26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Ketika Tuan Guru Besilam Mendoakan Kebaikan untuk Partai Demokrat

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Cuaca Sabtu (9/4) sore, terasa begitu gerah saat rombongan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Muhammad Lokot Nasution, memasuki kampung Besilam, Kabupaten Langkat. Jarum jam di tangan menunjuk waktu pukul 16.45 WIB. Ketika kendaraan menepi di sebuah bangunan utama rumah panggung terbuat dari kayu di Komplek Persulukan Babussalam, Kecamatan Padang Tualang.

SEKETIKA, hawa sejuk begitu terasa. Sohibul bait yang teramat ramah rupanya telah menanti tepat di atas ujung tangga menuju pintu masuk bangunan rumah panggung tersebut.

“Assalaamu’alaikum Tuan-tuan,” begitu kami disapa dari atas ketika telapak kaki baru saja mencecah ke bumi saat turun dari mobil.

“Waalaikumsalam…,” jawab rombongan seraya menaiki sekitar 10 anak tangga untuk saling mengulurkan tangan bersalaman.

Ini kali pertama Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution, mengawali Silaturahmi 360 derajat di bulan suci Ramadan 1443 H. Sebuah langkah napak tilas ketika sebelumnya Presiden ke-6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat, juga pernah mendatangi pondok Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang. Begitu pun dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2018 silam. Berziarah ke makam Tuan Guru pertama, Syekh Abdul Wahab Rokan.

Sejumlah kader menyertai kegiatan silaturahmi Lokot Nasution antara lain, mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Ketua DPC Langkat Johan Bangun, Ketua DPC Binjai HM Sajali, Ketua DPC Serdang Bedagai Labuhan Hasibuan, beberapa anggota DPRD Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Hadir juga pengurus DPP Partai Demokrat yakni, Deputi Balitbang Syahrial Nasution, dan Kepala Biro Riset, Kahfi Siregar serta belasan kader lainnya yang berasal dari Sumut.

Dipandu memasuki sebuah ruangan, tidak sampai hitungan menit, tampak sosok yang bersahaja keluar dari arah pintu di sudut ruangan. Mengenakan jubah gamis berkelir hijau dengan kepala berbalut lobe putih dan sorban putih yang diselendangkan di bahu kiri, Tuan Guru Zikmal Fuad, begitu ramah menyapa dan menyalami rombongan. Beliau adalah cicit pertama dari nasab Syekh Abdul Wahab Rokan yang terpilih sebagai Tuan Guru Babussalam.

Senyumnya tak pernah berhenti menghiasi wajahnya saat kami dipersilakan duduk sejajar bersila berhadapan membentuk setengah lingkaran. Doktor lulusan sebuah perguruan tinggi di Malaysia tersebut pun membuka cerita penyambutan selamat datang.

“Kami kesini berniat untuk bersilaturahmi. Sebagai tugas penting setelah saya ditetapkan oleh Ketum AHY sebagai Ketua DPD Partai Demokrat di Sumatera Utara. Sebagaimana Pak SBY dan Ketum AHY juga pernah kesini, maka kami meneruskan tradisi baik ini untuk selalu dekat dengan Babussalam,” demikian Lokot Nasution menerangkan hajat kedatangan.

Lokot Nasution juga memohon kepada Tuan Guru agar senantiasa berkenan mendoakan kesehatan Pak SBY. Begitu pun dengan Ketum AHY diberikan kekuatan dalam memimpin partai. Serta turut memberikan bimbingan agar Partai Demokrat semakin baik ke depan dan dicintai rakyat Indonesia, di Sumut khususnya.

“Insya Allah Pak SBY, Pak AHY dan Pak Lokot serta tuan-tuan sekalian diberikan kesehatan dan kebaikan. Saya senang dengan tradisi yang baik ini. Yang penting terus dilakukan, istiqamah. Banyak hal yang baik menurut kita, belum tentu baik di hadapan Allah. Begitu pun sebaliknya. Menurut kita tak enak, ternyata itulah yang terbaik untuk kita. Makanya kita harus banyak berserah diri berharap yang terbaik menurut Allah,” demikian nasihat Tuan Guru.

Suasana terasa begitu akrab dan hangat. Senyuman tak pernah lepas dari wajah tuan guru yang teduh. Saling berbagi cerita dan kisah mewarnai perbincangan. Hingga berlanjut tiba waktu mendekati berbuka puasa. Tuan Guru Zikmal mengajak kami menuju bangunan lain di sebelah rumah panggung yang terasa nyaman tersebut, yang ternyata adalah Madrasah Besar Peninggalan Syekh Abdul Wahab Rokan Alkholidi An-Naqsyabandi.

Di situ, sekitar seratusan orang yang sedang menjalani ritual tarekat terlihat duduk berbaris rapih menghadapi hidangan berbuka puasa. Lantunan pujian dan zikir ilahi bergema lewat pengeras suara. Tetasa begitu merdu dan syahdu. Hingga tiba waktunya berbuka.
Usai membatalkan puasa, Tuan Guru Zikmal mengajak kami melaksanakan shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan kembali ke ruangan semula dengan jamuan buka puasa yang begitu nikmat berciri khas melayu telah dihidangkan.

