26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ribet, Konversi BBM ke BBG

Menteri ESDM: Muncul Opsi Naikkan Harga Premium

JAKARTA- Rencana penerapan pembatasan dan pengaturan BBM bersubsidi per 1 April, sepertinya, belum sepenuhnya matang. Bahkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, jika program konversi dari BBM ke BBG itu tidak mudah dilakukan.

Jero mengatakan, secara teori, penggunaan gas sebagai pengganti BBM memang tergolong murah. Namun hal itu harus didukung dengan sarana pendukung, seperti converter kit. Padahal, piranti itu harus lebih dulu diproduksi atau impor.

“Kelihatan lah ini ribet, karena satu converter kan harus dibeli, dipasang dulu. Kemudian, SPBG juga belum banyak,” kata Jero Wacik sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin (18/1). Selain itu, lanjutnya, sempat ada pertanyaan mengenai persediaan gas.

Namun Jero menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan konfirmasi mengenai persediaan gas di Kangean, Madura. Jumlahnya mencapai 300 juta kubik mulai bulan Juni. “Kita perkirakan untuk (tahap) pertama ini yang akan dipakai 38 juta kubik per hari. Lebih dari cukup,” tuturnya.
Sementara mengenai persediaan converter, Jero menjelaskan, jika produksi nasional tidak memenuhi, opsi melakukan impor menjadi pilihan. Namun dia menjelaskan detil soal impor converter kit itu. “Walaupun mulainya April, dari sekarang sudah mulai pelan-pelan. Converter sudah mulai disebar,” katanya.

Meski terus menyiapkan konversi BBM ke BBG itu, Jero mengungkapkan, ada muncul pemikiran mengenai opsi baru, yakni menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab, saat ini hanya dua opsi terkait dengan pembatasan dan pengaturan BBM bersubsidi. “Kan cuma (pakai) converter kit yang ribet itu atau (pakai) pertamax yang mahal,” katanya.

“Sehingga ada pemikiran di DPR untuk bagaimana kalau diberi opsi satu lagi, yaitu bolehlah naik sedikit,” sambung menteri asal Bali itu.
Jero menjawab enteng saat ditanya jika opsi baru tersebut tak sesuai dengan UU APBN 2012. “Makanya, kalau DPR setuju, undang-undangnya diperbaiki,” katanya.(fal/jpnn)

Menteri ESDM: Muncul Opsi Naikkan Harga Premium

JAKARTA- Rencana penerapan pembatasan dan pengaturan BBM bersubsidi per 1 April, sepertinya, belum sepenuhnya matang. Bahkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, jika program konversi dari BBM ke BBG itu tidak mudah dilakukan.

Jero mengatakan, secara teori, penggunaan gas sebagai pengganti BBM memang tergolong murah. Namun hal itu harus didukung dengan sarana pendukung, seperti converter kit. Padahal, piranti itu harus lebih dulu diproduksi atau impor.

“Kelihatan lah ini ribet, karena satu converter kan harus dibeli, dipasang dulu. Kemudian, SPBG juga belum banyak,” kata Jero Wacik sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin (18/1). Selain itu, lanjutnya, sempat ada pertanyaan mengenai persediaan gas.

Namun Jero menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan konfirmasi mengenai persediaan gas di Kangean, Madura. Jumlahnya mencapai 300 juta kubik mulai bulan Juni. “Kita perkirakan untuk (tahap) pertama ini yang akan dipakai 38 juta kubik per hari. Lebih dari cukup,” tuturnya.
Sementara mengenai persediaan converter, Jero menjelaskan, jika produksi nasional tidak memenuhi, opsi melakukan impor menjadi pilihan. Namun dia menjelaskan detil soal impor converter kit itu. “Walaupun mulainya April, dari sekarang sudah mulai pelan-pelan. Converter sudah mulai disebar,” katanya.

Meski terus menyiapkan konversi BBM ke BBG itu, Jero mengungkapkan, ada muncul pemikiran mengenai opsi baru, yakni menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab, saat ini hanya dua opsi terkait dengan pembatasan dan pengaturan BBM bersubsidi. “Kan cuma (pakai) converter kit yang ribet itu atau (pakai) pertamax yang mahal,” katanya.

“Sehingga ada pemikiran di DPR untuk bagaimana kalau diberi opsi satu lagi, yaitu bolehlah naik sedikit,” sambung menteri asal Bali itu.
Jero menjawab enteng saat ditanya jika opsi baru tersebut tak sesuai dengan UU APBN 2012. “Makanya, kalau DPR setuju, undang-undangnya diperbaiki,” katanya.(fal/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/