28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kurang dari Sehari Grammy Ubah Konsep

Tribute Khusus untuk Whitney Houston

Whitney Houston memang sosok istimewa dan berpengaruh di komunitas musik dunia. Berita kematian diva legendaris ini mampu memengaruhi event penghargaan kelas dunia, seperti Grammy Awards 2012, yang berlangsung pagi ini. Kemarin atau sehari sebelum perhelatan, panitia berani mengubah konsepnya menjadi Tribute to Whitney Houston.

Grammy Awards 2012 yang diadakan di Staples Center, Los Angeles, itu akan mengadakan pementasan musikal khusus untuk Whitney Houston. Penyanyi peraih dua Gramophone Trophy (piala Grammy) sekaligus bintang film Jenifer Hudson ditunjuk sebagai penampil di momen tersebut.
Hudson yang sempat dijuluki perwujudan baru dari seorang Houston itu tidak tampil sendiri. Menurut People, Chaka Khan dijadwalkan juga benyanyi pada acara spesial tersebut. Houston pada umur 15 tahun pernah menjadi backing vocal Khan dalam lagu I”m Every Woman pada 1978. Single ini dinyanyikan kembali Houston dan termasuk dalam album OST film The Bodyguard yang fenomenal itu.

Rencananya, Khan dan Hudson menyanyikan beberapa hits Houston. Konsep khusus telah dirancang pihak Grammy. Ken Ehrlich yang menjadi produser eksekutif telah mengofirmasi hal ini. Meski tidak disebutkan detail acara yang diwujudkan, mereka mengatakannya bakal spesial.
“Sangat disayangkan kalau kami tidak mengakui kontribusi besar Whitney kepada penggemar musik secara umum. Khususnya untuk kedekatan dia dengan Grammy, trofi, dan nominasi yang diraihnya sepanjang tahun,” ujar Ehrlich.

Houston memenangkan Gramophone Trophy pertamanya pada 1985 untuk best pop vocal performance. Penghargaan ini didapatnya untuk lagu Saving All My Love For You. Dua tahun kemudian dia kembali mendapat penghargaan yang sama untuk I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me). Total penyanyi asal New Jersey itu memenangi enam Gramophone Trophy sepanjang karirnya.

Pernyataan duka mendalam juga diungkapkan President/CEO The Recording Academy Neil Portnow. Sebagai pihak penyelenggara Grammy Awards, dia juga mengungkapkan ekspresi kesedihannya sepeninggal Whitney Houston.

“Sebuah malam yang suram terjadi di komunitas musik hari ini (kemarin, Red). Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga, teman, fans, dan semua yang telah tersentuh suara cantiknya,” ujar Neil Portnow di situs resmi Grammy.

Grammy Awards yang tahun ini memasuki edisi ke-54 bakal diisi para penyanyi kelas atas dari lintas generasi. Mulai Adele, Rihanna, Alicia Keys, Foo Fighters, Coldplay hingga musisi legendaris seperti Paul McCartney, The Beach Boys, dan Bruce Springsteen. Sederet selebriti seperti Ryan Seacrest, Ringo Starr, Gwyneth Paltrow, dan Marc Anthony bakal menjadi presenter. Untuk kali pertama sejak tujuh tahun lalu Grammy kembali memakai host utama. Tahun ini yang ditunjuk adalah rapper senior berumur 44 tahun, LL Cool J. Grammy Awards 2012 akan ditayangkan langsung stasiun CBS mulai pukul 20.00 waktu setempat atau hari ini pukul 09.00 WIB.

Selain menjadi musisi, Houston memang getol bermain film. Proyek film terbarunya, Sparkle, siap tayang pada pertengahan tahun ini. Meredupnya karir Whitney Houston karena narkoba membuatnya seakan ‘hilang’ dari peredaran. Kali terakhir dia merilis album pada 2009 dengan judul I Look to You. Respons kritikus terhadap album tersebut sebenarnya cukup lumayan. Situs kritik Metacritic memberikan nilai 66 dari 100.

Album I Look to You mendapat banyak pujian karena pemilihan lagu dan cara Houston mepresentasikannya dengan gaya yang berbeda. Karakter suaranya berubah menjadi lebih berat dan serak. Rilisan ketujuh itu juga memulai debut mengesankan di US Billboard 200 dengan terjual 305 ribu kopi dalam minggu pertama. Pada 1 Desember 2009, rilisan itu mendapat sertifikat platinum dari Recording Industry Association of America (RIAA) karena sudah terjual sejuta kopi.

Rintisan momen kebangkitan Houston dilanjutkan dengan proyek film Sparkle. Dalam film tersebut, pemeran Rachel Marron dalam film The Bodyguard itu menempati posisi produser sekaligus pemain.

