29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

COE 2023 dan DSCN 2022 Dorong Promosi Wisata Deliserdang

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang atas diselenggarakannya Launching Calender Of Event (COE) Deliserdang Tahun 2023.

Apresiasi itu diberikan Menparekraf melalui video conference pada pembukaan Deliserdang Culture Night (DSCN) 2022 dan Pelantikan Majelis Kebudayaan Deli Serdang (MKDS) di Taman Museum Daerah Deliserdang, Sabtu (17/12) pukul 20.00 WIB.

Menparekraf menyebutkan keberadaan COE Deliserdang 2023 sebagai upaya untuk menginformasikan kepada khalayak luas atas agenda event di Kabupaten Deliserdang sepanjang Tahun 2023.

Even tersebut, menurut Menparekraf, bisa semakin mendorong promosi, potensi dan daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan serta berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Deliserdang.

“Selamat dan sukses Launching Calender Of Event (COE) Deliserdang tahun 2023. Pariwisata bangkit, ekonomi pulih, budaya lestari, bersama aga Indonesia,” ucap Menparekraf.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar dalam pidato pembukaannya berharap even tersebut menjadi langkah dalam memelihara dan lebih mengenalkan kebudayaan Deli Serdang yang memiliki berbagai keunikan dan karya seni.

“Kemajemukan penduduk di Deliserdang membuat daerah ini kaya dengan potensi budaya yang bila dikemas dengan baik, maka akan menjadi aset berharga dalam membentuk karakter dan pekerti yang tangguh dan dapat menjadi penopang utama dalam mengembangkan industri pariwisata daerah,” ungkap wabup.

Namun sebaliknya, sambung wabup, bila pembangunan bidang kebudayaan kurang mendapat perhatian, maka dikhawatirkan budaya bernilai tinggi yang dimiliki akan luntur akibat pengaruh negatif budaya luar.

Menyikapi persoalan itu, diperlukan pengkajian, pengembangan dan pengaktualisasian seni budaya mutlak harus terus dilakukan agar nilai-nilai kebudayaan tetap lestari. Sehingga, generasi muda agar lebih peduli akan pentingnya melestarikan warisan budaya.

Terkait pelantikan pengurus MKDS, wabup berharap ke depannya bisa saling bahu membahu bersama Pemkab Deliserdang dalam mengembangkan seni dan budaya di Deliserdang.

“Mari terus bergandengan tangan, bahu membahu untuk melanjutkan apa yang sudah menjadi tujuan dan harapan bersama dalam mewujudkan masyarakat Deliserdang yang maju dan sejahtera, dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan,” harap wabup.

Di akhir sambutannya, wabup mengajak seluruh pegiat seni dan budaya serta stakeholder terkait untuk semakin meningkatkan kecintaan terhadap budaya sebagai kearifan lokal di Deliserdang.

Sebelumnya, Kadis Budporapar Deliserdang, H Khoirum Rijal ST MAP dalam laporannya, menyampaikan Kabupaten Deliserdang sebagai kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah 2497,72 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 2 juta lebih, terdiri dari 22 kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan, selain memiliki keanekaragaman sumber daya alam, Kabupaten Deli Serdang juga didiami berbagai etnis, antara lain Melayu, Karo, Simalungun sebagai warga tempatan dan pendatang dari Toba, Jawa, Mandailing, Pakpak, Nias, Minang, Aceh, Banten, Banjar, Cina, dan India.

“Kekayaan sumber daya itu tentunya didukung sumber daya manusia, seperti seniman, budayawan, serta seni budaya yang merupakan masyarakat tempatan dan memerlukan wadah untuk berekspresi dengan berlatar belakang, maka diselenggarakan kegiatan Deliserdang Culture Night malam ini,” papar Kadis Budporapar.

Dasar penyelenggaraan kegiatan itu, sebut Kadis Budporapar, Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, UU No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, UU No.5 Tahun 2017 Tentang Kemajuan Kebudayaan, UU No.24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif, Peraturan Daerah (Perda) No.10 Tahun 2021 Tentang Penjabaran APBD Kabupaten Deliserdang.

“Tujuannya adalah melestarikan kebudayaan Deli Serdang, wadah berekspresi insan budaya Deliserdang, sarana mempromosikan kebudayaan Deliserdang, dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Kadis Budporapar.

Rangkaian kegiatan Deliserdang Culture Night dimulai dari tanggal 13 Desember sampai 17 Desember 2022, dengan penyelenggaraan Lomba Tari Serampang 12 karya Sauty Taut 1957, Lomba Tari Kreasi Jawa, Lomba Tari Etnis, dan Bincang-Bincang Budaya.

