MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menaruh perhatian besar kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Medan. Melihat hal itu, Bobby memerintahkan agar Dinas Sosial membangun satu wadah yang bisa dimanfaatkan untuk membina para PMKS.
Tak butuh waktu lama, di awal-awal menjabat Wali Kota, Bobby langsung meninjau lokasi untuk dibangun wadah tersebut yang dinamai Rumah Perlindungan Sosial (RPS) di Jalan Bunga Turi II Kelurahan Sidumolyo Kecamatan Medan Tuntungan.
Dan saat ini, RPS sudah berdiri tahap pertama. Direncanakan pada 2022 ini RPS akan rampung 100 persen dan sudah bisa digunakan pada 2023 mendatang. Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Khoiruddin Rangkuti kepada wartawan Rabu (18/5) lalu.
“Gedung RPS sudah selesai pada tahap 1 dilanjutkan pembangunan tahun ini. Insya Allah 2023 sudah bisa beroperasi. Yang membangun fisiknya Dinas P2PR. Nanti bakal diserahterimakan dan kita segera mengelola. Ini semua bisa kita percepat berkat atensi pak Wali yang sangat tinggi terhadap para penyandang masalah sosial,” papar Khoiruddin.
Kelak, di RPS para PMKS akan mendapatkan banyak pembinaan dan pelatihan. Dijelaskan Khoiruddin, para PMKS yang akan dibina bakal dilatih sejumlah life skill atau keahlian hidup untuk bekal mendapatkan penghasilan.
Sebab para PMKS yang selama ini kerap terjaring razia petugas, seluruhnya mengeluhkan kondisi ekonomi. Sehingga akhirnya mereka turun ke jalan untuk mengemis, mengamen dan sebagainya.
“Makannya nanti kita latih mereka keahlian sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ada yang senangnya di bidang pertanian, perikanan, seni, musik, kuliner itu semua akan kita latih. Dan Insya Allah kebutuhan makan minum bagi PMKS yang mendapatkan pembinaan di RPS milik Pemko Medan ini, kita sediakan,” ujarnya.
Di antara kategori PMKS, ada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ini juga akan mendapatkan perhatian. “ODGJ kita akan rawat dengan menyediakan juga pihak kesehatan,” lanjut Khoiruddin sembari bilang bahwa kapasitas RPS bisa menampung sekitar 200 orang.
Menariknya, semangat kolaborasi juga akan diusung pada pengelolaan RPS tersebut. Dinas terkait untuk melatih skill, merawat kesehatan para PMKS akan dimaksimalkan dengan dinas terakit seperti Dinas UMKM, Dinkes dan pihak lainnya. Termasuk dengan pihak universitas. Kolaborasi ini sangat penting, sebab ketika PMKS kelak sudah punya keahlian maka bisa ditempatkan di dunia kerja atau usaha.
Agar dalam operasional kelak berjalan lancar sesuai dengan rencana, Dinsos juga akan menggandeng universitas besar dalam pengkajian. “Pengkajian dalam waktu dekat akan kita laksanakan,” kata Khoiruddin.
Dan semangat besar dari didirikannya RPS ini adalah bagaimana Pemko Medan yang dipimpin Bobby Nasution, lewat Dinsos berhasil membina dan melatih PMKS agar bisa kembali ke masyarakat dengan status yang lebih baik.
“Dulunya PMKS, tak ada skill, tak punya keahlian, nanti kita latih kemudian mumpuni, punya kepercayaan diri lebih baik. Mereka akan siap kerja, siap buka usaha, inilah cita-cita Pak Wali dan cita-cita kita semua. Dan dengan skill dan kesempatan yang terbuka, semoga tak ada lagi warga Medan yang mencari kehidupan di jalanan,” pungkas Khoiruddin. (*)