JAKARTA-Asia Pacific Rally Championship (APRC) musim 2011 akan diputar pada 1 April sampai 6 November mendatang. Pereli andalan Indonesia, Rifat Sungkar menarget bisa melebihi prestasi musim 2010 lalu.
“Targetnya bisa lebih baik dari tahun lalu. Dengan persiapan yang ada, saya yakin target tersebut bisa tercapai,” katanya saat menemui Menpora Andi Mallarangeng, kemarin (24/3).
Untuk memenuhi optimismenya tersebut, pembalap yang akan turun dengan bendera tim Pertamina Cusco Racing tersebut mengincar minimal dua kali juara dari enam seri yang dilombakan. Yakni pada seri seri III Kaledonia Baru dan seri IV New Zealad karena pada musim lalu dia berhasil masing-masing menjadi juara dan runner up disana.
Sedangkan, untuk seri I di Malaysia, seri II Australia, seri V Jepang, dan seri VI Tiongkok, Rifat berusaha untuk bisa naik podium atau bahkan mencuri salah satu seri.
“Targetnya sih di semua seri bisa juara. Tapi, saya juga harus melihat peluang karena lawan-lawan yang akan dihadapi berat-berat. Mudah-mudahan bisa masuk tiga besar,” tuturnya. Menurut pembalap berusia 33 tahun itu persaingan pada musim dipastikan semakin ketat. Pasalnya, ada peningkatan kualitas pembalap dan jumlah peserta yang mengikuti kejuaraan APRC 2011.
Jika sebelumnya hanya ada tujuh negara, maka kali ini ada sepuluh negara yang ikut dengan jumlah pembalap teregistrasi 18 pembalap.Selain itu, pembalap yang akan turun rata-rata adalah juara-juara nasional yang berasal dari Inggris, Jepang, Tiongkok, dan Australia.
Namun, dengan co-driver Scott Beckwitch asal Australia yang semakin nyetel, dia yakin bakal kembali bisa bahu-membahu mengukir prestasi baru.
“Saya harus bisa mengukir prestasi. Ini demi mengharumkan nama Indonesia dan prestasi di kancah Rally Internasional. Sehingga tidak hanya menjadi raja di rumah sendiri,” paparnya.
Tapi, dengan persiapan demikian matang bukan berarti Rifat tidak memiliki kendala Rifat. Dia merasa masih belum beradaptasi dengan mobil barunya. Kali ini mobil yang akan dibesut adalah Evo X, setingkat diatas mobilnya pada musim lalu Evo IX. “jam terbang saya nol dengan mobil ini. Saya harus terus membiasakan diri,” tandasnya. (aam/jpnn)