30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Tenggelam di Sungai Bingai

BINJAI- Suguh tragis nasib Aswati (26) warga asal Desa Wawar Lorong RT 03/04, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pasalnya, ia menjadi korban ganasnya Sungai Bingai, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, hanya gara-gara untuk mencari uang operasi anaknya. Meski sudah empat hari berlalu, jenazah ibu malang itu belum juga berhasil ditemukan, Jumat (6/5).

Risky (6), anak korban mengidap penyakit tidak memiliki lubang anus sejak lahir. Kondisi ini membutuhkan biaya besar untuk menyembuhkannya. Untuk itu, ia terpaksa membuang air besar memakai selang yang dibuat di sebelah kanan perutnya.

“Risky seharusnya menjalani perawatan di rumah sakit untuk secepatnya dioperasi agar penyakitnya hilang. Karena saya juga masih kekurangan dana untuk membawanya ke rumah sakit. Maka untuk sementara Risky hanya dirawat di rumah dengan perawatan yang seadanya,” ujar Mashudi (32) suami korban, sembari menundukkan kepalanya.

Sementara itu, untuk mencari keberadaan jenazah korban, pihak keluarga sudah mencoba berbagai macam cara, mulai dari memanggil orang pintar (para normal-red) dan meminta bantuan kepada masyarakat setempat. Kini pihak keluarga hanya dapat menanti  jasad korban sembari berharap secepatnya ditemukan.(dan)

BINJAI- Suguh tragis nasib Aswati (26) warga asal Desa Wawar Lorong RT 03/04, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pasalnya, ia menjadi korban ganasnya Sungai Bingai, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, hanya gara-gara untuk mencari uang operasi anaknya. Meski sudah empat hari berlalu, jenazah ibu malang itu belum juga berhasil ditemukan, Jumat (6/5).

Risky (6), anak korban mengidap penyakit tidak memiliki lubang anus sejak lahir. Kondisi ini membutuhkan biaya besar untuk menyembuhkannya. Untuk itu, ia terpaksa membuang air besar memakai selang yang dibuat di sebelah kanan perutnya.

“Risky seharusnya menjalani perawatan di rumah sakit untuk secepatnya dioperasi agar penyakitnya hilang. Karena saya juga masih kekurangan dana untuk membawanya ke rumah sakit. Maka untuk sementara Risky hanya dirawat di rumah dengan perawatan yang seadanya,” ujar Mashudi (32) suami korban, sembari menundukkan kepalanya.

Sementara itu, untuk mencari keberadaan jenazah korban, pihak keluarga sudah mencoba berbagai macam cara, mulai dari memanggil orang pintar (para normal-red) dan meminta bantuan kepada masyarakat setempat. Kini pihak keluarga hanya dapat menanti  jasad korban sembari berharap secepatnya ditemukan.(dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/