MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengapresiasi peluncuran Pra Hari Pers Nasional (HPN) dan HPN Expo 2023 yang ditandai dengan peletakan telapak tangan di layar utama, sebagai tanda persiapan pelaksanaan event nasional di Sumatera Utara. Kegiatan yang digelar di Hotel Adimulia pada Senin (23/1) malam ini, sebagai langkah awal jelang hari pelaksanaan HPN 2023 yang digelar pada 7-12 Februari mendatang.
“Luar biasa, saya tidak menyangka acaranya seperti ini.
Inilah yang kita harapkan, agar peran bersama pemerintah terus berkolaborasi dalam memajukan bangsa khususnya Sumatera Utara,” kata Gubsu Edy Rahmayadi.
Edy menyampaikan, sejarah mencatat peran penting dan berpengaruhnya media massa yang disebut dengan istilah pers, terhadap konsepsi bernegara. Yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbud Hankam). “Dari semua itu, pers ini masuk dalam (konsepsi) budaya. Tetapi perannya masuk ke semua sektor tadi,” ujar Gubsu.
Keterkaitan dan pengaruh itu, lanjut Edy, dapat diketahui dari wacana dan pewacanaan (diskursus) yang terbangun di berbagai negara, bahkan dunia internasional. Misalnya tentang pertahanan dan keamanan melalui kegiatan cipta kondisi. “Itulah peran penting pers, untuk cipta kondisi. Termasuk potensi wilayah, bagaimana peran ini mendorong untuk cipta kondisi dalam tujuan membangun bangsa,” jelasnya.
Karenanya dalam peluncuran Pra HPN ini, Edy berharap agar acara peringatan tahunan ini bisa menjadi dorongan bagi dunia pers mengevaluasi perkembangan yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Agar peran media massa sebagai Pilar keempat demokrasi, berjalan untuk mengawal bangsa ini. “Apakah hari pers ini hanya sekadar hore-hore? Kita harus ada evaluasi untuk itu, sehingga berhasil guna. Dan semua harus kita pertanggungjawabkan (output),” tegasnya.
Sembari berharap kesuksesan HPN 2023 dimana Sumatera Utara sebagai tuan rumah, Gubernur pun menegaskan bahwa nilai yang ada pada pers itu, beberapa diantaranya adalah objektif dan berpikir kritis. “Pers harus kritis, tetapi juga objektif. Ke arah tujuan, yakni pembangunan. Jika ada yang lari dari tujuan, itulah peran pers (mengkritisi). Sehingga tidak ada dusta diantara kita, transparan,” sebutnya.
Hadir pada acara ini Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Armia Fahmi, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Nurjaman Mochtar, Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik dan jajaran, serta sejumlah pimpinan organisasi wartawan. Sementara mendampingi Gubernur, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Kadis Pendidikan Asren Nasution, Kadis Kominfo Ilyas Sitorus, serta pejabat lainnya. (gus/adz)