26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalan Gelap Gulita di Malam Hari, Warga Medan Tuntungan Minta Pemko Segera Pasang LPJU

MEDAN, SUMUT POS.CO – Kurangnya keberadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) masih saja dikeluhkan masyarakat Kota Medan. Hal ini terungkap saat Reses Masa Sidang II Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 Anggota DPRD Kota Medan, Habiburrahman Sinuraya di dua lokasi, yakni di lingkungan III Kelurahan Baru Ladang Bambu, dan Jalan Bunga Turi 1 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan.

Disampaikan Rudianto, warga Jalan Bunga Turi 2 Gang Rahmah, kebutuhan lampu penerangan jalan sangat dibutuhkan dan warga sudah berkali-kali mengusulkan dipasangnya penerangan jalan tersebut kepada pihak kelurahan, kecamatan, bahkan ke anggota DPRD Kota Medan saat reses.

“Kondisi jalan-jalan disini kalau sudah malam, gelap gulita pak. Sudah berkali-kali kami sampaikan ini sama pihak yang terkait, tapi sampai saat ini keinginan kami belum juga terpenuhi. Katanya sudah disampaikan ke Pemko, tapi nyatanya belum ada lampu penerangan jalan terpasang di gang kami,” ucap Rudianto, Sabtu (27/8).

Senada dengan Rudiyanto, warga Gang Keluarga, Rosna Ginting juga mengaku sangat kesulitan melintas di Gang Keluarga yang berukuran sangat kecil akibat tidak adanya penerangan jalan.

“Gang kami kecil, bahkan becak tidak bisa lewat. Jalannya jelek dan tidak ada penerang jalan. Parahnya lagi, sering kali ditemukan ular yang berasal dari tanah kosong di samping gang kami. Tolong lah pak, supaya dipasangkan lampu jalan, jadi bisa nampak jalannya pak,” ujarnya.

Sementara, Warga Lingkungan 3, Kelurahan Baru Ladang Bambu, Nurwanti, mengeluhkan kondisi jalan di lingkungan 3 dan 4 yang rusak parah. Bahkan bila turun hujan, kondisinya tak ubah seperti seperti kolam.

“Sudah kita sampaikan juga ke kelurahan, tapi belum ada kepastian kapan diperbaiki jalan dan drainasenya. Melalui Pak Habiburrahman, kami sangat berharap agar aspirasi ditindaklanjuti oleh Pemko Medan,” harapnya.

Selain masalah infrastruktur, warga juga banyak mempertanyakan terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dinilai tidak merata.

“Saya tidak pernah merasakan sekalipun BLT, PKH, ataupun bantuan pemerintah lainnya. Padahal saya membutuhkan itu, apalagi saya sudah tidak lagi bekerja akibat di PHK karena Covid-19,” kata Rahmah.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Habiburrahman menyatakan, untuk pembangunan jalan dan drainase, dirinya akan menyampaikan keluhan ini ke Dinas PU agar segera memperbaiki jalan yang memang rusak parah.

Meski memang diakui politisi NasDem ini, dengan anggaran Rp350 miliar untuk PU Kota Medan pembuatan saluran drainase, membutuhkan waktu dalam proses perbaikan drainase warga di Kota Medan.

“Saya harap warga bersabar, tapi juga Dinas PU segera memprioritaskan pekerjaan drainase ke wilayah yang rusak parah dan sangat membutuhkan,” jawabnya.

Sedangkan untuk lampu penerangan jalan, Habiburrahman juga akan mendesak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk menambah lampu penerangan jalan diseluruh wilayah di Kota Medan.

“Medan ini kota metropolitan, jadi harus terang benderang diseluruh sudut kota dan warga berhak mendapatkan penerangan jalan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan warga untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan memasuki jatuh tempo 31 Agustus 2022, karena pajak sangat ini dibutuhkan untuk pembangunan Kota Medan.
(map/ram)

MEDAN, SUMUT POS.CO – Kurangnya keberadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) masih saja dikeluhkan masyarakat Kota Medan. Hal ini terungkap saat Reses Masa Sidang II Tahun Ketiga Tahun Anggaran 2022 Anggota DPRD Kota Medan, Habiburrahman Sinuraya di dua lokasi, yakni di lingkungan III Kelurahan Baru Ladang Bambu, dan Jalan Bunga Turi 1 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan.

Disampaikan Rudianto, warga Jalan Bunga Turi 2 Gang Rahmah, kebutuhan lampu penerangan jalan sangat dibutuhkan dan warga sudah berkali-kali mengusulkan dipasangnya penerangan jalan tersebut kepada pihak kelurahan, kecamatan, bahkan ke anggota DPRD Kota Medan saat reses.

“Kondisi jalan-jalan disini kalau sudah malam, gelap gulita pak. Sudah berkali-kali kami sampaikan ini sama pihak yang terkait, tapi sampai saat ini keinginan kami belum juga terpenuhi. Katanya sudah disampaikan ke Pemko, tapi nyatanya belum ada lampu penerangan jalan terpasang di gang kami,” ucap Rudianto, Sabtu (27/8).

Senada dengan Rudiyanto, warga Gang Keluarga, Rosna Ginting juga mengaku sangat kesulitan melintas di Gang Keluarga yang berukuran sangat kecil akibat tidak adanya penerangan jalan.

“Gang kami kecil, bahkan becak tidak bisa lewat. Jalannya jelek dan tidak ada penerang jalan. Parahnya lagi, sering kali ditemukan ular yang berasal dari tanah kosong di samping gang kami. Tolong lah pak, supaya dipasangkan lampu jalan, jadi bisa nampak jalannya pak,” ujarnya.

Sementara, Warga Lingkungan 3, Kelurahan Baru Ladang Bambu, Nurwanti, mengeluhkan kondisi jalan di lingkungan 3 dan 4 yang rusak parah. Bahkan bila turun hujan, kondisinya tak ubah seperti seperti kolam.

“Sudah kita sampaikan juga ke kelurahan, tapi belum ada kepastian kapan diperbaiki jalan dan drainasenya. Melalui Pak Habiburrahman, kami sangat berharap agar aspirasi ditindaklanjuti oleh Pemko Medan,” harapnya.

Selain masalah infrastruktur, warga juga banyak mempertanyakan terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dinilai tidak merata.

“Saya tidak pernah merasakan sekalipun BLT, PKH, ataupun bantuan pemerintah lainnya. Padahal saya membutuhkan itu, apalagi saya sudah tidak lagi bekerja akibat di PHK karena Covid-19,” kata Rahmah.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Habiburrahman menyatakan, untuk pembangunan jalan dan drainase, dirinya akan menyampaikan keluhan ini ke Dinas PU agar segera memperbaiki jalan yang memang rusak parah.

Meski memang diakui politisi NasDem ini, dengan anggaran Rp350 miliar untuk PU Kota Medan pembuatan saluran drainase, membutuhkan waktu dalam proses perbaikan drainase warga di Kota Medan.

“Saya harap warga bersabar, tapi juga Dinas PU segera memprioritaskan pekerjaan drainase ke wilayah yang rusak parah dan sangat membutuhkan,” jawabnya.

Sedangkan untuk lampu penerangan jalan, Habiburrahman juga akan mendesak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk menambah lampu penerangan jalan diseluruh wilayah di Kota Medan.

“Medan ini kota metropolitan, jadi harus terang benderang diseluruh sudut kota dan warga berhak mendapatkan penerangan jalan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan warga untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan memasuki jatuh tempo 31 Agustus 2022, karena pajak sangat ini dibutuhkan untuk pembangunan Kota Medan.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/