MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan desa mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka pembangunan nasional dan daerah, karena desa beserta masyarakatnya merupakan landasan atau basis dari kekuatan ekonomi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan.
Demikian dikatakan Koordinator Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa BPSDM Kementerian Desa PDTT, Ir Teuku Chaerul, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) se-Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang mengambil tema “Menjadikan Kader Pemberdayaan Desa Sebagai Garda Tetdepan dalam Pembangunan Indonesia”, di Hotel Madani Medan, Senin (12/9/2022).
Menurut Teuku Chaerul, pembangunan di desa merupakan pembangunan yang langsung menyentuh kehidupan dan kepentingan rakyat, karena lebih dari 80% penduduk bermukim dan hidup di wilayah pedesaan. “Dalam pelaksanaan pembangunan desa, desa harus melaksanakan prinsip-prinsip transparansi serta pelibatan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengawasan dan pemantauan, disinilah diperlukan peran dari Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa,” ujar Teuku Chaerul dalam arahannya kepada peserta Bimtek.
Pada pembukaan Bimtek Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa se-Kabupaten Paluta yang diikuti sekitar 500 peserta, terdiri dari kepala desa dan kader pemberdayaan masyarakat desa ini, juga dihadiri Pendamping Teknis Desa (PTD) Sumut Erwin Lubis SHi. Pembukaan Bimtek ditandai dengan pemukulan gong oleh Koordinator PPMD BPSDM Kemendesa PDTT Teuku Chaerul.
Sebelumnya, PTD Sumut Erwin Lubis SHi dalam sambutannya, meminta peserta Bimtek untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Bimtek dari awal hingga akhir, agar saat kembali ke desa masing-masing ada ilmu yang bisa ditularkan ke masyarakat desa untuk pembangunan dan kemajuan desa.
Sementara, Ketua Panitia Bimtek Joko Imawan menyampaikan, Bimtek Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa se-Kabupaten Paluta ini akan berlangsung selama 4 hari yakni mulai 11 hingga 14 September 2022 yang dilaksanakan di dua lokasi yakni Hotel Madani dan Garuda Plaza Hotel. “Untuk pembukaan hari ini dan penutupan Bimtek, kita pusatkan di Hotel Madani,” ujar Joko.
Lebih lanjut dikatakannya, pada kegiatan Bimtek ini panitia akan menghadirkan para pemateri-pemateri handal yang sangat berkompeten baik dari nasional maupun dari Sumut. “Yang sangat istimewa, pada Bimtek ini kita juga akan menghadirkan trainer top Indonesia yakni Mr Syafe’i Effendy. Beliau akan mengisi materi motivasi pada Bimtek ini pada tanggal 13 September besok. Karenanya kami minta seluruh peserta bimtek untuk mengikuti materi motivasi yang akan disampaikan Mr Syafe’i Effendy, sebab sangat rugi juga sampai melewarkannya,” ujar Joko.
“Dihadirkannya para pembicara andal dan trainer serta motivator ulung pada kegiatan Bimtek ini, agar para peserta bimtek yang telah datang jauh dari Paluta tidak kecewa dan mendapatkan ilmu yang berguna serta semangat yang tinggi untuk membangun dan memajukan desanya masing-masing,” tutup Joko.
Setelah acara pembukaan, Bimtek langsung dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Koordinator Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa BPSDM Kementerian Desa PDTT, Ir Teuku Chaerul, yang dipandu Dr Anang Anas Azhar MA sebagai moderator.
Pada kesempatan ini, Teuku Chaerul menyampaikan tentang rencana program kerja Kemendes PDTT tahun anggaran 2023 dalam pengembangan pembangunan desa. Ia menyampaikan program pertama, terkait dengan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di desa. Kedua, terkait peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kesehatan warga desa, serta yang ketiga terkait upaya penanggulangan masalah pengangguran di desa.
“Terkait kemiskinan ekstrem, ada BLT Dana Desa serta peningkatan sentra pangan di Kawasan transmigrasi. Sedangkan untuk upaya peningkatan kualitas SDM dan Kesehatan, melalui program konvergensi stunting dan Pendidikan vokasi di desa. Untuk penanggulangan pengangguran di desa, adalah dengan menciptakan lapangan kerja melalui padat karya tunai desa,” jelasnya
Untuk rencana kerja berikutnya menurutnya adalah mendorong pemulihan dunia usaha desa dengan cara merevitaliasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama serta Desa Wisata. Kemudian, pembangunan desa rendah karbon dan transisi energi melalui pengembangan desa perhutanan sosial serta rehabilitasi mangrove dan kawasan pesisir.
Sedangkan rencana berikutnya adalah percepatan pembangunan infrastruktur dasar melalui pembangunan desa cerdas (smart village) serta pemberdayaan masyarakat lewat program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas).
“Kader pemberdayaan masyarakat desa harus tahu kemana arah rencana program kerja Kemendes PDTT tahun 2023, agar para kader bisa memberi masukan, saran dan ikut membuat perencanaan pengembangan dan pembangunan desa bersama kepala desa dan aparat desa lainnya dengan memanfaatkan anggaran Dana Desa yang ada,” ujarnya. (rel/adz)