27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

867 Ribu Siswa Bertarung Rebutkan Kursi SNBP

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dibuka, kemarin (14/2). Ada sekitar 867 ribu siswa yang dinyatakan eligible untuk bisa mendaftar SNBP.

Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB 2023 Mochamad Ashari mengatakan, ada kenaikan jumlah siswa eligible tahun ini. Sekitar 20 ribu siswa atau 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu, sebesar 847 ribu siswa.

Para siswa tersebut, nantinya berpeluang untuk mendaftar SNBP 2023 di perguruan tinggi negeri (PTN) pilihannya. Pendaftaran ini akan dibuka hingga 28 Februari 2023 mendatang. “Karena anda sudah terpilih sebagai siswa eligible, maka bisa mulai memilih jurusan,” tuturnya pada sosialisasi Mekanisme Pendaftaran SNBP 2023 secara daring, Selasa (14/2).

Di tahun ini, siswa diberikan kebebasan memilih prodi tanpa ada pengkotakan jurusan. Misal, jurusan IPA hanya boleh memilih prodi IPA atau IPS hanya boleh memilih prodi IPS.

Selain itu, calon peserta SNBP dimungkinkan untuk memilih dua program studi (prodi) berbeda. Dengan catatan, salah satu prodi berada di PTN yang satu provinsi dengan sekolah asal siswa.

Diakui Ashari, prodi yang diletakkan pada pilihan kedua memang lebih sukar untuk lolos. Sebab, biasanya, kuota pada prodi tersebut sudah terpenuhi terlebih dahulu oleh mereka yang menjadikan prodi ini pilihan pertama. Apalagi, kuota yang diterima pada jalur SNBP ini memang relatif kecil. Hanya seperempat dari jumlah pendaftar. “Bukan berarti pilihan duanya tidak dihiraukan oleh perguruan tinggi. Pilihan dua masih memungkinkan anda untuk diterima,” ungkap Rektor ITS tersebut.

Ia pun mewanti-wanti, bagi yang lolos di pilihan kedua untuk benar-benar melakukan daftar ulang. Apabila tidak dilakukan, hal itu akan berdampak pada sekolah dan bakal menyulitkan peserta itu sendiri. Pasalnya, siswa yang sudah dinyatakan lolos SNBP dan tidak melakukan daftar ulang maka dilarang untuk mengikuti ujian tertulis berbasis komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023 Budi Prasetyo Widyobroto memberikan tips soal pemilihan prodi di PTN bagi siswa. Sebab, menurutnya, meski sudah masuk eligible, siswa tetap harus bisa melihat situasi dan kondisi di sekolah masing-masing.

Misalnya, dengan melihat posisi peringkat dia di sekolah, terutama dibandingkan siswa lain yang juga mendaftar SNBP. Apabila yang bersangkutan berada di peringkat pertama, maka tak masalah mendaftar di prodi dan PTN manapun sesuai yang diinginkan. Sebab, peluang diterima besar.

Namun, sebaliknya. Jika ternyata siswa berada di peringkat 9 dari total pendaftar maka disarankan mengetahui jurusan dan perguruan tinggi yang jadi tujuan siswa yang peringkatnya ada di atas dia. Karena, ketika prodi dan PTN yang didaftarkan sama maka peluang lolos kecil.

Selain itu, biasanya, sebuah jurusan di PTN tidak menerima banyak mahasiswa dari sekolah yang sama. Ada kewajiban dari pemerintah untuk melakukan pemerataan siswa, termasuk untuk siswa dari keluarga yang tidak mampu.

Artinya, tidak semua dibuka untuk jalur prestasi ini. “Anda harus hitung-hitung, tahu diri posisi saya di SMA seperti apa. Kemudian posisi SMA saya memiliki indeks sekolah di PTN tujuan seperti apa,” jelasnya.

Kemudian, Budi juga berpesan, agar pemilihan prodi dilakukan secara merdeka bertanggung jawab. Mengingat, di tahun ini, siswa diberikan kebebasan penuh memilih prodi yang diinginkan. “Artinya jangan hanya bisa masuk, tapi tidak bisa keluar (lulus kuliah, red),” pungkasnya. (mia/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dibuka, kemarin (14/2). Ada sekitar 867 ribu siswa yang dinyatakan eligible untuk bisa mendaftar SNBP.

Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB 2023 Mochamad Ashari mengatakan, ada kenaikan jumlah siswa eligible tahun ini. Sekitar 20 ribu siswa atau 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu, sebesar 847 ribu siswa.

Para siswa tersebut, nantinya berpeluang untuk mendaftar SNBP 2023 di perguruan tinggi negeri (PTN) pilihannya. Pendaftaran ini akan dibuka hingga 28 Februari 2023 mendatang. “Karena anda sudah terpilih sebagai siswa eligible, maka bisa mulai memilih jurusan,” tuturnya pada sosialisasi Mekanisme Pendaftaran SNBP 2023 secara daring, Selasa (14/2).

Di tahun ini, siswa diberikan kebebasan memilih prodi tanpa ada pengkotakan jurusan. Misal, jurusan IPA hanya boleh memilih prodi IPA atau IPS hanya boleh memilih prodi IPS.

Selain itu, calon peserta SNBP dimungkinkan untuk memilih dua program studi (prodi) berbeda. Dengan catatan, salah satu prodi berada di PTN yang satu provinsi dengan sekolah asal siswa.

Diakui Ashari, prodi yang diletakkan pada pilihan kedua memang lebih sukar untuk lolos. Sebab, biasanya, kuota pada prodi tersebut sudah terpenuhi terlebih dahulu oleh mereka yang menjadikan prodi ini pilihan pertama. Apalagi, kuota yang diterima pada jalur SNBP ini memang relatif kecil. Hanya seperempat dari jumlah pendaftar. “Bukan berarti pilihan duanya tidak dihiraukan oleh perguruan tinggi. Pilihan dua masih memungkinkan anda untuk diterima,” ungkap Rektor ITS tersebut.

Ia pun mewanti-wanti, bagi yang lolos di pilihan kedua untuk benar-benar melakukan daftar ulang. Apabila tidak dilakukan, hal itu akan berdampak pada sekolah dan bakal menyulitkan peserta itu sendiri. Pasalnya, siswa yang sudah dinyatakan lolos SNBP dan tidak melakukan daftar ulang maka dilarang untuk mengikuti ujian tertulis berbasis komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023 Budi Prasetyo Widyobroto memberikan tips soal pemilihan prodi di PTN bagi siswa. Sebab, menurutnya, meski sudah masuk eligible, siswa tetap harus bisa melihat situasi dan kondisi di sekolah masing-masing.

Misalnya, dengan melihat posisi peringkat dia di sekolah, terutama dibandingkan siswa lain yang juga mendaftar SNBP. Apabila yang bersangkutan berada di peringkat pertama, maka tak masalah mendaftar di prodi dan PTN manapun sesuai yang diinginkan. Sebab, peluang diterima besar.

Namun, sebaliknya. Jika ternyata siswa berada di peringkat 9 dari total pendaftar maka disarankan mengetahui jurusan dan perguruan tinggi yang jadi tujuan siswa yang peringkatnya ada di atas dia. Karena, ketika prodi dan PTN yang didaftarkan sama maka peluang lolos kecil.

Selain itu, biasanya, sebuah jurusan di PTN tidak menerima banyak mahasiswa dari sekolah yang sama. Ada kewajiban dari pemerintah untuk melakukan pemerataan siswa, termasuk untuk siswa dari keluarga yang tidak mampu.

Artinya, tidak semua dibuka untuk jalur prestasi ini. “Anda harus hitung-hitung, tahu diri posisi saya di SMA seperti apa. Kemudian posisi SMA saya memiliki indeks sekolah di PTN tujuan seperti apa,” jelasnya.

Kemudian, Budi juga berpesan, agar pemilihan prodi dilakukan secara merdeka bertanggung jawab. Mengingat, di tahun ini, siswa diberikan kebebasan penuh memilih prodi yang diinginkan. “Artinya jangan hanya bisa masuk, tapi tidak bisa keluar (lulus kuliah, red),” pungkasnya. (mia/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/