Tak terasa, lebih dari dua jam rombongan Ketua DPD Demokrat Sumut diterima di tempat penuh karomah tersebut. Sekitar pukul 19.00 WIB rombongan pun pamit undur diri. Lokot Nasution berjanji akan terus melanjutkan tradisi yang baik ini, sebagai sebuah kewajiban dan tugas dari Ketum AHY agar Partai Demokrat selalu berkoalisi dengan rakyat.(adz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Cuaca Sabtu (9/4) sore, terasa begitu gerah saat rombongan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Muhammad Lokot Nasution, memasuki kampung Besilam, Kabupaten Langkat. Jarum jam di tangan menunjuk waktu pukul 16.45 WIB. Ketika kendaraan menepi di sebuah bangunan utama rumah panggung terbuat dari kayu di Komplek Persulukan Babussalam, Kecamatan Padang Tualang.

SEKETIKA, hawa sejuk begitu terasa. Sohibul bait yang teramat ramah rupanya telah menanti tepat di atas ujung tangga menuju pintu masuk bangunan rumah panggung tersebut.

“Assalaamu’alaikum Tuan-tuan,” begitu kami disapa dari atas ketika telapak kaki baru saja mencecah ke bumi saat turun dari mobil.

“Waalaikumsalam…,” jawab rombongan seraya menaiki sekitar 10 anak tangga untuk saling mengulurkan tangan bersalaman.

Ini kali pertama Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution, mengawali Silaturahmi 360 derajat di bulan suci Ramadan 1443 H. Sebuah langkah napak tilas ketika sebelumnya Presiden ke-6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat, juga pernah mendatangi pondok Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang. Begitu pun dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2018 silam. Berziarah ke makam Tuan Guru pertama, Syekh Abdul Wahab Rokan.

Sejumlah kader menyertai kegiatan silaturahmi Lokot Nasution antara lain, mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Ketua DPC Langkat Johan Bangun, Ketua DPC Binjai HM Sajali, Ketua DPC Serdang Bedagai Labuhan Hasibuan, beberapa anggota DPRD Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Hadir juga pengurus DPP Partai Demokrat yakni, Deputi Balitbang Syahrial Nasution, dan Kepala Biro Riset, Kahfi Siregar serta belasan kader lainnya yang berasal dari Sumut.

Dipandu memasuki sebuah ruangan, tidak sampai hitungan menit, tampak sosok yang bersahaja keluar dari arah pintu di sudut ruangan. Mengenakan jubah gamis berkelir hijau dengan kepala berbalut lobe putih dan sorban putih yang diselendangkan di bahu kiri, Tuan Guru Zikmal Fuad, begitu ramah menyapa dan menyalami rombongan. Beliau adalah cicit pertama dari nasab Syekh Abdul Wahab Rokan yang terpilih sebagai Tuan Guru Babussalam.

Senyumnya tak pernah berhenti menghiasi wajahnya saat kami dipersilakan duduk sejajar bersila berhadapan membentuk setengah lingkaran. Doktor lulusan sebuah perguruan tinggi di Malaysia tersebut pun membuka cerita penyambutan selamat datang.

“Kami kesini berniat untuk bersilaturahmi. Sebagai tugas penting setelah saya ditetapkan oleh Ketum AHY sebagai Ketua DPD Partai Demokrat di Sumatera Utara. Sebagaimana Pak SBY dan Ketum AHY juga pernah kesini, maka kami meneruskan tradisi baik ini untuk selalu dekat dengan Babussalam,” demikian Lokot Nasution menerangkan hajat kedatangan.

Lokot Nasution juga memohon kepada Tuan Guru agar senantiasa berkenan mendoakan kesehatan Pak SBY. Begitu pun dengan Ketum AHY diberikan kekuatan dalam memimpin partai. Serta turut memberikan bimbingan agar Partai Demokrat semakin baik ke depan dan dicintai rakyat Indonesia, di Sumut khususnya.

“Insya Allah Pak SBY, Pak AHY dan Pak Lokot serta tuan-tuan sekalian diberikan kesehatan dan kebaikan. Saya senang dengan tradisi yang baik ini. Yang penting terus dilakukan, istiqamah. Banyak hal yang baik menurut kita, belum tentu baik di hadapan Allah. Begitu pun sebaliknya. Menurut kita tak enak, ternyata itulah yang terbaik untuk kita. Makanya kita harus banyak berserah diri berharap yang terbaik menurut Allah,” demikian nasihat Tuan Guru.

Suasana terasa begitu akrab dan hangat. Senyuman tak pernah lepas dari wajah tuan guru yang teduh. Saling berbagi cerita dan kisah mewarnai perbincangan. Hingga berlanjut tiba waktu mendekati berbuka puasa. Tuan Guru Zikmal mengajak kami menuju bangunan lain di sebelah rumah panggung yang terasa nyaman tersebut, yang ternyata adalah Madrasah Besar Peninggalan Syekh Abdul Wahab Rokan Alkholidi An-Naqsyabandi.

Di situ, sekitar seratusan orang yang sedang menjalani ritual tarekat terlihat duduk berbaris rapih menghadapi hidangan berbuka puasa. Lantunan pujian dan zikir ilahi bergema lewat pengeras suara. Tetasa begitu merdu dan syahdu. Hingga tiba waktunya berbuka.
Usai membatalkan puasa, Tuan Guru Zikmal mengajak kami melaksanakan shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan kembali ke ruangan semula dengan jamuan buka puasa yang begitu nikmat berciri khas melayu telah dihidangkan.

Tak terasa, lebih dari dua jam rombongan Ketua DPD Demokrat Sumut diterima di tempat penuh karomah tersebut. Sekitar pukul 19.00 WIB rombongan pun pamit undur diri. Lokot Nasution berjanji akan terus melanjutkan tradisi yang baik ini, sebagai sebuah kewajiban dan tugas dari Ketum AHY agar Partai Demokrat selalu berkoalisi dengan rakyat.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/