26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Harga Beras Naik Sampai Bulan Februari

JAKARTA-Tren harga beras mengalami kenaikan pada awal tahun ini. Diperkirakan peningkatan harga akan terus berlangsung sampai akhir Februari nanti. Karena, masa panen sendiri akan dimulai pada akhir kuartal pertama tahun ini.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan naiknya harga beras merupakan siklus tahunan. “Hampir tiap tahun mengalami pola yang sama, karena seperti sekarang ini jumlah produksi cenderung berkurang sementara konsumsi beras tetap. Jadi, kondisi harga seperti itu,” katanya pekan lalu.

Berdasar perkembangan harga barang kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan secara nasional menunjukkan ada kenaikan harga beras medium sebesar 2,26 persen sepanjang Januari dibandingkan Desember tahun lalu. Rata-rata bulan ini mencatat harga beras mencapai posisi Rp7.979 per kg. Sedangkan, Desember lalu Rp7.802 per kg.

Sementara kalau tren harian juga terus menunjukkan peningkatan. Per tanggal 11 Januari tercatat Rp7.992, 12 Januari Rp7.994 dan 13 Januari Rp7.995 per kg. Kenaikan tertinggi terjadi Bandung (6,37 persen), Serang (4,92 persen) dan Semarang (2,08 persen). Sedangkan peningkatan harga di tiga kota lain relatif rendah, Jakarta (1,44 persen), Surabaya (0,57 persen) dan Yogyakarta (0,20 persen).

Upaya yang akan dilakukan ke depan ialah menahan agar harga tidak terus bergerak naik. Di antaranya melaksanakan operasi pasar dan memaksimalkan proses distribusi. Kegiatan operasi pasar sudah dilaksanakan ke sejumlah daerah melalui bulog. Serta, memperbanyak frekuensi operasi pasar terutama untuk menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.

Di samping itu, dari sisi kualitas beras juga diperhatikan. Karena, konsumen tertentu memilih membeli beras premium daripada medium. Oleh karena itu, selain menjual beras medium, bulog juga menjual beras premium. “Kegiatan ini tidak di pasar induk seperti Cipinang saja, melainkan juga dilakukan di tempat lain sehingga bisa mempercepat pendistribusian,” tutur dia.

Terkait kemungkinan adanya penimbunan beras, dia memastikan sulit terjadi. Lantaran sudah ada mekanisme khusus yang memberikan wewenang lebih pada kepala daerah untuk melakukan kontrol. “Apalagi harga sekarang relatif terbaik, sehingga buat apa disimpan. Sejauh ini, saya belum melihat adanya penimbunan,” tandas dia.

Dikatakan, pihaknya akan memantau pergerakan harga beras sampai akhir Februari. Diprediksi, kenaikan akan terus berlangsung hingga akhir bulan depan. Sebab, Maret dan April beberapa daerah sudah masuk musim panen. Nah terkait panen pihaknya berupaya menjaga agar harga tidak anjlok melalui instrumen HPP (harga pembelian pemerintah). (res/jpnn)

JAKARTA-Tren harga beras mengalami kenaikan pada awal tahun ini. Diperkirakan peningkatan harga akan terus berlangsung sampai akhir Februari nanti. Karena, masa panen sendiri akan dimulai pada akhir kuartal pertama tahun ini.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan naiknya harga beras merupakan siklus tahunan. “Hampir tiap tahun mengalami pola yang sama, karena seperti sekarang ini jumlah produksi cenderung berkurang sementara konsumsi beras tetap. Jadi, kondisi harga seperti itu,” katanya pekan lalu.

Berdasar perkembangan harga barang kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan secara nasional menunjukkan ada kenaikan harga beras medium sebesar 2,26 persen sepanjang Januari dibandingkan Desember tahun lalu. Rata-rata bulan ini mencatat harga beras mencapai posisi Rp7.979 per kg. Sedangkan, Desember lalu Rp7.802 per kg.

Sementara kalau tren harian juga terus menunjukkan peningkatan. Per tanggal 11 Januari tercatat Rp7.992, 12 Januari Rp7.994 dan 13 Januari Rp7.995 per kg. Kenaikan tertinggi terjadi Bandung (6,37 persen), Serang (4,92 persen) dan Semarang (2,08 persen). Sedangkan peningkatan harga di tiga kota lain relatif rendah, Jakarta (1,44 persen), Surabaya (0,57 persen) dan Yogyakarta (0,20 persen).

Upaya yang akan dilakukan ke depan ialah menahan agar harga tidak terus bergerak naik. Di antaranya melaksanakan operasi pasar dan memaksimalkan proses distribusi. Kegiatan operasi pasar sudah dilaksanakan ke sejumlah daerah melalui bulog. Serta, memperbanyak frekuensi operasi pasar terutama untuk menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.

Di samping itu, dari sisi kualitas beras juga diperhatikan. Karena, konsumen tertentu memilih membeli beras premium daripada medium. Oleh karena itu, selain menjual beras medium, bulog juga menjual beras premium. “Kegiatan ini tidak di pasar induk seperti Cipinang saja, melainkan juga dilakukan di tempat lain sehingga bisa mempercepat pendistribusian,” tutur dia.

Terkait kemungkinan adanya penimbunan beras, dia memastikan sulit terjadi. Lantaran sudah ada mekanisme khusus yang memberikan wewenang lebih pada kepala daerah untuk melakukan kontrol. “Apalagi harga sekarang relatif terbaik, sehingga buat apa disimpan. Sejauh ini, saya belum melihat adanya penimbunan,” tandas dia.

Dikatakan, pihaknya akan memantau pergerakan harga beras sampai akhir Februari. Diprediksi, kenaikan akan terus berlangsung hingga akhir bulan depan. Sebab, Maret dan April beberapa daerah sudah masuk musim panen. Nah terkait panen pihaknya berupaya menjaga agar harga tidak anjlok melalui instrumen HPP (harga pembelian pemerintah). (res/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/