GIGLIO– Untuk mencari penumpang kapal yang masih dinyatakan hilang, regu penyelamat memutuskan menggunakan bahan peledak untuk menerobos masuk badan kapal pesiar Costa Concordia. Pada Selasa (17/1) pagi waktu setempat, petugas meledakkan beberapa bagian untuk membuat lubang. Nantinya, lubang itu akan dijadikan jalan masuk bagi penyelam untuk menelusuri bagian kapal yang berhasil mereka sentuh.
“Lewat cara ini, peluang untuk menemukan penumpang dalam keadaan hidup atau sudah mati akan semakin mudah,” ungkap juru bicara petugas pemadam kebakaran Italia Luca Cari seperti dikutip Reuters, Selasa (17/1).
Selain itu, petugas juga akan menggunakan kamera mikro untuk memudahkan mengetahui wilayah yang masih kering serta yang sudah dipenuhi air,” lanjutnya.
Menurut Luca Cari, saat ini kapal terus mengalami pergerakan kecil namun hal tersebut dianggap tidak terlalu berbahaya. Tapi pihak regu penyelamat masih terus mewaspadai kapal, karena bisa saja mengakibatkan malapetaka bagi tim penyelam.
Digunakannya bahan peledak untuk mencari penumpang yang hilang, diperkirakan akan semakin memperbesar kerugian perusahan pemilik kapal. Hingga saat ini, pemilik kapal Costa Concordia mengalami kerugian mencapai 95 juta Dolar AS atau sekira Rp873,8 miliar.
Selain kerugian material, musibah ini juga mengancaman lingkuan sekitar. Sekira 2.300 ton bahan bakar dari Costa Concordia bisa saja tumpah ke laut bila evakuasi terhadap kapal seberat 114,500 ton itu tidak segera dilakukan.
Hingga saat ini tujuh orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan itu, sementara 29 lainnya masih dinyatakan hilang. Pihak Costa Crociere sebagai operator Costa Concordia menyalahkan Kapten Francesco Schettino, telah membuat kesalahan besar dengan membawa kapal tersebut berlayar di laut dangkal.
Schettino saat ini ditahan polisi dan dituduh melakukan pembunuhan. Selain itu, dia juga dituduh meninggalkan kapal di saat 4.234 jiwa penumpang berupaya menyelamatkan diri saat kapal karam.
Di antara ribuan penumpang tersebut, 170 diantaranya adalah anak buah kapal yang juga Warga Negara Indonesia (WNI). Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan WNI yang berada di Costa Concordia semuanya dalam kondisi selamat.
Pihak Kemlu menyatakan di antara ABK yang selamat, dua diantaranya masih memerlukan perawatan. Dua WNI masih menjalani perawatan adalah Kadek Agus Wijaya yang menderita cedera bahu dan I Nyoman Juniarta menderita patah tulang belakang dan kaki. (net/jpnn)