MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Sabhara Polrestabes Medan mengamankan 2 orang remaja diduga sebagai anggota geng motor yang melakukan konvoi di sekitar Jalan Gatot Soebroto pada Minggu (24/7). Kedua pemuda tersebut yakni MW (20) warga Desa Klambir Dusun IV, Titi Payung dan YP (18) warga Jalan Sidorame Timur, Desa Kelumpang diamankan petugas yang kebetulan melakukan patroli di lokasi.
Kasat Sabhara Polrestabes Medan, Kompol Perdamean Hutahaean kepada wartawan membenarkan penangkapan kedua pemuda tersebut. Dikatakan, awalnya Sat Samapta Polrestabes Medan sedang melaksanakan patroli 3C antisipasi kejahatan jalanan.
“Ketika melintas di Jalan Gatot Soebroto tepatnya depan Tomang Elok petugas melihat dan berpapasan sekelompok pengendara motor berjumlah lebih kurang 20 sepeda motor yang datang dari arah Mall Manhattan,” terangnya, Senin (25/7). Melihat adanya patroli polisi para pengendara sepeda motor tersebut kocar-kacir berbalik arah, tak tinggal diam, Sat Samapta pum melakukan pengejaran.
“Diamankan 1 kendaraan berboncengan 2 remaja karena menabrak becak mesin, lalu dilakukan penggeledahan dan pemeriksaan kendaraan,” imbuh Perdamean. Dari hasil pemeriksaan, kedua pemuda tersebut mengaku akan menyerang geng motor lain dan mempersenjatai dengan senjata tajam.
Adapun dari komplotan geng motor yang ditangkap itu diketahui akan melakukan aksi tawuran dengan menggunakan senjata tajam. “Mau melakukan tawuran di Jalan Setiabudi dengan kelompok geng motor, sebelum melakukan tawuran dipersenjatai klewang dan pisau pendek,” tutup Perdamean.
Marak pemuda termasuk anak sekolah melakukan aksi tawuran akhir-akhir ini membuat anggota legislatif Medan, Syaiful Ramadhan berkomentar. Ia menyarankan aparat penegak hukum hendaknya berkolaborasi mengamankan situasi. “Diharapkan aparat hukum berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan melalui sekolah-sekolah memberikan sosialisasi dan penyuluhan,” kata anggota DPRD Komisi II DPRD Kota Medan tersebut.
Syaiful Ramadhan juga menyarankan aparat untuk masuk ke sekolah-sekolah guna meminimalisir rencana-rencana konvoi.
“Atau menempatkan aparat hukum di daerah seputaran sekolah untuk meminimalisir terjadinya konvoi tersebut,” saran Ketua Fraksi PKS itu. (mag-3/azw)