BINJAI, SUMUTPOS.CO – Menejemen Persatuan Sepakbola Kota Binjai terus melakukan pembenahan di segala sektor. Salah satunya, PSKB resmi telah menunjuk Nasrul Koto sebagai pelatih tim.
Nasrul Koto merupakan legenda Tim Nasional Indonesia. Pria ini merupakan juru taktik, lahir di Binjai pada 10 Juni 1965.
Dia dipercaya melatih PSKB untuk mampu membawa ke arah yang lebih baik dan bergairah untuk tim kebanggaan masyarakat kota rambutan. Nasrul mengatakan, kesediaannya melatih PSKB terpanggil untuk berkontribusi di daerah kelahirannya.
Juga untuk membesadkan tim yang namanya sampai ke tingkat nasional. Waktu yang dimiliki Nasrul juga singkat, jelang kick-off Liga 3.
Dia menjelaskan, tidak mengambil program yang spesifik. Dia hnya membuat program akan dilakukan secara general.
“Program saya nanti disitu ada mulai dari kemampuan teknisnya secara individu, kemudian fisikalnya sampai dengan taktikel sambil melakukan seleksi berjalan,” katanya, Rabu (10/8/2022).
Dalam programnya nanti, pelatih berdarah Minang ini juga akan akan melakukan minimal dua kali uji coba dengan sesama liga 3 atau liga 2. Pria yang pernah meraih Plpencetak gol terbanyak di Liga Galatama pada musim kompetisi tahun 1987 ini optimis PSKB di bawah asuhannya akan melakukan yang terbaik dan dapat mencapai target yang diinginkan
“Tidak mungkin kita kerja melakukan sesuatu gak ada targetnya. Target kita setinggi-tingginya lolos liga 2 karena semua tim yang mengikuti kompetisi begitu keinginannya,” katanya.
Nasrul menambahkan, untuk meraih prestasi itu, tidak seperti membalikkan telapak tangan. Harus butuh waktu, proses dan pembinaan serta kompetisi-kompetisi internal.
“Persiapan kita minim dan sampai sejauh ini baru mulai akan latihan. Sedangkan tim lain sudah latihan dan persiapan tim. Tapi namanya di sepakbola itu, tidak ada yang tidak mungkin, sepanjang mau kerja keras dan berusaha,” serunya.
Sejauh ini dia belum ada wacana menambah pemain baru. Dia masih fokus dengan skuat tim yang ada saat ini.
Namun demikian, jika dirasa ada yang kurang dari perposisinya, dikembalikan ke manajemen. Apakah tim pelatih diberikan kesempatan mencari pemain dari luar.
Dia memiliki keinginan agar sepakbola di Kota Binjai bergairah lagi. Sebab pada masa keemasannya, PSKB menjadi salah satu tim yang disegani di wilayah zona satu Aceh dengan Sumut.
“PSKB ini bisa bangkit jika manajemen dan seluruh stakeholder di Kota Binjai mendukung dan peduli dengan sepakbola. Di zaman saya dulu PSKB bisa melahirkan pemain nasional seperti Zulkarnain Lubis, Peri Sandria dan saya sendiri,” pungkasnya. (ted)