30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Proyek Peningkatan Jalan senilai Rp20 Miliar Semrawut

BINJAI, SUMUT POS.CO – Proyek peningkatan Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, dikeluhkan masyarakat dan sejumlah pengendara yang melintas. Bahkan, proyek yang dikerjakan PT BSM dengan pagu anggaran senilai Rp20 miliar ini dinilai semrawut hingga ancam keselamatan pengguna jalan.

Pantauan wartawan, proyek peningkatan jalan dengan beton ini berdampak kepada pengendara yang kesulitan melintas. Ditambah lagi, tidak adanya pengaturan lalulintas di titik jalan pasca telah dilakukan pengerukan hingga pengecoran.

Masing-masing pengendara memilih jalan dengan sembarang. Bahkan, tak jarang para pengemudi harus melawan arus demi mendapatkan jalan yang dapat dilalui.

Fitri, pengguna Jalan Umar Baki mengaku, sangat resah dengan kondisi proyek tersebut. “Setiap hari saya antar anak melintasi jalan itu. Jalannya semrawut tak karuan dan macet. Kalau hujan begini becek, begitu panas debunya luar biasa,” keluh Fitri.

Fitri berharap, agar proyek tersebut segera dituntaskan. Sehingga pengguna jalan tidak terganggu. “Ada perbaikan jalan bagus, tapi paling tidak bisa dirapikan agar tidak berbahaya bagi pengendara,” harap Fitri.

Warga setempat juga mengakui, sejak proyek berjalan, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi. Kebanyakan pengendara terperosok ke lubang dan pinggir jalan bekas galian proyek.

“Memang hancur kali cara kerjanya. Berserak tak karuan, kami pun resah. Debu dan kondisi jalan yang becek membuat tak nyaman. Kalau bisa dirapikan, karena banyak korban jatuh di jalan ini,” ungkap warga setempat.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai, Ridho Indah Purnama menjelaskan, proyek perbaikan ini tetap berjalan. Meski cuaca pada sepekan belakangan kurang bersahabat.

“Tetap berjalan,” tulis Ridho ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan WhatsApp, Minggu (4/12).

Ridho juga mengirim sejumlah foto-foto terkait slump beton. Artinya, foto tersebut dikirim diduga untuk membuktikan bahwa rekanan yang telah diawasi Dinas PUPR secara ketat, akan melakukan pengaspalan dengan beton rigid dan sejumlah tahapan pelaksanaan sudah berjalan.

Slump beton adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam proses pembuatan beton sesuai dengan mutunya. Sedangkan uji slump merupakan sebuah cara untuk mengetahui, sekaligus menentukan konsistensi atau tingkat kekakuan campuran beton segar.

Hal tersebut dilakukan untuk menilai workability dari beton yang dibuat. Ringkasnya maka metode slump pada beton merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui nilai konsistensi atau kekakuan campuran beton segar.

Senin (5/12/2022), sambung Ridho, pihaknya juga akan melakukan pengujian beton rigid yang mau ditumpahkan ke Jalan Umar Baki. Pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Beton Universitas Sumatera Utara.

Ridho juga mengakui, tidak ada petugas dari Dinas Perhubungan Kota Binjai yang membantu masyarakat melintas di tengah kemacetan saat melintas di sekitaran proyek.

“Enggak ada (petugas Dishub). Ini memang tupoksi (Dishub), kalau memang rasa macet, harusnya mereka mengamankan. Namanya lagi pekerjaan (perbaikan), ya wajar-wajar saja macet,” urai Ridho.

Dia menambahkan, setiap pengecoran harus dibuat contoh atau sampel, kemudian dirawat hingga diuji kualitasnya. “Tiap malam (mulai ngecor), dari jam 11 sampai jam 4 pagi,” ujar Ridho.

