MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi VII DPR RI Drs Hendrik H Sitompul MM menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg Regional Sumbagut. FGD tersebut sinergi antara DPR RI, Kementrian ESDM, dan Pertamina Patra Niaga yang digelar di Gedung Bright Gas, di Kantor Pertamina Patra Niaga Sumbagut Medan, Selasa (2/11/2022).
Selain Hendrik, turut hadir GM Eksekutif Pertamina Patra Niaga Tiara, GM PN Doni, Kementrian ESDM Bidang Kordinator Bahan Bakar Subsidi Kristin, serta 95 Agen Elpiji 3 Kg yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut I meliputi Medan, Deliserdang, Sergai, dan Tebingtinggi, serta 8 Pengusaha SPBE. Mengawali pertemuan, GM Eksekutif PT Pertamina Patra Niaga Tiara mengingatkan kepada puluhan agen, agar tetap melakukan administrasi yang benar. “Saya tetap mengingatkan, administrasi itu harus yang benar,” tegas Tiara.
Sementara itu, Kordinator Bahan Bakar Subsidi dari Kementrian ESDM, Kristin mengingatkan kembali terkait siapa saja yang berhak sebagai pengguna LPG 3 Kg, serta dasar hukum kelompok pengguna elpiji 3 Kg. “Untuk pendistribusian elpjji 3 Kg, didistribusikan 70 persen ke konsumen akhir dan untuk pengecer 30 persen,” tegas Kristin. Terkait Harga Eceran Terendah (HET), lanjut Kristin, ditentukan pemerintah daerah namun Kementrian ESDM meminta agar HET dievaluasi seluruh Provinsi di Indonesia.
Dalam FGD yang berjalan alot dan komunikatif itu, Anggota DPR RI Hendrik Sitompul menyampaikan, hasil temuannya di lapangan pada saat reses dan kunjungan kerja ke daerah pemilihannya. “Hasil temuan saya di lapangan, khususnya di Dapil saya, banyak agen tidak ada hampar atau racun api. Kemudian kantor tidak difungsikan dan banyak lagi yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Saya hanya mau menggugah hati agar konsisten. Temuan saya itu untuk pembelajaran, ke depan harus lebih baik,” kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu.
Namun lanjut Hendrik, ketersediaan elpiji khususnya 3 Kg di Dapil Sumut I tentu menjadi skala prioritas. “Saya bertanggungjawab jika di Dapil saya tidak ada elpiji 3 Kg, karena saya berada di Komisi VII,” tegas Hendrik.
Pengoplos Elpiji 3 Kg
Lebih jauh Hendrik mengungkapkan, pengoplos elpiji 3 Kg saat ini semakin marak di Kota Medan. Bahkan, hasil temuan di lapangan praktek pengoplos elpiji 3 Kg dilaksanakan pada malam hari. “Hasil investigasi kita, saat ini pengoplos itu ada di sekitar Medan Baru. Saya tidak bekerja sendiri, saya bersama penegak hukum,” tegasnya.
Bahkan, kata Hendrik, pengoplos mendapatkan materi atau elpiji 3 Kg itu, dari para oknum agen. “Itu sudah jelas, materi itu dari siapa, kalau tidak dari kita-kita juga?” sebut Hendrik di hadapan puluhan agen elpiji 3 Kg.
Untuk itu, Hendrik akan membentuk Tim Serbu, khusus untuk memburu pengoplos elpiji 3 Kg. “Dalam waktu dekat ini, kita bekerjasama dengan penegak hukum akan membentuk Tim Serbu, khusus memburu Pengoplos elpiji 3 Kg di Dapil Sumut I, khususnya di Kota Medan,” tegas Hendrik kepada wartawan di sela sela acara FGD itu berlangsung. (adz)