MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lima hari pasca ditinjau langsung Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Jumat (7/1) malam lalu, pekerjaan pemasangan U-Ditch di Jalan Sei Belutu, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang menunjukkan progres yang cukup signifikan.
Pantauan langsung Sumut Pos ke lapangan, Rabu (12/1) pagi, kondisi tumpukan tanah galian drainase di sepanjang badan jalan Sei Belutu yang menjadi keluhan warga, tak lagi tampak menumpuk tinggi. “Begitu Pak Wali tinjau Jumat malam itu, langsung saya perintahkan untuk diangkut tanah galian drainasenya. Saat ini memang tidak ada lagi galian tanah yang menumpuk di sana sudah saya pantau langsung,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting kepada Sumut Pos, Rabu (12/1).
Namun begitu, Sumut Pos masih melihat adanya satu tumpukan tanah yang tinggi akibat pengorekan drainase oleh alat berat yang tampak sedang bekerja. Pasalnya, masih ada drainase yang belum digali dan dipasang U-Ditch di kawasan itu. “Iya ada sedikit yang baru di korek, nampak tanahnya masih basah. Biar saya suruh bereskan secepatnya. Sisanya sudah beres semua, bisa dilihat langsung. Itu paling tinggal seratus meter yang sedang dikorek dan akan dipasang (U-Ditch), sisanya sudah selesai di korek dan dipasang,” ujar mantan Camat Medan Tuntungan itu.
Selain itu, Sumut Pos juga masih melihat adanya sedikit gundukan tanah di sisi-sisi drainase. Dikatakan Topan, sisa gundukan tanah yang hanya tinggal sedikit itu akan menjadi tanah yang menutupi sisi drainase apabila U-Ditch telah terpasang secara sempurna. Sebab saat ini, belum semua drainase di sepanjang Jalan Belutu sudah terpasang U-Ditch.
Nantinya, bila semua sudah terpasang U-Ditch, maka U-Ditch yang terpasang akan diluruskan terlebih dahulu agar dapat berfungsi dalam mengalirkan air secara sempurna. “Nantinya saat U-Ditch nya sudah terpasang lurus dan sempurna, maka gundukan tanah yang sedikit itu yang akan menutupi sisi-sisi drainase yang kosong setelah dipasang U-Ditch. Jadi selain memastikan berfungsi dengan baik, kita juga memastikan bahwa proses pemasangan U-Ditch juga harus rapi usai pengerjaan,” katanya.
Lantas, kapan pemasangan U-Ditch di Jalan Seu Belutu itu selesai? Topan memastikan akan menyelesaikannya paling lama 10 hari dari waktu kunjungan Wali Kota Medan Bobby Nasution ke Jalan Sei Belutu pada Jumat (7/1) malam, yakni paling lambat 17 Januari 2022. “Pokoknya paling lambat 10 hari sudah selesai itu semua. Sudah terpasang, sudah berfungsi, sudah rapi. Kita minta dukungannya,” jawabnya.
Ditanya apakah masih ada ruas jalan lainnya di Kota Medan yang mengalami masalah tumpukan tanah yang meninggi seperti yang sempat terjadi di Jalan Sei Belutu, Topan memastikan jika hingga saat ini pihaknya belum melihat masalah yang sama dengan ruas jalan lainnya di Kota Medan yang sedang melakukan pemasangan U-Ditch.
“Awalnya masalah tumpukan bekas pengorekan drainase seperti ini terjadi di Jalan HM Yamin, itu sudah dibereskan. Lalu di Jalan Si Belutu ini yang kedua, dan saat ini masalahnya sudah selesai dan dalam pengerjaan. Untuk ruas jalan yang lain tidak ada masalah. Begitu pun kita persilakan kepada siapa saja, khususnya masyarakat untuk melaporkan kepada kami apabila melihat adanya masalah yang sama, supaya segera diselesaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kota Medan untuk mendukung Pemerintah Kota Medan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan dan drainase yang saat ini sedang berlangsung.
Menurut Antonius, Pemko Medan melalui Dinas PU sedang melakukan pengorekan dan pemasangan U-Ditch drainase di beberapa titik ruas jalan di kota Medan.”Perbaikan drainase ini bertujuan agar kota Medan kedepan dapat mengantisipasi banjir ketika turun hujan. Meskipun dampak dari pengerjaan tersebut ada menyebabkan terganggunya akses jalan atau aktivitas warga menjadi terganggu,” ujarnya.
Legislator asal Dapil 1 kota Medan ini pun mengakui ketika dia turun ke Jalan Sei Belutu, alat berat milik Dinas PU Medan sudah turun, namun tidak dapat langsung dipergunakan karena padatnya pengguna jalan yang melintas di daerah yang akan dilakukan pengorekan drainase.”Menurut saya, jika kita semua mendukung maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan, selama pekerjaan tersebut berjalan baik dan semuanya dapat dibersihkan setelah pekerjaan selesai,” pungkasnya. (map/ila)