30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

561.383 Warga Sumut Sudah Vaksin Booster

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain dosis satu dan dua, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut terus menggencarkan vaksinasi dosis tiga atau booster. Saat ini, sebanyak 561.383 warga Sumut sudah divaksin booster. Sekretaris Dinkes Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, dari warga Sumut yang sudah divaksin booster, paling banyak di Medan yang berjumlah 183.190 jiwa.

Kemudian, Deliserdang 46.570 jiwa dan Simalungun 32.287 jiwa. Selebihnya, capaiannya di bawah 30 ribu jiwa. “Cakupan vaksinasi booster telah mencapai 4,92 persen atau 561.383 jiwa sudah divaksin,” sebut Aris, Senin (28/2).

Aris juga menyebutkan, capaian vaksinasi penerima boostern

tersebut dibagi kepada beberapa kategori, yakni tenaga kesehatan 91,98 persen (65.360), kelompok lanjut usia 6,8 persen (74.294), petugas publik 7,39 persen (64.993), masyarakat rentan dan umum 4,57 persen (355.998), dan remaja 0,07 persen (738).

“Kita akan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai herd immunity di masyarakat. Percepatan vaksinasi ini berkolaborasi dengan Dinas dengan TNI/Polri serta berbagai elemen, sehingga diharapkan mampu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 serta menurunkan kasus baru terkonfirmasi,” ujarnya sembari menambahkan, terkait cakupan vaksinasi dosis dua telah mencapai 67,70 persen (7.730.838). Sedangkan dosis satu 91,11 persen (10.404.899).

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait perkembangan kasus baru Covid-19, Sumut tercatat bertambah 906 terkonfirmasi, 1.371 sembuh dan dua meninggal. Karena itu, dengan penambahan tersebut maka akumulasinya menjadi 140.582 terkonfirmasi, 114.333 sembuh, dan 2.956 meninggal.

Sebelum Kedaluarsa Vaksin Sudah Habis

Sementara, 351.817 dosis vaksin yang di ambang batas kedaluarsa, semuanya sudah habis disuntikan kepada masyarakat sebelum masa kedaluarsanya berakhir. Kerja keras dilakukan Satgas Penanganan Covid-19, Dinkes Sumut dan TNI/Polri untuk dilakukan penyuntikan vaksin kepada masyarakat. “Sudah habis,” kata Anggota Satgas Covid-19 Sumut, dr Restuti Saragih kepada wartawan di Medan, Selasa (1/3).

Dikutip dari situs covid19.sumutprov.go.id disebutkan, capaian vaksinasi per tanggal 28 Februari. Vaksinasi dosis 1 mencapai 91,06 persen, dosis 2 mencapai 67,46 persen, dosis 3 (Booster) mencapai 4,83 persen. “Ya, Habis disuntikkan seluruh sisa vaksin yang expired di 28 Februari 2022,” ucap Restuti.

Terpisah, Anggota Komisi A DPRD Sumut, H Jumadi mengatakan, Pemprov Sumut melelaui Dinkes Sumut dan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut harus memiliki manajemen pengelolaan dosis vaksin ini dengan. Sehingga vaksin diambang batas bisa disalurkan dengan cepat. “Artinya, pemerintah melakukan sosialisasi secara masif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau sudah banyak stok seperti ini, kenapa tidak buka layanan terbuka kepada masyarakat secara luas,” kata Jumadi.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut ini mengungkapkan, Pemprov Sumut dan 33 pemerintah kabupaten/kota harus membuka pelayanan vaksinasi lebih banyak. Jangan terbatas, di rumah sakit dan Puskesmas saja. “Membuka pelayanan vaksin yang mudah bagi masyarakat harus dilakukan pemerintah. Masyarakat bosan dengan vaksinasi yang antri lama,” kata Jumadi.

