TERINSIPRASI oleh VCD Senam Body Language (BL) Berty Tilarso, Penyanyi Dewi Perssik mengaku sempat menjadi instruktur senam BL di kampung halamannya, Jember Jawa Timur.
“Aku pernah jadi pengajar senam BL di mana terinspirasi dari Berty Tilarso. Dulu saya beli CD-nya, kemudian saya hafalin dan saya terapkan ke teman-teman maupun ibu-ibu RW dan RT kampung saya di Jember,” terang Depe , Kamis (09/02).
Menjadi guru senam rupanya sudah mendarah daging dalam diri Dewi. Tak heran, jika mantan istri Saipul Jamiell ini, sejak usia remaja sudah mengajar senam kepada ibu-ibu di kawasan rumahnya.
“Kalau senam BL semenjak aku dari kecil Mas, karena memang keluarga yaitu Mama guru senam, dan kakak juga guru senam BL, dan turun temurun ke aku,” ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menuturkan dengan mematok tarif Rp5 ribu, per-bulannya.
Dewi kecil menjadikan olahraga senam sebagai lahan bisnisnya.
“Satu orangnya bayar jaman dulu Rp5 ribu.
Dari kecil aku suka iseng dengan usaha-usaha yang menghasilkan uang sampingan, karena dari kecil aku ga pernah minta sama orang tua. Dari anugerah lewat gerakan-gerakan itu saya combine dan saya bisniskan dengan jadi pelatih senam di kampungku,” jelas Dewi. (net/jpnn)
TERINSIPRASI oleh VCD Senam Body Language (BL) Berty Tilarso, Penyanyi Dewi Perssik mengaku sempat menjadi instruktur senam BL di kampung halamannya, Jember Jawa Timur.
“Aku pernah jadi pengajar senam BL di mana terinspirasi dari Berty Tilarso. Dulu saya beli CD-nya, kemudian saya hafalin dan saya terapkan ke teman-teman maupun ibu-ibu RW dan RT kampung saya di Jember,” terang Depe , Kamis (09/02).
Menjadi guru senam rupanya sudah mendarah daging dalam diri Dewi. Tak heran, jika mantan istri Saipul Jamiell ini, sejak usia remaja sudah mengajar senam kepada ibu-ibu di kawasan rumahnya.
“Kalau senam BL semenjak aku dari kecil Mas, karena memang keluarga yaitu Mama guru senam, dan kakak juga guru senam BL, dan turun temurun ke aku,” ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menuturkan dengan mematok tarif Rp5 ribu, per-bulannya.
Dewi kecil menjadikan olahraga senam sebagai lahan bisnisnya.
“Satu orangnya bayar jaman dulu Rp5 ribu.
Dari kecil aku suka iseng dengan usaha-usaha yang menghasilkan uang sampingan, karena dari kecil aku ga pernah minta sama orang tua. Dari anugerah lewat gerakan-gerakan itu saya combine dan saya bisniskan dengan jadi pelatih senam di kampungku,” jelas Dewi. (net/jpnn)