Dia menambahkan, proyek peningkatan di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, ditampung dalam APBD secara multiyears. “Tahun ini paling capaian (progres pengerjaan), 25 persen fisik. Tahun depan baru siap,” pungkasnya. (ted/Han)

BINJAI, SUMUT POS.CO – Proyek peningkatan Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, dikeluhkan masyarakat dan sejumlah pengendara yang melintas. Bahkan, proyek yang dikerjakan PT BSM dengan pagu anggaran senilai Rp20 miliar ini dinilai semrawut hingga ancam keselamatan pengguna jalan.

Pantauan wartawan, proyek peningkatan jalan dengan beton ini berdampak kepada pengendara yang kesulitan melintas. Ditambah lagi, tidak adanya pengaturan lalulintas di titik jalan pasca telah dilakukan pengerukan hingga pengecoran.

Masing-masing pengendara memilih jalan dengan sembarang. Bahkan, tak jarang para pengemudi harus melawan arus demi mendapatkan jalan yang dapat dilalui.

Fitri, pengguna Jalan Umar Baki mengaku, sangat resah dengan kondisi proyek tersebut. “Setiap hari saya antar anak melintasi jalan itu. Jalannya semrawut tak karuan dan macet. Kalau hujan begini becek, begitu panas debunya luar biasa,” keluh Fitri.

Fitri berharap, agar proyek tersebut segera dituntaskan. Sehingga pengguna jalan tidak terganggu. “Ada perbaikan jalan bagus, tapi paling tidak bisa dirapikan agar tidak berbahaya bagi pengendara,” harap Fitri.

Warga setempat juga mengakui, sejak proyek berjalan, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi. Kebanyakan pengendara terperosok ke lubang dan pinggir jalan bekas galian proyek.

“Memang hancur kali cara kerjanya. Berserak tak karuan, kami pun resah. Debu dan kondisi jalan yang becek membuat tak nyaman. Kalau bisa dirapikan, karena banyak korban jatuh di jalan ini,” ungkap warga setempat.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai, Ridho Indah Purnama menjelaskan, proyek perbaikan ini tetap berjalan. Meski cuaca pada sepekan belakangan kurang bersahabat.

“Tetap berjalan,” tulis Ridho ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan WhatsApp, Minggu (4/12).

Ridho juga mengirim sejumlah foto-foto terkait slump beton. Artinya, foto tersebut dikirim diduga untuk membuktikan bahwa rekanan yang telah diawasi Dinas PUPR secara ketat, akan melakukan pengaspalan dengan beton rigid dan sejumlah tahapan pelaksanaan sudah berjalan.

Slump beton adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam proses pembuatan beton sesuai dengan mutunya. Sedangkan uji slump merupakan sebuah cara untuk mengetahui, sekaligus menentukan konsistensi atau tingkat kekakuan campuran beton segar.

Hal tersebut dilakukan untuk menilai workability dari beton yang dibuat. Ringkasnya maka metode slump pada beton merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui nilai konsistensi atau kekakuan campuran beton segar.

Senin (5/12/2022), sambung Ridho, pihaknya juga akan melakukan pengujian beton rigid yang mau ditumpahkan ke Jalan Umar Baki. Pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Beton Universitas Sumatera Utara.

Ridho juga mengakui, tidak ada petugas dari Dinas Perhubungan Kota Binjai yang membantu masyarakat melintas di tengah kemacetan saat melintas di sekitaran proyek.

“Enggak ada (petugas Dishub). Ini memang tupoksi (Dishub), kalau memang rasa macet, harusnya mereka mengamankan. Namanya lagi pekerjaan (perbaikan), ya wajar-wajar saja macet,” urai Ridho.

Dia menambahkan, setiap pengecoran harus dibuat contoh atau sampel, kemudian dirawat hingga diuji kualitasnya. “Tiap malam (mulai ngecor), dari jam 11 sampai jam 4 pagi,” ujar Ridho.

Dia menambahkan, proyek peningkatan di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, ditampung dalam APBD secara multiyears. “Tahun ini paling capaian (progres pengerjaan), 25 persen fisik. Tahun depan baru siap,” pungkasnya. (ted/Han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/