26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pendeta Bakar Al Quran di Florida

GAINESVILLE- Seorang pendeta gereja Evangelis membakar kitab suci umat Islam, Al Quran, Minggu (20/3). Aksi pembakaran ini terjadi setelah pihak gereja Florida, Amerika Serikat (AS) menganggap Al Quran sebagai buku pedoman kejahatan.

Insiden pembakaran ini dilakukan di salah satu gereja kecil di Florida oleh seorang pastor Wayne Sapp, di bawah pengawasan pendeta Terry Jones. Sementara itu, Jones sendiri berniat melakukan aksi pembakaran Al Quran guna memperingati tragedi serangan teroris 11 September 2001.

Sementara insiden yang berlangsung hari Minggu tersebut diartikan sebagai penilaian Al Quran sebagai kitab suci yang dianggap bersalah dan harus dimusnahkan, karena menyebarkan kejahatan. Alasan itulah yang membuat kitab itu direndam selama delapan jam di dalam bensin, selanjutnya dibakar di dalam sebuah wadah besi di tengah gereja. Tidak lama kemudian, Pastor Sapp menyulut api dan mulai membakar Al Quran, demikian dilansir AFP, Senin (21/3).  Al quran itu terbakar selama 10 menit, sementara warga melihat sempat mengambil foto dari kedua orang yang melakukan pembakaran. September lalu, maksud Jones untuk membakar Al Quran menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk Presiden Barack Obama, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Robert Gates.

Pendeta Jones membatalkan rencananya dan bersumpah tidak akan melakukan pembakaran. Tapi, untuk kali ini, bersama dengan Pastor Sapp, Jones mengklaim mencoba komunitas Muslim melakukan pembelaan terhadap kitab sucinya. Dirinya membakarnya sebagai bentuk pengadilan sesungguhnya. (bbs/jpnn)

GAINESVILLE- Seorang pendeta gereja Evangelis membakar kitab suci umat Islam, Al Quran, Minggu (20/3). Aksi pembakaran ini terjadi setelah pihak gereja Florida, Amerika Serikat (AS) menganggap Al Quran sebagai buku pedoman kejahatan.

Insiden pembakaran ini dilakukan di salah satu gereja kecil di Florida oleh seorang pastor Wayne Sapp, di bawah pengawasan pendeta Terry Jones. Sementara itu, Jones sendiri berniat melakukan aksi pembakaran Al Quran guna memperingati tragedi serangan teroris 11 September 2001.

Sementara insiden yang berlangsung hari Minggu tersebut diartikan sebagai penilaian Al Quran sebagai kitab suci yang dianggap bersalah dan harus dimusnahkan, karena menyebarkan kejahatan. Alasan itulah yang membuat kitab itu direndam selama delapan jam di dalam bensin, selanjutnya dibakar di dalam sebuah wadah besi di tengah gereja. Tidak lama kemudian, Pastor Sapp menyulut api dan mulai membakar Al Quran, demikian dilansir AFP, Senin (21/3).  Al quran itu terbakar selama 10 menit, sementara warga melihat sempat mengambil foto dari kedua orang yang melakukan pembakaran. September lalu, maksud Jones untuk membakar Al Quran menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk Presiden Barack Obama, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Robert Gates.

Pendeta Jones membatalkan rencananya dan bersumpah tidak akan melakukan pembakaran. Tapi, untuk kali ini, bersama dengan Pastor Sapp, Jones mengklaim mencoba komunitas Muslim melakukan pembelaan terhadap kitab sucinya. Dirinya membakarnya sebagai bentuk pengadilan sesungguhnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/