MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 dari Istana Negara Jakarta, juga diikuti Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kamis (21/4). Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama istri Nawal Lubis yang juga Ketua TP PKK Sumut, hadir mengikuti peringatan itu secara virtual.
Edy Rahmayadi berterima kasih kepada semua kaum perempuan Indonesia, khususnya di Sumut. Ia menilai para perempuan telah turut berkontribusi membangun Sumut yang bermartabat.
Usai peringatan, Gubernur Edy Rahmayadi dan Nawal foto bersama 33 penerima penghargaan dari 33 kabupaten/kota di Sumut. Secara khusus, Edy Rahmayadi memuji istrinya, Nawal Lubis.
Bagi mantan Pangkostrad itu, Nawal adalah pahlawan baginya, pahlawannya sehari-hari. “Pahlawan yang tiap hari selalu mengingatkan dengan omel-omelannya pasti gubernur sambil tertawa,” ujar Edy menjawab wartawan.
Nawal Lubis yang mendampingi Edy, tampak senang dan tertawa. Adapun Gubsu Edy dan Nawal dalam berbagai kesempatan, selalu tampil akrab. Bahkan Edy tak segan-segan menggandeng tangan Nawal. Di berbagai acara juga, Edy kerap memuji Nawal sebagai istri yang setia mendukung karirnya.
Dalam kesempatan itu, Edy menyampaikan perbedaan Kartini zaman dulu dan zaman sekarang. Edy mengatakan Kartini zaman sekarang memakai lipstik dan ke mal, sementara dulu tidak. “Kartini sekarang suka pakai lipstik dan ke mal,” katanya yang disambut tawa para hadirin.
“Pakai lipstik. Kita lihat foto-fotonya Kartini tak ada yang pakai lipstik,” canda Edy lagi.
Begitu pun, kata Edy, perkembangan zamanlah yang membedakannya. “Sebenarnya pakai lipstik itu supaya ibu-ibu tahu, kalau sedang ngomel ingat, lengket dia,” candanya lagi.
Ia berterima kasih kepada para ibu, kaum perempuan dan hadirin yang telah hadir mengikuti peringatan Hari Kartini itu. Kepada para perempuan yang menerima penghargaan, ia sampaikan selamat dan berharap terus berprestasi.
“Untung nggak ditanya tadi sama Ibu Iriana, pasti kalau ditanya nanti, pak gubernur siapin, kan gitu. Itulah saya hari ini bersyukur benar ini, tak ditanya,” canda Edy lagi. “Tidak, kita akan berbuat untuk Sumatera Utara kita,” ujar Edy serius.
Pada peringatan Hari Kartini tersebut, ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perempuan berjasa dan berprestasi di kabupaten/kota seluruh Indonesia oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) yang diserahkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo secara hybrid. Satu diantaranya adalah Justina Tarigan. Dia dinobatkan sebagai wanita berjasa dan berprestasi di bidang pertanian asal Samosir.
Bupati Samosir Vandiko T.Gultom bersama Ketua PKK Kabupaten Samosir Ny Harta Rohana Martua Sitanggang dan Kadis P3APPKB Dr Friska Situmorang hadir secara langsung mendampingi Justina Tarigan menerima penghargaan. Bupati Samosir memberikan apresiasi dan dorongan kepada Justina untuk terus berbenah dan meningkatkan mutu hasil pertanian dan olahan pangan lokal, sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain itu, diharapkan Justina menjadi pelopor untuk membangkitkan semangat Kartini-kartini Samosir untuk berkarya. Dituturkannya, bahan makanan yang diolah merupakan pangan lokal seperti ubi kayu, ubi jalar, labu dan jagung. Tanaman lokal ini diolah menjadi makanan lokal yang bergizi dan dijual setiap harinya di warung-warung. Diakuinnya, dengan hasil olahan tersebut telah menambah ekonomi keluarganya.
Penduduk Desa Siopat sosor kelahiran 1982 ini menyadari perannya sebagai pendamping suami harus dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Didasari hal tersebut, Justina berniat untuk membuka usaha kuliner berbasis bahan lokal.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan semangat Kartini masa kini menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya pendidikan. “Semangat Kartini menjadi inspirasi untuk melawan batasan akses pendidikan bagi perempuan. Dengan kondisi sulit saat itu, Kartini tetap bergerak dalam pendidikab, mendobrak segala macam tekanan baik itu intern (keluarga) maupun tekanan dari penjajah,” katanya.
Menurut Edy, sosok Kartini membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa mengecap pendidikan tinggi dan menjadi contoh untuk perempuan masa kini. “Sumut tetap menekankan pendidikan bukan hanya ilmu tetapi akhlak dan budi pekerti,” tutup Gubsu. (bbs/adz)