30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Emak-emak di Simalingkar A Protes Air Mati, PDAM Tirtanadi Dihadiahi Bra

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sudah beberapa hari belakangan ini, air bersih tidak mengalir alias mati. Akibatnya, ratusan warga Simalingkar A berunjuk rasa ke Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (31/8).

Masyarakat melakukan demo itu, merasa kecewa dengan pelayanan perusahaan air milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut itu. Akibat air matin

membuat masyarakat mengalami kesusahan untuk aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK).

Mendatangi Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, masyarakat terkhusus kaum emak-emak membawa peralatan masakan hingga pakaian dalam wanita seperti celana dan bra.

“Lihat bapak, BH dan sempak ini tidak dicuci karena air mati. Ini panci kami juga, air mati kami yang susah,” teriak seorang wanita kepada seorang petugas PDAM Tirtanadi di kantor itu.

Seorang ibu, Linda meminta kepada Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi untuk melakukan penataan manajemen PDAM Tirtanadi Sumut, terkhusus di kawasan Simalingkar, Kota Medan. Karena, memiliki pelayanan buruk bagi masyarakat selaku konsumen.”Pak Gubernur Edy tolong perhatiannya. Kalau tak mampu, mundur. Masa soal air mati tidak bisa ditangani dengan baik dan cepat,” kata Linda.

Linda mengkritik bila air tidak mengalir karena ada sistem yang rusak atau pipa bocor. Namun, bukan ditangani dengan cepat. Sehingga berdampak dengan pelayanan buruk. “Kita banyak yang tidak bisa berjualan karena air tidak ada, mau sampai kapan?. Nggak jualan kami mau makan apa,” ucap Linda sehari-hari berjualan dengan membuka warung nasi.

Aksi ini diterima oleh salah seorang pegawai dari PDAM Tirtanadi Padang Bulan, Zaman Mendrofa. Ia menjelaskan, air yang ngadat terjadi karena adanya kebocoran pipa dan saat ini upaya perbaikan masih terus dilakukan. “Kami berharap bapak/ibu bersabar. Itulah kondisi yang terjadi,” sebut Zaman sembari mengatakan apa menjadi keluhkan masyarakat akan disampaikan kepada direksi PDAM Tirtanadi Sumut.

 

Bobby Didorong Segera Ambil Saham PDAM Tirtanadi

Anggota DPRD Kota Medan, Daniel Pinem mengaku sangat prihatin atas apa yang dialami oleh masyarakat Simalingkar karena persoalan matinya air selama beberapa hari di wilayah tempat mereka tinggal.

“Kita sangat prihatin atas aksi masyarakat Perumnas Simalingkar dan sekitarnya yang memprotes matinya air. Jadi, kita harapkan managemen PDAM Tirtanadi untuk segera mengambil keputusan cepat agar jangan berlarut-larut,” ucap Daniel Pinem ,Rabu (31/8).

Politisi PDIP itu mengatakan, PDAM Tirtanadi tidak berada di bawah naungan Pemko Medan. Namun begitu, pihaknya tetap mendorong adanya perbaikan di managemen perusahaan tersebut.

Sebab, kata Daniel, keluhan masyarakat pelanggan PDAM Tirtanadi ini bukan baru berlangsung sekali ini saja, tapi justru sudah terlalu sering. Dan bukan hanya masalah air mati serta air kotor, tapi masyarakat juga kerap mengeluhkan kebijakan tarif yang secara tiba-tiba naik drastis tanpa ada pemberitahuan dengan alasan perubahan sistem bayar.

“PDAM Tirtanadi ini memang bukan berada di ranah Pemko Medan, tapi Pemprovsu. Atas apa yang dialami masyarakat serta sebagai perwakilan dari suara masyarakat, kita berharap agar Pemerintah Provinsi dapat lebih peka dan memperhatikan akan hal ini,” ujarnya.

Tak hanya itu, Daniel Pinem juga mendorong agar Wali Kota Medan, Bobby Nasution bisa secepatnya mengambil kebijakan atas kondisi tersebut dan keluhan masyarakat Kota Medan.

Salah satunya, memiliki mayoritas saham PDAM Tirtanadi agar segera dapat melakukan pembenahan. Mengingat, 80 persen pelanggan PDAM Tirtanadi adalah warga Kota Medan. Dengan begitu, kebutuhan warga Medan akan air bersih dapat segera terpenuhi.

“Saudara Wali Kota Medan, Bobby Nasution pada bulan Juni kemarin sudah jelas menyatakan 80 persen pelanggan PDAM Tirtanadi adalah warga Medan. Ada keinginan saat itu Pemko Medan memiliki saham agar dapat melakukan pembenahan, kami tetap mendukung langkah ini agar secepatnya direalisasikan sehingga warga dapat terbantu dalam memperoleh air bersih,” kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan itu.

Tak hanya itu, sambung Daniel, bila memang langkah tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dibangun saluran penampungan air yang selama ini sudah dilakukan oleh Pemko Medan dengan PDAM Tirtanadi.

