MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan berkomitmen dan terus berupaya agar perekonomian Kota Medan terus dapat bergerak meski di tengah pandemi Covid-19. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu tidak terlepas dari pemanfaatan sistem digitalisasi dalam beberapa sistem pembayaran pelayanan Kota Medan. Oleh karenanya, penggunaan teknologi akan terus didorong dan dipacu.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat hadir dalam acara Pilot Project Pasar Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS) Kota Medan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Jalan Balai Kota Medan, Jumat (18/3/2022). Acara yang digelar BI tersebut juga turut dirangkai dengan penyerahan program sosial BI.
“Dalam pelaksanaannya, Kota Medan telah banyak menggunakan cara pembayaran non tunai. Ini kita lakukan agar pergerakan ekonomi Kota Medan tetap dapat berjalan dan bergerak cepat,” kata Bobby Nasution.
Pergerakan ekonomi Kota Medan itu, bilang Bobby Nasution, ditunjukkan dengan capaian PAD Kota Medan di tahun 2021 melebihi tahun 2019. Padahal, saat itu, Kota Medan juga tengah diterpa badai pandemi Covid-19. Untuk itulah, lanjut Bobby, penggunaan teknologi digital akan semakin diluaskan, tidak hanya di sektor pemerintahan tapi juga masyarakat.
“Bukan hanya pergerakan keuangan di pemerintahan, tetapi kegiatan ataupun teknologi digital khususnya cashless ini kami harapkan juga bisa ditularkan dan bisa digunakan oleh masyarakat Kota Medan yang lebih luas lagi,” imbuhnya.
Dihadapan Deputi Bank Indonesia Doddy Budi Waluyo, Kepala Departemen Regional BI Dwi Pranoto, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Doddy Zulverdy, Pimpinan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) Bank dan Non Bank serta pimpinan OPD yang hadir, Bobby Nasution optimis, virus digitalisasi bisa ditransformasikan ke pikiran masyarakat.
“Tentunya untuk menularkan virus digitalisasi ini yang kami perlukan infrastrukturnya juga. Ini tentunya harus di dukung oleh seluruh perbankan yang ada di wilayah Kota Medan. Oleh karena itu kami menyambut sangat baik apa yang dilakukan Bank Indonesia,” terangnya.
Menantu Presiden RI Joko Widodo ini mengingatkan kepada aparatur agar menginformasikan kepada masyarakat yang lebih luas khususnya pedagang pasar dan pelaku UMKM terkait penggunaan digitalisasi. “Ada sisi lain yang bisa dilihat dari penggunaan cashless ini. Sisi lainnya adalah kita memiliki asisten pribadi. Khusus dari sisi pencatatan keuangan ataupun pembukuan,” timpalnya.
Sisi lain yang mungkin bisa diambil dan dipromosikan selain bagaimana mengutamakan kemudahan dan kecepatan menggunakan cashless, sambung Bobby, adalah mengajak beralih ke sistem pembukuan yang otomatis dengan menggunakan cashless. “Dan ini juga memudahkan mereka dalam melakukan fasilitas keuangan dari perbankan,” pungkasnya. (rel)