BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aksi protes masyarakat yang mendesak perbaikan pada ruas Jalan Letnan Umar Baki di Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, mendapat respon dari Pemko Binjai. Untuk perbaikan jalan tersebut, telah menganggarkan Rp20 Miliar dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai melalui rapat paripurna dengan agenda pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2022.
Ketua DPRD Binjai, H Noor Sri Syah Alam Putra membenarkan hal tersebut. Soal aksi protes masyarakat, dia berharap, untuk bersabar.
“Ya, sudah disetujui anggaran perbaikannya. Kondisi jalan tersebut makin parah karena cuaca buruk yang terjadi pada seminggu belakangan,” ujar politisi Partai Golkar yang akrab disapa Haji Kires ini, Minggu (28/11).
Dia menjelaskan, menggunakan uang negara tentunya butuh proses. Karenanya, dia menyerukan agar masyarakat bersabar terkait perbaikan ruas jalan tersebut.
“Persoalan anggaran ini ada prosesnya. Itu sudah dianggarkan Rp20 miliar (untuk perbaikan), anggaran multiyears pada 2022 dan 2023,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Binjai ini.
Menurut dia, perbaikan jalan tersebut akan melanjutkan redemik atau beton. Artinya, kata dia, Pemko Binjai pernah melakukan perbaikan pada tahun sebelumnya dengan beton di ruas jalan yang rusak tersebut.
“Namun, untuk teknis lebih lanjut coba ke Dinas PUPR ya. Untuk saat ini, sudah dilakukan penimbunan pada badan jalan yang rusak sebagai tahap awal perbaikan,” pungkasnya.
Diketahui, kondisi ruas Jalan Letnan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, terpantau rusak parah. Akibatnya, masyarakat sekitar yang resah melihat kondisi bak kubangan ketika hujan deras mengguyur, turun ke jalan melakukan aksi protes, Jum’at (26/11).
Massa protes dengan menutup akses jalan yang acap kali dilintasi oleh truk diduga melebihi muatan. Tak ayal, aksi protes masyarakat berdampak kepada truk tidak dapat melintas.
Lubang yang menganga ditanami pohon pisang oleh massa. Ini dilakukan mereka sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Kota Binjai lantaran belum melakukan perbaikan.
Perwakilan massa, Marlan mengatakan, aksi dilakukan secara spontanitas. “Mungkin warga sudah kesal dengan pemerintah Kota Binjai yang hingga saat ini belum melakukan perbaikan jalan,” ujarnya.
Kondisi jalan rusak ini, lanjut Marlan, telah dirasakan warga hingga sepuluh tahun lebih. “Sudah sepuluh tahun jalan ini rusak, tapi tidak ada juga tindakan dari pemerintah untuk memperbaikinya,” ungkapnya didampingi warga lainnya.
Bahkan, lanjut dia, banyak pengendara yang mengalami kecelakaan tunggal akibat lubang jalan yang menganga. Belum lagi jika hujan turun, lubang besar di tengah badan jalan tak terlihat karena tertutup genangan air.
“Banyak pengendara jatuh disini. Kalau hujan kan lubangnya enggak kelihata. Jadi diterobos saja dan saat itu juga pengendara jatuh. Sebab lubang jalan ini sudah cukup dalam,” bebernya.
Akibat aksi protes massa, terjadi kemacetan mengular panjang. Puluhan truk pun berhenti lajunya karena akses ditutup oleh massa.
Polsek Binjai Barat pun turun ke lokasi aksi massa untuk meredam emosi massa. Namun tetap saja, tak terbendung kekecewaan massa melihat sikap Pemko Binjai.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kota Binjai, H Irwansyah Nasution langsung ke lokasi usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD, Jalan T Amir Hamzah, Binjai Utara. Dia berjanji akan memperbaiki Jalan Letnan Umar Baki pada tahun 2022.
“Ini sudah kita anggarkan untuk biaya perbaikannya. Namun terealisasi nanti di tahun 2022,” ujar dia kepada massa aksi.
Dia bilang, perbaikan Jalan Letnan Umar Baki akan diperbaiki dengan beton. “Supaya kuat dan tahan lama, akan kita lakukan pembetonan,” tukasnya.
Setelah mendengar keterangan Sekda, massa akhirnya membuka kembali blokir jalan tersebut. (ted)