26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gatot Butuh RE Nainggolan

Ditanya Pencalonan, Chairuman Bilang ‘Alhamdulillah Ya…

MEDAN-Peluang Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dalam pertarungan Pilgubsu tahun depan ditentukan keandalan pasangannya kelak. Jika hendak memperbesar peluang di kursi Sumut- 1, kader PKS ini idealnya bersanding dengan mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan. Hanya saja peluang itu bisa saja terkunci manakala RE Nainggolan memutuskan maju ke kursi nomor satu. Analisis tersebut diutarakan Ketua Dewan Pembina Forum Tapanuli, Daulat Badragaz Manurung, pada wartawan Sabtu (28/1).

“Ini menurut kaca mata politik saya. Ini juga tergantung apakah RE Nainggolan bersedia menjadi orang nomor dua. Nah, sekarang ini tinggal lagi, apakah kedua tokoh ini mau berpasangan, atau tidak.

Apa sebabnya saya katakan kedua tokoh ini berpeluang cukup besar untuk menang, karena kedua orang ini sama-sama tokoh agama,” tegas Daulat menganalisis panasnya peta pertarungan politik di Sumut menyambut Pilgubsu tahun depan.

Dalam kacamatanya pasangan ‘’pengantin’’ ini dinilai sangat klop. Gatot yang saat ini menjabat Plt Gubsu pasti diusung partai bernafaskan Islam yang kental, sementara RE- akronim dari RE Nainggolan, adalah tokoh dominan dari komunitas Batak Kristen yang diterima baik berbagai kalangan di Sumut.

“Saya rasa saudara-saudara kita dari suku Jawa di Sumut akan mendukung Gatot Pujo Nugroho.

Begitu juga dengan RE yang relatif bisa diterima semua suku. Kolaborasi keduanya bisa mendominasi dalam memperoleh raihan suara,” ujar Daulat.

Menurut dia, selain itu sudah berpengalaman dalam birokrat Mantan Sekda Pempropsu itu juga dianggap pejabat yang bersih dari korupsi semasa bertugas.

“Saya rasa tokoh-tokoh batak akan mendukung pasangan ini. Tinggal lagi apakah mungkin kedua pasangan ini bisa bersanding seiring sejalan, mengingat tarik menarik dalam politik cukup kental,” ucap Daulat.

Di sisi lain, bila disandingkan, Daulat melihat kemungkinan akan ada ‘perebutan’ posisi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil antara RE dan Gatot. Hal ini mengingat rivalitas sesama petarung politik dalam memperebutkan posisi Sumut 1 dan 2 yang tinggi belakangan ini.

“Kini tinggal pengertian sama-sama calon dan partai politik yang mendukung. Apakah mau menjadi orang nomor dua. Kalau kedua pasangan ini menginginkan orang nomor satu, maka peta pertarungan bisa berubah,” sebutnya. Yang pasti, Gatot pun tidak akan mau menempati posisi nomor dua, sementara RE juga getol didorong sebagian kalangan untuk merebut kursi nomor satu.

Sementara itu, langkah Chairuman Harahap untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) belum dijawab secara gambalang, hanya saja keinginannya maju sudah mulai muncul dengan membeberkan sejumlah rencananyamemperbaikiSumut.“ Alhamdulillahya, kalau memang masuk dalam bursa Calon Gubsu.

Tapi itu masih terlalu dini, nanti diproses enam bulansebelumitu,” ujarpolitisiGolkaryangduduk sebagai anggota DPR RI saat ditemui di Hotel Madani, Medan, kemarin pagi.

Dia menyebut, keputusannya ada di September 2012 mendatang, sehingga tahapannya harus dilalui terlebih dahulu. Untuk melaluinya mesti diterima aspiras-aspirasi warga Sumut.

Tokoh yang pernah ingin maju, tapi terganjal perahu untuk pencalonan membeberkan, Sumut sejak dahulu merupakan wilayah yang kayasumberdayaalam(SDA) dangemukdarisisi luas wilayah, tapi hasilnya masih seperti ini saja.

Padahal, bila dibandingkan dengan Cina kemajuannya sangat pesat, seharusnya Sumut sudah bisa mengimbanginya.

Saat disinggung mengenai pencalonan Gubsu ditentukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musda LB) Partai Golkar, Chairuman menganggap pelaksanaan Musda LB bukan merupakan kebutuhan mendesak, karena targetnya adalah Pemilu 2014. Tapi tetap tak melupakan Pilgubsu.

“Maksud saya Musda LB tidak begitu penting dan mendesak,” tegasnya.

Ungkapan itu ditanggapi oleh pengamat Plitik Sumut, Nuzirwan Lubis. Menurut dia, nada ungkapanChairumanmerupakannadamalu- malu sebagai seorang tokoh yang bakal maju. Hanya saja, Gus Irawan yang sudah secara terang-terangan hendak maju menunjukkan ke arah yang lebih cepat dan mengundang simpati banyak pihak. “Gus Irawan tetap bisa menyalip Chairuman,” ucapnya.

Dia membeberkan, kekuatan Gus Irawan bisa semakin kuat jika maju bersama Fadly Nurzal, kedua tokoh muda yang memiliki kemampuan dan secara kharismatik sudah mulai disukai warga.

Artinya, tingkat popularitas keduanya sudah cukup baik sebagai sosok yang bisa diandalkan menyaingi ketokohan lainnya.

