Deltras vs Arema
SIDOARJO- Jorg Peter Steinebrunner, pelatih Deltras Sidoarjo sudah seharusnya mengevaluasi kekuatan timnya. Ditahan imbang 3-3 (2-2) olah tim juru kunci Arema Indonesia dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo adalah momentum penting untuk berubah.
Tidak hanya sektor depan yang mandul setelah tidak diperkuat oleh dua striker unggulan, Budi Sudarsono dan Sean Daniel Rooney. Benteng pertahanan The Lobster- julukan Deltras yang diperkuat oleh Mijo Dadic dan kawan-kawan pun harus mendapat koreksi dari sang arsitek asal Jerman tersebut.
Pertimbangannya dari delapan kali pertandingan yang dilakoni oleh Deltas, gawang Wawan Hendrawan telah dijebol delapan kali. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan produktifitas gol yang dilakukan oleh barisan depan tim runner up Divisi Utama musim 2010 lalu ini, yaitu sembilan gol.
Terakhir menambah koleksi tiga gol saat menjamu Arema Indonesia, sore kemarin (18/1). Masing-masing oleh Qischil Gandrum pada menit ke-11, Mijo Dadic (14′), serta Shin Hyu-joon (72′). Sayang, tiga gol tersebut tidak mampu membuat tuan rumah mengamankan poin absolut setelah Marcio Souza, striker Arema asal Brazil memborong tiga gol balasan, masing-masing di menit ke- 10, 37′ dan 90′.
Dengan hasil tersebut, Deltras turun satu peringkat dari posisi sembilan ke peringkat sepuluh dengan koleksi 11 poin dari delapan kali pertemuan.
Nah, bila dibandingkan dengan Persija Jakarta yang sudah mencetak sepuluh gol dan hanya kemasukan dua gol. Begitu juga dengan Persela Lamongan yang sudah membobol gawang lawan sebanyak 14 kali, dengan sepuluh kali kemasukan hanya dalam tujuh kali pertandingan.
Sayang, sang pelatih belum berani memberikan koreksi atas permainan pemainnya yang jelas-jelas dibawah form. Termasuk striker asing mereka asal Liberia yang sampai saat ini belum mampu menunjukan permainan terbaiknya.
“Jangan melihat penampilan Amos pada laga ini saja. Sebab, jangan melihat dia tidak bisa menciptakan gol hari ini atau kemarin, lantas menyimpulkan bila dia bermain jelek. Tapi, sudah banyak assist yang lahir dari Amos sehingga terjadi gol,”kata Steinebrunner.
Sementara itu, setelah pertandingan Marcio Souza mengatakan bahwa dia telah bertekad untuk menjebol gawang Deltras sebanyak-banyaknya. “Biar semua orang tahu bahwa Arema ini tim besar, dan semangatnya belum habis. Dan, kami bisa buktikan itu dalam pertandingan kali ini,” ujar Marcio. (dik/jpnn)