MEDAN- Saat ini di Kota Medan tercatat setidaknya ada 6 hotel berbintang empat dan tiga yang sedang dibangun. Masing-masing dua hotel bintang empat dan empat hotel bintang tiga. Bila nanti beroperasi maka diperkirakan terjadi penambahan sekitar 1.000 kamar.
Meningkatnya jumlah kamar ini mengakibatkan persaingan antar hotel semakin ketat. Bahkan sejumlah pihak mengkhawatirkan bakal lebih banyak kamar ketimbang tamu yang datang menginap. Dengan kata lain terjadi kelebihan kamar.
Mengenai hal ini, praktisi perhotelan yang juga Executive Assistant Manager Hotel Asean International, Benny Langen mengatakan, kehadiran hotel-hotel baru biasanya di awal awal membawa pengaruh kepada hotel terdahulu. “Hal yang lumrah orang ingin mencoba sesuatu yang baru namun setelah itu biasanya akan kembali ke hotel lama yang menjadi langganannya selama ini,” ujar Benny usai resepsi Anniversary 16 th Hotel Asean International di Jalan H Adam Malik Medan, Rabu (18/1).
Menurut Benny, masalah kelebihan dan kekurangan kamar bergantung kepada kondisi. Kalau ada event khususnya MICE (Meeting, Incentive, Convention, and E xhibition) di Medan, jumlah kamar hotel memang kurang.
Ia mencontohkan saat ini Asean Hotel bersama hotel lain telah menerima booking kamar untuk bulan Desember 2012 karena ada event akbar di Kota Medan yang bakal diikuti sebanyak 2.000 peserta.
Sebaliknya, jika secara regular, yakni di luar adanya event berskala besar, maka di Medan terjadi kelebihan kamar karena kekurangan tamu. “Umumnya tamu menginap satu malam karena transit,” paparnya.
Kelebihan kamar ini menurut Benny tidak perlu terjadi bila kegiatan MICE lebih sering ada di Kota Medan karena otomatis menyerap banyak peserta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sayangnya, imbuh Benny, di Medan belum ada ruang EXPO yang dapat digunakan untuk kegiatan kegiatan pameran berskala besar. Jika ada, ia yakin hotel di Medan tidak akan terkesan berlebih kamar.
Hotel Asean sendiri memasuki usia ke-16 ini sedang melakukan renovasi total. (dra)