengan mengelilingi duni. Pelayaran yang membutuhkan waktu 277 hari ini dipimpin Letnan Kolonel (p) Harris Bima.
Menurut rencana kapal ini akan bersinggar di 21 negara dan empat benua. KRI kembali mendarat di Surabaya, diperkirakan 16 Oktober mendatang. Rute awal, KRI berangkat dari Surabaya-Papua- dan langsung berjalan ke arah Samudra Pasifik lalu ke Amerika. (riq/puj/jpnn)