Jumadi menjelaskan, dengan meningkatkan pelayanan bekerjasama dengan semua pihak, dapat meningkatkan capaian vaksinasi di Sumut ini. “Vaksin sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat saat ini. Antre panjang itu menunjukkan bahwa antusias warga sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin,” tandas Jumadi.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain dosis satu dan dua, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut terus menggencarkan vaksinasi dosis tiga atau booster. Saat ini, sebanyak 561.383 warga Sumut sudah divaksin booster. Sekretaris Dinkes Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, dari warga Sumut yang sudah divaksin booster, paling banyak di Medan yang berjumlah 183.190 jiwa.

Kemudian, Deliserdang 46.570 jiwa dan Simalungun 32.287 jiwa. Selebihnya, capaiannya di bawah 30 ribu jiwa. “Cakupan vaksinasi booster telah mencapai 4,92 persen atau 561.383 jiwa sudah divaksin,” sebut Aris, Senin (28/2).

Aris juga menyebutkan, capaian vaksinasi penerima boostern

tersebut dibagi kepada beberapa kategori, yakni tenaga kesehatan 91,98 persen (65.360), kelompok lanjut usia 6,8 persen (74.294), petugas publik 7,39 persen (64.993), masyarakat rentan dan umum 4,57 persen (355.998), dan remaja 0,07 persen (738).

“Kita akan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai herd immunity di masyarakat. Percepatan vaksinasi ini berkolaborasi dengan Dinas dengan TNI/Polri serta berbagai elemen, sehingga diharapkan mampu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 serta menurunkan kasus baru terkonfirmasi,” ujarnya sembari menambahkan, terkait cakupan vaksinasi dosis dua telah mencapai 67,70 persen (7.730.838). Sedangkan dosis satu 91,11 persen (10.404.899).

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait perkembangan kasus baru Covid-19, Sumut tercatat bertambah 906 terkonfirmasi, 1.371 sembuh dan dua meninggal. Karena itu, dengan penambahan tersebut maka akumulasinya menjadi 140.582 terkonfirmasi, 114.333 sembuh, dan 2.956 meninggal.

Sebelum Kedaluarsa Vaksin Sudah Habis

Sementara, 351.817 dosis vaksin yang di ambang batas kedaluarsa, semuanya sudah habis disuntikan kepada masyarakat sebelum masa kedaluarsanya berakhir. Kerja keras dilakukan Satgas Penanganan Covid-19, Dinkes Sumut dan TNI/Polri untuk dilakukan penyuntikan vaksin kepada masyarakat. “Sudah habis,” kata Anggota Satgas Covid-19 Sumut, dr Restuti Saragih kepada wartawan di Medan, Selasa (1/3).

Dikutip dari situs covid19.sumutprov.go.id disebutkan, capaian vaksinasi per tanggal 28 Februari. Vaksinasi dosis 1 mencapai 91,06 persen, dosis 2 mencapai 67,46 persen, dosis 3 (Booster) mencapai 4,83 persen. “Ya, Habis disuntikkan seluruh sisa vaksin yang expired di 28 Februari 2022,” ucap Restuti.

Terpisah, Anggota Komisi A DPRD Sumut, H Jumadi mengatakan, Pemprov Sumut melelaui Dinkes Sumut dan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut harus memiliki manajemen pengelolaan dosis vaksin ini dengan. Sehingga vaksin diambang batas bisa disalurkan dengan cepat. “Artinya, pemerintah melakukan sosialisasi secara masif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau sudah banyak stok seperti ini, kenapa tidak buka layanan terbuka kepada masyarakat secara luas,” kata Jumadi.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut ini mengungkapkan, Pemprov Sumut dan 33 pemerintah kabupaten/kota harus membuka pelayanan vaksinasi lebih banyak. Jangan terbatas, di rumah sakit dan Puskesmas saja. “Membuka pelayanan vaksin yang mudah bagi masyarakat harus dilakukan pemerintah. Masyarakat bosan dengan vaksinasi yang antri lama,” kata Jumadi.

Jumadi menjelaskan, dengan meningkatkan pelayanan bekerjasama dengan semua pihak, dapat meningkatkan capaian vaksinasi di Sumut ini. “Vaksin sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat saat ini. Antre panjang itu menunjukkan bahwa antusias warga sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin,” tandas Jumadi.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/