KABUL- Musim dingin yang ekstrem tak hanya terjadi di Benua Eropa. Suhu udara dingin yang menggigit tulang juga terasa di Asia dan menelan korban jiwa. Sejauh ini musim dingin ekstrem telah merenggut nyawa sedikitnya 40 anak di Afghanistan.
Sebagian besar korban jiwa tinggal di kem pengungsian di pinggiran Kota Kabul. Lokasi pengungsian itu ditempati ribuan warga Afghanistan yang mengungsi akibat perang dan intimidasi Taliban di wilayah selatan.
Selain itu, korban tewas lainnya berasal dari dataran tinggi di bagian tengah Afghanistan. “Sebulan terakhir kami mencatat ada 40 kasus kematian. Semua meninggal karena kedinginan,” ujar Jubir Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Sakhi Kargar Noorughi, kemarin (19/2).
Cuaca dingin, yang diwarnai dengan hujan salju lebat juga terjadi di negara-negara Asia lainnya antara lain, India, Pakistan, Syria, Lebanon dan Palestina. Hanya, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa di negara-negara tersebut akibat cuaca dingin.
Afghanistan, yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas dataran tinggi dan pegunungan, dilanda musim dingin yang terparah dalam 15 tahun terakhir. Organisasi internasional amal untuk anak-anak Save the Children memperingatkan bahwa cuaca dingin ekstrem diperkirakan akan memburuk sehingga mengancam nyawa lebih banyak anak di kem-kem pengungsian.(afp/cak/dwi/jpnn)