“Kita tetap mengedepankan budaya dan kesenian di wilayah Deli Serdang,” pungkas Kadis Budporapar. (btr/azw)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang atas diselenggarakannya Launching Calender Of Event (COE) Deliserdang Tahun 2023.

Apresiasi itu diberikan Menparekraf melalui video conference pada pembukaan Deliserdang Culture Night (DSCN) 2022 dan Pelantikan Majelis Kebudayaan Deli Serdang (MKDS) di Taman Museum Daerah Deliserdang, Sabtu (17/12) pukul 20.00 WIB.

Menparekraf menyebutkan keberadaan COE Deliserdang 2023 sebagai upaya untuk menginformasikan kepada khalayak luas atas agenda event di Kabupaten Deliserdang sepanjang Tahun 2023.

Even tersebut, menurut Menparekraf, bisa semakin mendorong promosi, potensi dan daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan serta berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Deliserdang.

“Selamat dan sukses Launching Calender Of Event (COE) Deliserdang tahun 2023. Pariwisata bangkit, ekonomi pulih, budaya lestari, bersama aga Indonesia,” ucap Menparekraf.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar dalam pidato pembukaannya berharap even tersebut menjadi langkah dalam memelihara dan lebih mengenalkan kebudayaan Deli Serdang yang memiliki berbagai keunikan dan karya seni.

“Kemajemukan penduduk di Deliserdang membuat daerah ini kaya dengan potensi budaya yang bila dikemas dengan baik, maka akan menjadi aset berharga dalam membentuk karakter dan pekerti yang tangguh dan dapat menjadi penopang utama dalam mengembangkan industri pariwisata daerah,” ungkap wabup.

Namun sebaliknya, sambung wabup, bila pembangunan bidang kebudayaan kurang mendapat perhatian, maka dikhawatirkan budaya bernilai tinggi yang dimiliki akan luntur akibat pengaruh negatif budaya luar.

Menyikapi persoalan itu, diperlukan pengkajian, pengembangan dan pengaktualisasian seni budaya mutlak harus terus dilakukan agar nilai-nilai kebudayaan tetap lestari. Sehingga, generasi muda agar lebih peduli akan pentingnya melestarikan warisan budaya.

Terkait pelantikan pengurus MKDS, wabup berharap ke depannya bisa saling bahu membahu bersama Pemkab Deliserdang dalam mengembangkan seni dan budaya di Deliserdang.

“Mari terus bergandengan tangan, bahu membahu untuk melanjutkan apa yang sudah menjadi tujuan dan harapan bersama dalam mewujudkan masyarakat Deliserdang yang maju dan sejahtera, dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan,” harap wabup.

Di akhir sambutannya, wabup mengajak seluruh pegiat seni dan budaya serta stakeholder terkait untuk semakin meningkatkan kecintaan terhadap budaya sebagai kearifan lokal di Deliserdang.

Sebelumnya, Kadis Budporapar Deliserdang, H Khoirum Rijal ST MAP dalam laporannya, menyampaikan Kabupaten Deliserdang sebagai kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah 2497,72 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 2 juta lebih, terdiri dari 22 kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan, selain memiliki keanekaragaman sumber daya alam, Kabupaten Deli Serdang juga didiami berbagai etnis, antara lain Melayu, Karo, Simalungun sebagai warga tempatan dan pendatang dari Toba, Jawa, Mandailing, Pakpak, Nias, Minang, Aceh, Banten, Banjar, Cina, dan India.

“Kekayaan sumber daya itu tentunya didukung sumber daya manusia, seperti seniman, budayawan, serta seni budaya yang merupakan masyarakat tempatan dan memerlukan wadah untuk berekspresi dengan berlatar belakang, maka diselenggarakan kegiatan Deliserdang Culture Night malam ini,” papar Kadis Budporapar.

Dasar penyelenggaraan kegiatan itu, sebut Kadis Budporapar, Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, UU No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, UU No.5 Tahun 2017 Tentang Kemajuan Kebudayaan, UU No.24 Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif, Peraturan Daerah (Perda) No.10 Tahun 2021 Tentang Penjabaran APBD Kabupaten Deliserdang.

“Tujuannya adalah melestarikan kebudayaan Deli Serdang, wadah berekspresi insan budaya Deliserdang, sarana mempromosikan kebudayaan Deliserdang, dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Kadis Budporapar.

Rangkaian kegiatan Deliserdang Culture Night dimulai dari tanggal 13 Desember sampai 17 Desember 2022, dengan penyelenggaraan Lomba Tari Serampang 12 karya Sauty Taut 1957, Lomba Tari Kreasi Jawa, Lomba Tari Etnis, dan Bincang-Bincang Budaya.

“Kita tetap mengedepankan budaya dan kesenian di wilayah Deli Serdang,” pungkas Kadis Budporapar. (btr/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/