Sparkle merupakan remake dari film berjudul sama pada 1976 yang terinspirasi grup vokal cewek, The Supremes. Secara garis besar, versi orisinal film tersebut berkisah tentang perjalanan karir tiga penyanyi dari Harlem pada akhir 1950-an. Sedangkan remake-nya mengambil tempat di Detroit, Michigan, pada era 1960, ketika Motown sedang berada dalam puncak kejayaan.

Sederet nama beken membintangi Sparkle. Mulai Jordin Sparks, Cee Lo Green, Derek Luke, Whitney Houston, Mike Epps, Carmen Ejogo, Tika Sumpter, hingga Omari Hardwick. Sementara itu, penyanyi pop/R&B R. Kelly bakal mengatur scoring musik. Untuk versi 1976, musiknya dirancang Curtis Mayfield. Bahkan, salah satu single-nya, Something He Can Feel, sukses dinyanyikan nenek Houston, Aretha Franklin, pada 1976.

Film itu mulai syuting pada 10 Oktober 2011. Saat ini Sparkle telah selesai diproduksi. Rencananya, film tersebut mulai premier 17 Agustus 2012. Untuk Houston, Sparkle akan menjadi film keempat. Sayang, proyek itu juga menjadi film terakhirnya. Penyanyi berusia 48 tahun tersebut tidak akan bisa menikmati momen keemasannya kembali. Terutama kalau Sparkle menuai sukses besar di pasaran.

Momen yang dialami Houston itu mirip dengan nasib Michael Jackson. Penyanyi yang juga akrab disapa MJ tersebut tidak bisa menikmati hasil kerja kerasnya di film This Is It. The King of Pop telanjur meninggal pada 25 Juni 2009, sekitar empat bulan sebelum film itu rilis pada 28 Oktober 2009.
This Is It yang berbujet USD 60 juta (sekitar Rp538,8 miliar) tersebut mendapat pemasukan hingga USD 261,1 (sekitar Rp2,3 triliun). Sementara itu, Sparkle ‘hanya’ menghabiskan dana USD 17 juta (sekitar Rp 152,6 miilar). Meninggalnya Houston berpotensi membuat Sparkle meledak. Kasus serupa terbukti pada MJ dengan This Is It dan kematian Heath Ledger yang membuat The Dark Knight (2008) meledak. (kkn/c2/any/jpnn)

Tribute Khusus untuk Whitney Houston

Whitney Houston memang sosok istimewa dan berpengaruh di komunitas musik dunia. Berita kematian diva legendaris ini mampu memengaruhi event penghargaan kelas dunia, seperti Grammy Awards 2012, yang berlangsung pagi ini. Kemarin atau sehari sebelum perhelatan, panitia berani mengubah konsepnya menjadi Tribute to Whitney Houston.

Grammy Awards 2012 yang diadakan di Staples Center, Los Angeles, itu akan mengadakan pementasan musikal khusus untuk Whitney Houston. Penyanyi peraih dua Gramophone Trophy (piala Grammy) sekaligus bintang film Jenifer Hudson ditunjuk sebagai penampil di momen tersebut.
Hudson yang sempat dijuluki perwujudan baru dari seorang Houston itu tidak tampil sendiri. Menurut People, Chaka Khan dijadwalkan juga benyanyi pada acara spesial tersebut. Houston pada umur 15 tahun pernah menjadi backing vocal Khan dalam lagu I”m Every Woman pada 1978. Single ini dinyanyikan kembali Houston dan termasuk dalam album OST film The Bodyguard yang fenomenal itu.

Rencananya, Khan dan Hudson menyanyikan beberapa hits Houston. Konsep khusus telah dirancang pihak Grammy. Ken Ehrlich yang menjadi produser eksekutif telah mengofirmasi hal ini. Meski tidak disebutkan detail acara yang diwujudkan, mereka mengatakannya bakal spesial.
“Sangat disayangkan kalau kami tidak mengakui kontribusi besar Whitney kepada penggemar musik secara umum. Khususnya untuk kedekatan dia dengan Grammy, trofi, dan nominasi yang diraihnya sepanjang tahun,” ujar Ehrlich.

Houston memenangkan Gramophone Trophy pertamanya pada 1985 untuk best pop vocal performance. Penghargaan ini didapatnya untuk lagu Saving All My Love For You. Dua tahun kemudian dia kembali mendapat penghargaan yang sama untuk I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me). Total penyanyi asal New Jersey itu memenangi enam Gramophone Trophy sepanjang karirnya.

Pernyataan duka mendalam juga diungkapkan President/CEO The Recording Academy Neil Portnow. Sebagai pihak penyelenggara Grammy Awards, dia juga mengungkapkan ekspresi kesedihannya sepeninggal Whitney Houston.

