LONDON – Sempat sumringah di babak pertama dan menit-menit awal babak kedua, Andre Villas-Boas (AVB) akhirnya harus bersungut, ketika melihat papan skor yang menunjukkan angka 3-3 di akhir pertandingan. AVB pun menuding adanya konspirasi menentang timnya.
The Blues sempat digdaya sampai awal-awal babak kedua. Tapi nasib pun berbalik ketika wasit Howard Webb memberi hadiah penalti untuk Manchester United. Tak hanya sekali, tapi dua kali dan itu amat merugikan Chelsea.
Memang gol ketiga yang ditorehkan Javier ‘Chicharito’ Hernandez, tak dipermasalahkan AVB, karena memang yang terjadi adalah gol yang murni. Begitupun dengan penalti yang pertama, di mana AVB mengakui Daniel Sturridge memang melanggar Patrice Evra.
Tapi yang sampai tidak diduga, wasit kembali menunjuk titik putih ketika Danny Welbeck dianggap terlanggar oleh Branislav Ivanovic. Padahal, jika melihat tayangan ulang pertandingan, hampir bisa dipastikan Welbeck sengaja mengenai kaki Ivanovic dan kemudian menjatuhkan diri.
“Terdapat sejumlah keputusan yang ganjil hari ini. Hal seperti ini selalu saja terjadi. Saya mengakui penalti pertama mereka. Tapi penalti kedua yang mereka dapat, amat menguntungkan mereka. Saya tidak terlalu yakin apakah (wasit) Howard Webb memberi kompensasi,” keluh AVB.
Kenapa AVB begitu yakin jika Howard Webb main mata dengan United. Siapa sebenarnya Webb?
Howard Webb merupakan wasit berlisensi FIFA yang karirnya sedang menanjak. Yang mungkin tak bisa dilupakannya adalah ketika FIFA menugaskannya memimpin laga final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, antara Belanda versus Spanyol.
Sebelum melangkah ke puncak karirnya itu, pria plontos berusia 40 tahun itu merupakan seorang polisi.
Ya, Webb sempat bertugas di Kepolisian Yorkshire Selatan, Inggris. Dibesarkan di kota Rotherdam Yorkshire, Webb memang ingin jadi polisi sejak kecil. Namun ketika mulai terjun ke dunia sepak bola, khususnya menjadi pengadil sejak 2005, Webb mulai kerasan.
Hanya lima tahun berkarir di korps perwasitan, Webb sanggup melejit hingga akhirnya dipercaya memimpin partai sekelas final Piala Dunia. Pria kelahiran 14 Juli 1971 itu, memulai memimpin laga di turnamen besar pada 2006, ketika Ia dipercaya menjadi salah satu pemimpin pertandingan di turnamen UEFA Cup U-21 2006. Kemudian berlanjut di Piala Dunia U-20 FIFA 2007. Setahun kemudian memimpin UEFA Cup 2008. Piala Konfederasi FIFA 2009, Piala Dunia U-17 2009, dan Piala Dunia 2010.
Sejak awal jadi wasit, Webb memang terkenal kontroversial. Yang masih jadi bahan kritikan hingga kini adalah final Piala Dunia 2010, ketika dia mengeluarkan 13 kartu kuning dan satu kartu merah. Sebelum laga itu, Webb memang sudah tak sabar ingin segera memimpin pertandingan. Dia berjanji akan memberi keputusan terbaik, tapi dia juga tak menampik bakal ada kejadian yang mungkin bisa buat seorang wasit kelas dunia keliru mengambil keputusan.
“Piala dunia merupakan peristiwa besar, dan tentu saya tak sabar menjadi bagian dari itu,” kata Webb sebelum turnamen akbar tersebut seperti dilansir Goal.
“Jelas saya akan menjaga konsentrasi agar pertandingan di bawah kendali. Saya akan berusaha mengambil keputusan besar yang benar. Tapi kadang Anda gagal melihat beberapa momen pelanggaran seperti tekel yang mungkin tersilap. Dan bagi pemain yang berhasil melakukannya, mungkin Anda bisa mengucapkan selamat kepadanya,” tambahnya kala itu. (ful)