MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan akan mengaktifkan kembali Call Center 119. Tujuannya, untuk membantu dan mempermudah masyarakat yang mengalami masalah kegawatdaruratan, sehingga dapat cepat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kepala Dinkes Kota Medan, Taufik Ririansyah mengatakan, call center termasuk satu Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Artinya, mekanisme pelayanan korban/pasien gawat darurat, terintegrasi dan berbasis call center, dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119.
“Kami akan meningkatkan Call Center 119, supaya layak untuk dipergunakan di Medan. Hal ini untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ungkap Taufik, Senin (3/1).
Menurut Taufik, manfaat meningkatkan layanan Call Center 119, agar lebih cepat menangani masyarakat yang mengalami kecelakaan. Selain itu, untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan akibat mengalami stroke, dan bisa juga terkait kebakaran.
“Diharapkan masyarakat juga ikut aktif mau menghubungi 119. Sehingga bisa cepat menangani masalah, dan dibawa ke rumah sakit terdekat,” tuturnya.
Dia pun mengaku selain Call Center 119, pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) juga akan ditingkatkan. Hal itu dimaksudkan untuk meringkas birokrasi, agar tidak mempersulit masyarakat, sehingga mudah dalam memperoleh layanan kesehatan.
“Dalam waktu dekat, saya akan turun langsung ke lapangan untuk melihat birokrasi di faskes-faskes, melihat permasalahan-permasalahan apa yang harus dibenahi,” kata Taufik.
Taufik pun menjelaskan, akan mempercepat program vaksinasi Covid-19, terutama di kalangan pelajar, agar pembelajaran tatap muka dapat berlangsung maksimal. Sejauh ini, vaksinasi remaja dari target sebanyak 227.159 anak, sudah terealisasi 81,32 persen atau 184.727 anak. untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua mencapai sudah mencapai 68,83 persen atau 156.357 anak.
“Vaksinasi Covid-19 di Medan harus terus dimaksimalkan, agar pembelajaran tatap muka dapat berjalan sesuai harapan,” pungkasnya. (ris/saz)