“Sebuah malam yang suram terjadi di komunitas musik hari ini (kemarin, Red). Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga, teman, fans, dan semua yang telah tersentuh suara cantiknya,” ujar Neil Portnow di situs resmi Grammy.

Grammy Awards yang tahun ini memasuki edisi ke-54 bakal diisi para penyanyi kelas atas dari lintas generasi. Mulai Adele, Rihanna, Alicia Keys, Foo Fighters, Coldplay hingga musisi legendaris seperti Paul McCartney, The Beach Boys, dan Bruce Springsteen. Sederet selebriti seperti Ryan Seacrest, Ringo Starr, Gwyneth Paltrow, dan Marc Anthony bakal menjadi presenter. Untuk kali pertama sejak tujuh tahun lalu Grammy kembali memakai host utama. Tahun ini yang ditunjuk adalah rapper senior berumur 44 tahun, LL Cool J. Grammy Awards 2012 akan ditayangkan langsung stasiun CBS mulai pukul 20.00 waktu setempat atau hari ini pukul 09.00 WIB.

Selain menjadi musisi, Houston memang getol bermain film. Proyek film terbarunya, Sparkle, siap tayang pada pertengahan tahun ini. Meredupnya karir Whitney Houston karena narkoba membuatnya seakan ‘hilang’ dari peredaran. Kali terakhir dia merilis album pada 2009 dengan judul I Look to You. Respons kritikus terhadap album tersebut sebenarnya cukup lumayan. Situs kritik Metacritic memberikan nilai 66 dari 100.

Album I Look to You mendapat banyak pujian karena pemilihan lagu dan cara Houston mepresentasikannya dengan gaya yang berbeda. Karakter suaranya berubah menjadi lebih berat dan serak. Rilisan ketujuh itu juga memulai debut mengesankan di US Billboard 200 dengan terjual 305 ribu kopi dalam minggu pertama. Pada 1 Desember 2009, rilisan itu mendapat sertifikat platinum dari Recording Industry Association of America (RIAA) karena sudah terjual sejuta kopi.

Rintisan momen kebangkitan Houston dilanjutkan dengan proyek film Sparkle. Dalam film tersebut, pemeran Rachel Marron dalam film The Bodyguard itu menempati posisi produser sekaligus pemain.

Sparkle merupakan remake dari film berjudul sama pada 1976 yang terinspirasi grup vokal cewek, The Supremes. Secara garis besar, versi orisinal film tersebut berkisah tentang perjalanan karir tiga penyanyi dari Harlem pada akhir 1950-an. Sedangkan remake-nya mengambil tempat di Detroit, Michigan, pada era 1960, ketika Motown sedang berada dalam puncak kejayaan.

Sederet nama beken membintangi Sparkle. Mulai Jordin Sparks, Cee Lo Green, Derek Luke, Whitney Houston, Mike Epps, Carmen Ejogo, Tika Sumpter, hingga Omari Hardwick. Sementara itu, penyanyi pop/R&B R. Kelly bakal mengatur scoring musik. Untuk versi 1976, musiknya dirancang Curtis Mayfield. Bahkan, salah satu single-nya, Something He Can Feel, sukses dinyanyikan nenek Houston, Aretha Franklin, pada 1976.

Film itu mulai syuting pada 10 Oktober 2011. Saat ini Sparkle telah selesai diproduksi. Rencananya, film tersebut mulai premier 17 Agustus 2012. Untuk Houston, Sparkle akan menjadi film keempat. Sayang, proyek itu juga menjadi film terakhirnya. Penyanyi berusia 48 tahun tersebut tidak akan bisa menikmati momen keemasannya kembali. Terutama kalau Sparkle menuai sukses besar di pasaran.

Momen yang dialami Houston itu mirip dengan nasib Michael Jackson. Penyanyi yang juga akrab disapa MJ tersebut tidak bisa menikmati hasil kerja kerasnya di film This Is It. The King of Pop telanjur meninggal pada 25 Juni 2009, sekitar empat bulan sebelum film itu rilis pada 28 Oktober 2009.
This Is It yang berbujet USD 60 juta (sekitar Rp538,8 miliar) tersebut mendapat pemasukan hingga USD 261,1 (sekitar Rp2,3 triliun). Sementara itu, Sparkle ‘hanya’ menghabiskan dana USD 17 juta (sekitar Rp 152,6 miilar). Meninggalnya Houston berpotensi membuat Sparkle meledak. Kasus serupa terbukti pada MJ dengan This Is It dan kematian Heath Ledger yang membuat The Dark Knight (2008) meledak. (kkn/c2/any/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/