PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dan DPD Walubi Siantar – Simalungun melaksanakan malam Cap Go Meh dengan Pawai Naga, Barongsai dan Kera Sakti Cs dalam rangkain Imlek 2574 Gongzili/2023 Masehi di Kota Pematang Siantar, Minggu (5/2/23) malam. Ini membuktikan, Kota Pematang Siantar sebagai kota toleransi bagi semua etnis dan agama.
Anggota DPRD Sumatera Utara Sugianto Makmur menyampaikan apresiasi atas kelangsungan acara yang berjalan lancar, meriah dan luar biasa. “Malam ini saya hadir dan menyaksikan betapa luar biasanya pawai Cap Go Meh yang diadakan Pemko Pematangsiantar dan Walubi. Saya bangga, karena Kota Pematang Siantar merupakan kota toleransi bagi semua etnis dan agama,” kata Sugianto Makmur.
Anggota DPRD Sumut Komisi D ini juga menyampaikan kebanggaannya kepada Wali Kota Pematangsiantar yang mau duduk, bergandengan tangan dan berjalan bersama mengikuti pawai Cap Go Meh sepanjang 5 km dari seputaran Balai Kota sampai Jalan Soa Sio simpang Sutomo. “Ibu Wali Kota dr Susanti Dewayani SpA diikuti masyarakat, berjalan kaki diapit warga Tionghoa. Mungkin inilah satu-satunya wali kota yang mau berjalan dengan warganya dalam pawai kebudayaan di Indonesia. Sambutan warga dari semua etnis sepanjang jalan juga begitu meriah,” katanya.
Sugianto Makmur, yang ibunya juga berasal dari Kota Pematangsiantar, merasa sangat bangga. “Masih teringat, dulu di rumah kakek ada anak angkat kakek dari etnis Jawa maupun Simalungun. Kakek adalah pendiri Pabrik Rokok Agam dan tokoh masyarakat di zamannya dan kami hidup dalam keberagaman, ini membuktikan bahwa Kota Pematangsiantar merupakan kota toleransi,” kenangnya.
“Ibu saya sering menceritakan bagaimana tingginya toleransi dan keakraban suku-suku di Siantar. Ternyata sampai hari ini pun, terjaga dengan baik,” pungkas Sugianto. (rel/adz)