“Jalankan saja apa yang sudah ada, dalam hal ini sistem penampungan air. Ini sudah ada di beberapa lingkungan, termasuk ditempat saya tinggal. Sehingga, masyarakat dapat menikmati sarana air bersih,” pungkasnya. (gus/map/ila)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sudah beberapa hari belakangan ini, air bersih tidak mengalir alias mati. Akibatnya, ratusan warga Simalingkar A berunjuk rasa ke Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (31/8).

Masyarakat melakukan demo itu, merasa kecewa dengan pelayanan perusahaan air milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut itu. Akibat air matin

membuat masyarakat mengalami kesusahan untuk aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK).

Mendatangi Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, masyarakat terkhusus kaum emak-emak membawa peralatan masakan hingga pakaian dalam wanita seperti celana dan bra.

“Lihat bapak, BH dan sempak ini tidak dicuci karena air mati. Ini panci kami juga, air mati kami yang susah,” teriak seorang wanita kepada seorang petugas PDAM Tirtanadi di kantor itu.

Seorang ibu, Linda meminta kepada Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi untuk melakukan penataan manajemen PDAM Tirtanadi Sumut, terkhusus di kawasan Simalingkar, Kota Medan. Karena, memiliki pelayanan buruk bagi masyarakat selaku konsumen.”Pak Gubernur Edy tolong perhatiannya. Kalau tak mampu, mundur. Masa soal air mati tidak bisa ditangani dengan baik dan cepat,” kata Linda.

Linda mengkritik bila air tidak mengalir karena ada sistem yang rusak atau pipa bocor. Namun, bukan ditangani dengan cepat. Sehingga berdampak dengan pelayanan buruk. “Kita banyak yang tidak bisa berjualan karena air tidak ada, mau sampai kapan?. Nggak jualan kami mau makan apa,” ucap Linda sehari-hari berjualan dengan membuka warung nasi.

Aksi ini diterima oleh salah seorang pegawai dari PDAM Tirtanadi Padang Bulan, Zaman Mendrofa. Ia menjelaskan, air yang ngadat terjadi karena adanya kebocoran pipa dan saat ini upaya perbaikan masih terus dilakukan. “Kami berharap bapak/ibu bersabar. Itulah kondisi yang terjadi,” sebut Zaman sembari mengatakan apa menjadi keluhkan masyarakat akan disampaikan kepada direksi PDAM Tirtanadi Sumut.

 

Bobby Didorong Segera Ambil Saham PDAM Tirtanadi

Anggota DPRD Kota Medan, Daniel Pinem mengaku sangat prihatin atas apa yang dialami oleh masyarakat Simalingkar karena persoalan matinya air selama beberapa hari di wilayah tempat mereka tinggal.

“Kita sangat prihatin atas aksi masyarakat Perumnas Simalingkar dan sekitarnya yang memprotes matinya air. Jadi, kita harapkan managemen PDAM Tirtanadi untuk segera mengambil keputusan cepat agar jangan berlarut-larut,” ucap Daniel Pinem ,Rabu (31/8).

Politisi PDIP itu mengatakan, PDAM Tirtanadi tidak berada di bawah naungan Pemko Medan. Namun begitu, pihaknya tetap mendorong adanya perbaikan di managemen perusahaan tersebut.

Sebab, kata Daniel, keluhan masyarakat pelanggan PDAM Tirtanadi ini bukan baru berlangsung sekali ini saja, tapi justru sudah terlalu sering. Dan bukan hanya masalah air mati serta air kotor, tapi masyarakat juga kerap mengeluhkan kebijakan tarif yang secara tiba-tiba naik drastis tanpa ada pemberitahuan dengan alasan perubahan sistem bayar.

“PDAM Tirtanadi ini memang bukan berada di ranah Pemko Medan, tapi Pemprovsu. Atas apa yang dialami masyarakat serta sebagai perwakilan dari suara masyarakat, kita berharap agar Pemerintah Provinsi dapat lebih peka dan memperhatikan akan hal ini,” ujarnya.

Tak hanya itu, Daniel Pinem juga mendorong agar Wali Kota Medan, Bobby Nasution bisa secepatnya mengambil kebijakan atas kondisi tersebut dan keluhan masyarakat Kota Medan.

Salah satunya, memiliki mayoritas saham PDAM Tirtanadi agar segera dapat melakukan pembenahan. Mengingat, 80 persen pelanggan PDAM Tirtanadi adalah warga Kota Medan. Dengan begitu, kebutuhan warga Medan akan air bersih dapat segera terpenuhi.

“Saudara Wali Kota Medan, Bobby Nasution pada bulan Juni kemarin sudah jelas menyatakan 80 persen pelanggan PDAM Tirtanadi adalah warga Medan. Ada keinginan saat itu Pemko Medan memiliki saham agar dapat melakukan pembenahan, kami tetap mendukung langkah ini agar secepatnya direalisasikan sehingga warga dapat terbantu dalam memperoleh air bersih,” kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan itu.

Tak hanya itu, sambung Daniel, bila memang langkah tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dibangun saluran penampungan air yang selama ini sudah dilakukan oleh Pemko Medan dengan PDAM Tirtanadi.

“Jalankan saja apa yang sudah ada, dalam hal ini sistem penampungan air. Ini sudah ada di beberapa lingkungan, termasuk ditempat saya tinggal. Sehingga, masyarakat dapat menikmati sarana air bersih,” pungkasnya. (gus/map/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/