LONDON, SUMUTPOS.CO – Chelsea dan Real Madrid harus bertemu lebih cepat ketimbang musim lalu. Tahun lalu, The Blues sukses menundukkan El Real lewat agregat 3-1 di semifinal dan kelolosan Chelsea ke final ketika itu sukses dikonversi menjadi gelar juara, usai menumbangkan Manchester City 1-0 di laga pamungkas.
Kenangan manis tersebut saat ini ingin kembali diulang oleh The Blues. Namun demikian, kubu Real Madrid pastinya juga tak akan rela kembali tersingkir di tangan Chelsea. Mereka pun mengusung misi balas dendam, dalam laga ini.
Sebagai kolektor gelar UCL terbanyak (13 trofi), Real Madrid sudah 3 tahun lamanya puasa gelar dari ajang ini. Ambisi Madrid untuk mengakhiri puasa gelar Liga Champions diungkapkan sang kiper, Thibaut Courtois. Terakhir kali Madrid menjadi juara pada 2018, ketika mereka mengalahkan Liverpool 3-1 di Kiev, Ukraina. Selepas itu dalam 3 musim berikutnya, secara beruntun langkah Los Blancos terhenti di babak 16 besar (2 musim berurutan) juga semifinal.
Sebagai catatan, Courtois pindah ke Santiago Bernabeu dari Chelsea tepat semusim selepas Madrid memenangi gelar UCL terakhir mereka. Maka tak mengherankan jika kiper Belgia itu bakal sangat berambisi musim ini.
Meski di sisi lain, Courtois juga paham benar terhadap tekanan yang bisa diberikan suporter tuan rumah Chelsea pada laga leg pertama. “Saya senang bisa kembali ke Stamford Bridge, meski kali ini sebagai rival. Saya ingin meraih gelar juara bersama Madrid, tapi Chelsea juga menginginkan itu. Secara pribadi saya berharap tidak mendapatkan siulan dari pendukung Chelsea nanti,” ucap Courtois.
Di sisi lain, Chelsea juga berharap bisa bangkit lewat laga ini. Pada akhir pekan kemarin, The Blues secara tak terduga kalah 1-4 di tangan Brentford, meski tampil di kandang sendiri. Padahal saat itu The Blues sempat unggul lewat gol Antonio Rudiger pada awal babak kedua.
Sayang selepas gol itu Chelsea lengah, hingga lawan mampu menyamakan skor pada 2 menit berselang dan menambah 2 gol lainnya. Total dalam tempo sekira 10 menit, Brentford sanggup melesakkan 3 gol ke gawang Chelsea.
Sudah pasti saat menghadapi El Real tengah pekan ini, kubu Chelsea tak boleh kehilangan fokus. “Kami tak boleh hilang konsentrasi, karena itu bisa membuat kami rugi. Kemenangan akan membantu tim mempersiapkan diri lebih baik untuk laga berikutnya. Sekarang hal itu menjadi lebih sulit karena kekalahan kemarin,” kata Tuchel.
Sementara, dalam kunjungan ke Stamford Bridge, Real Madrid belum pasti akan didampingi oleh sang pelatih, Carlo Ancelotti. Dia tengah menjalani isolasi dan pemulihan selepas terjangkit Covid-19.
Sang pelatih asal Italia itu sudah tak mendampingi Los Blancos kala bertamu ke markas Celta Vigo pada pekan ke-30 Liga Spanyol, Sabtu (2/4) lalu. Tugas Ancelotti mendampingi tim kala itu digantikan oleh sang anak yang menjabat asisten pelatih Real Madrid, Davide Ancelotti, dan Lluis Llopis, pelatih kiper.
Menurut laporan Cadena SER, sampai tes hari Senin (4/4) Ancelotti masih positif Covid-19. Eks pelatih AC Milan dan PSG itu mesti menanti hasil tes lagi pada Selasa (5/4) guna mengetahui apakah dirinya bisa ikut bertolak ke kandang Chelsea. Apabila Ancelotti dipastikan negatif Covid-19 pada Selasa (5/4) waktu Spanyol, sang pelatih akan terbang sendirian menyusl tim pada Rabu (6/4). (tid/adz)