Dosen USU ini mengakui, memang ketokohan populer lainnya ada pada RE Nainggolan, karena selama bertugas sebagai birokrat sudah menunjukkan sikap yang luar biasa dan jarang terlihat menyakiti bawahannya. (rud/ril)

Ditanya Pencalonan, Chairuman Bilang ‘Alhamdulillah Ya…

MEDAN-Peluang Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dalam pertarungan Pilgubsu tahun depan ditentukan keandalan pasangannya kelak. Jika hendak memperbesar peluang di kursi Sumut- 1, kader PKS ini idealnya bersanding dengan mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan. Hanya saja peluang itu bisa saja terkunci manakala RE Nainggolan memutuskan maju ke kursi nomor satu. Analisis tersebut diutarakan Ketua Dewan Pembina Forum Tapanuli, Daulat Badragaz Manurung, pada wartawan Sabtu (28/1).

“Ini menurut kaca mata politik saya. Ini juga tergantung apakah RE Nainggolan bersedia menjadi orang nomor dua. Nah, sekarang ini tinggal lagi, apakah kedua tokoh ini mau berpasangan, atau tidak.

Apa sebabnya saya katakan kedua tokoh ini berpeluang cukup besar untuk menang, karena kedua orang ini sama-sama tokoh agama,” tegas Daulat menganalisis panasnya peta pertarungan politik di Sumut menyambut Pilgubsu tahun depan.

Dalam kacamatanya pasangan ‘’pengantin’’ ini dinilai sangat klop. Gatot yang saat ini menjabat Plt Gubsu pasti diusung partai bernafaskan Islam yang kental, sementara RE- akronim dari RE Nainggolan, adalah tokoh dominan dari komunitas Batak Kristen yang diterima baik berbagai kalangan di Sumut.

“Saya rasa saudara-saudara kita dari suku Jawa di Sumut akan mendukung Gatot Pujo Nugroho.

Begitu juga dengan RE yang relatif bisa diterima semua suku. Kolaborasi keduanya bisa mendominasi dalam memperoleh raihan suara,” ujar Daulat.

Menurut dia, selain itu sudah berpengalaman dalam birokrat Mantan Sekda Pempropsu itu juga dianggap pejabat yang bersih dari korupsi semasa bertugas.

“Saya rasa tokoh-tokoh batak akan mendukung pasangan ini. Tinggal lagi apakah mungkin kedua pasangan ini bisa bersanding seiring sejalan, mengingat tarik menarik dalam politik cukup kental,” ucap Daulat.

Di sisi lain, bila disandingkan, Daulat melihat kemungkinan akan ada ‘perebutan’ posisi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil antara RE dan Gatot. Hal ini mengingat rivalitas sesama petarung politik dalam memperebutkan posisi Sumut 1 dan 2 yang tinggi belakangan ini.

“Kini tinggal pengertian sama-sama calon dan partai politik yang mendukung. Apakah mau menjadi orang nomor dua. Kalau kedua pasangan ini menginginkan orang nomor satu, maka peta pertarungan bisa berubah,” sebutnya. Yang pasti, Gatot pun tidak akan mau menempati posisi nomor dua, sementara RE juga getol didorong sebagian kalangan untuk merebut kursi nomor satu.

Sementara itu, langkah Chairuman Harahap untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) belum dijawab secara gambalang, hanya saja keinginannya maju sudah mulai muncul dengan membeberkan sejumlah rencananyamemperbaikiSumut.“ Alhamdulillahya, kalau memang masuk dalam bursa Calon Gubsu.

Tapi itu masih terlalu dini, nanti diproses enam bulansebelumitu,” ujarpolitisiGolkaryangduduk sebagai anggota DPR RI saat ditemui di Hotel Madani, Medan, kemarin pagi.

Dia menyebut, keputusannya ada di September 2012 mendatang, sehingga tahapannya harus dilalui terlebih dahulu. Untuk melaluinya mesti diterima aspiras-aspirasi warga Sumut.

Tokoh yang pernah ingin maju, tapi terganjal perahu untuk pencalonan membeberkan, Sumut sejak dahulu merupakan wilayah yang kayasumberdayaalam(SDA) dangemukdarisisi luas wilayah, tapi hasilnya masih seperti ini saja.

Padahal, bila dibandingkan dengan Cina kemajuannya sangat pesat, seharusnya Sumut sudah bisa mengimbanginya.

Saat disinggung mengenai pencalonan Gubsu ditentukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musda LB) Partai Golkar, Chairuman menganggap pelaksanaan Musda LB bukan merupakan kebutuhan mendesak, karena targetnya adalah Pemilu 2014. Tapi tetap tak melupakan Pilgubsu.

“Maksud saya Musda LB tidak begitu penting dan mendesak,” tegasnya.

Ungkapan itu ditanggapi oleh pengamat Plitik Sumut, Nuzirwan Lubis. Menurut dia, nada ungkapanChairumanmerupakannadamalu- malu sebagai seorang tokoh yang bakal maju. Hanya saja, Gus Irawan yang sudah secara terang-terangan hendak maju menunjukkan ke arah yang lebih cepat dan mengundang simpati banyak pihak. “Gus Irawan tetap bisa menyalip Chairuman,” ucapnya.

Dia membeberkan, kekuatan Gus Irawan bisa semakin kuat jika maju bersama Fadly Nurzal, kedua tokoh muda yang memiliki kemampuan dan secara kharismatik sudah mulai disukai warga.

Artinya, tingkat popularitas keduanya sudah cukup baik sebagai sosok yang bisa diandalkan menyaingi ketokohan lainnya.

Dosen USU ini mengakui, memang ketokohan populer lainnya ada pada RE Nainggolan, karena selama bertugas sebagai birokrat sudah menunjukkan sikap yang luar biasa dan jarang terlihat menyakiti bawahannya. (rud/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/