26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

ABG Putus Sekolah Terbakar

Warnet Ludes Dilalap Api

MEDAN-Kebakaran kembali terjadi di Kota Medan. Sebuah ruko Matahari Net di Jalan Matahari Raya, Kecamatan Medan Helvetia ludes terbakar.  Seorang anak baru gede (ABG) putus sekolah, Haris (14) mengalami luka bakar di kedua tangan dan kaki serta tubuhnya. Korban langsung dibawa ke RS Sari Mutiara Medan untuk mendapat penanganan intensifn

Informasi yang diperoleh dari Ida, pemilik warnet Matahari Net mengatakan, kebakaran terjadi Senin (5/3) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat kejadian, korban sedang bermain di warnet tersebut. Karena mati lampu, salah seorang penjaga warnet menyuruh korban mengisi bensin ke genset. Tiba-tiba saat mengisi bensin, genset meledak dan korban mengalami luka bakar. Korban sempat lari sambil membawa jerigen yang masih berisi bensin, sehingga api menjalar dan menghanguskan ruko tersebut.

“Saat itu saya dan anak serta saudara sedang berada di lantai dua. Warnetnya ada di lantai satu. Biasanya jaga warnet ini nyuruh si korban supaya mengisi bensin ke dalam genset. Memang si korban sering main ke warnet kami. Jadi dia biasa bantu-bantuin di sini. Tapi saya nggak nyangka begini jadinya. Semua sudah hangus terbakar. Bahkan yang tersisa hanya baju di badan saja,” kata Ida.

Menurutnya, saat api mulai menghanguskan ruko tersebut, dirinya beserta saudara dan keponakannya melompat ke rumah tetangga sebelah untuk menyelamatkan diri.

“Kami yang di lantai 2 langsung melompat kerumah di samping ruko itu. Semua habis, 30 unit komputer, kulkas , TV dan satu sepeda motor, ludes terbakar. Nggak ada lagi yang tersisa. Kerugian sekitar Rp200 juta,” ungkapnya.

Sementara uwak korban, Tuyem (55) menuturkan kalau anak bungsu dari tiga bersaudara itu biasa bermain ke warnet tersebut, karena jarak rumahnya yang tidak begitu jauh hanya sekitar 300 meter dari tempat kejadian. Korban sejak usia 3 tahun tinggal bersamanya karena yatim piatu. Sedangkan dua kakak dan abangnya tinggal di rumah mereka di Tanjungbalai.

“Dia berhenti sekolah kelas 3 SMP. Saya bingung memikirkan biaya sekolahnya. Dari usia 3 tahun dia tinggal bersama saya. Dia sudah saya anggap seperti anak saya. Saat kejadian saya lagi di rumah, tiba-tiba tetangga menjerit memanggil saya. Lalu saya dan tetangga langsung membawa Haris ke rumah sakit,” ungkapnya.

Pantauan wartawan, korban meringis menahankan sakit akibat luka yang dideritanya. Korban mendapat perawatan di lantai 2 Ruang Aster 8 RS Sari Mutiara Medan.

“Saya melihat dia mengalami luka bakar dan saya terus membuka bajunya. Korban luka bakar cuma si Haris, dua orang lagi sempat melompat dari lantai dua ke rumah sebelah,” kata Ina, salah seorang tetangga korban.

Sementara itu Direktur RS Sari Mutiara dr Tuahman F Purba mengatakan korban mengalami luka bakar grade II sebesar 30 persen. Luka bakar pada tangan, kaki dan perut.

“Tadi sudah diberi pertolongan dan akan dipindahkan ke ruangan khusus karena dikhawatirkan dengan kondisi luka seperti itu, korban bisa terinfeksi penyakit lain kalau disatukan dengan pasien lainnya di sini,” jelas Tuahman.

Selanjutnya, korban yang di pasangi infus akan diberi deberidemen untuk membersihkan luka bakar yang diderita.
“Biayanya kalau bisa akan kita kasi keringanan. Tapi yang penting pasien kita rawat dan obati dulu. Agar nggak semakin parah karena luka bakarnya ini saja sudah cukup parah,” sebut Tuahman. (mag-11)

Warnet Ludes Dilalap Api

MEDAN-Kebakaran kembali terjadi di Kota Medan. Sebuah ruko Matahari Net di Jalan Matahari Raya, Kecamatan Medan Helvetia ludes terbakar.  Seorang anak baru gede (ABG) putus sekolah, Haris (14) mengalami luka bakar di kedua tangan dan kaki serta tubuhnya. Korban langsung dibawa ke RS Sari Mutiara Medan untuk mendapat penanganan intensifn

Informasi yang diperoleh dari Ida, pemilik warnet Matahari Net mengatakan, kebakaran terjadi Senin (5/3) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat kejadian, korban sedang bermain di warnet tersebut. Karena mati lampu, salah seorang penjaga warnet menyuruh korban mengisi bensin ke genset. Tiba-tiba saat mengisi bensin, genset meledak dan korban mengalami luka bakar. Korban sempat lari sambil membawa jerigen yang masih berisi bensin, sehingga api menjalar dan menghanguskan ruko tersebut.

“Saat itu saya dan anak serta saudara sedang berada di lantai dua. Warnetnya ada di lantai satu. Biasanya jaga warnet ini nyuruh si korban supaya mengisi bensin ke dalam genset. Memang si korban sering main ke warnet kami. Jadi dia biasa bantu-bantuin di sini. Tapi saya nggak nyangka begini jadinya. Semua sudah hangus terbakar. Bahkan yang tersisa hanya baju di badan saja,” kata Ida.

Menurutnya, saat api mulai menghanguskan ruko tersebut, dirinya beserta saudara dan keponakannya melompat ke rumah tetangga sebelah untuk menyelamatkan diri.

“Kami yang di lantai 2 langsung melompat kerumah di samping ruko itu. Semua habis, 30 unit komputer, kulkas , TV dan satu sepeda motor, ludes terbakar. Nggak ada lagi yang tersisa. Kerugian sekitar Rp200 juta,” ungkapnya.

Sementara uwak korban, Tuyem (55) menuturkan kalau anak bungsu dari tiga bersaudara itu biasa bermain ke warnet tersebut, karena jarak rumahnya yang tidak begitu jauh hanya sekitar 300 meter dari tempat kejadian. Korban sejak usia 3 tahun tinggal bersamanya karena yatim piatu. Sedangkan dua kakak dan abangnya tinggal di rumah mereka di Tanjungbalai.

“Dia berhenti sekolah kelas 3 SMP. Saya bingung memikirkan biaya sekolahnya. Dari usia 3 tahun dia tinggal bersama saya. Dia sudah saya anggap seperti anak saya. Saat kejadian saya lagi di rumah, tiba-tiba tetangga menjerit memanggil saya. Lalu saya dan tetangga langsung membawa Haris ke rumah sakit,” ungkapnya.

Pantauan wartawan, korban meringis menahankan sakit akibat luka yang dideritanya. Korban mendapat perawatan di lantai 2 Ruang Aster 8 RS Sari Mutiara Medan.

“Saya melihat dia mengalami luka bakar dan saya terus membuka bajunya. Korban luka bakar cuma si Haris, dua orang lagi sempat melompat dari lantai dua ke rumah sebelah,” kata Ina, salah seorang tetangga korban.

Sementara itu Direktur RS Sari Mutiara dr Tuahman F Purba mengatakan korban mengalami luka bakar grade II sebesar 30 persen. Luka bakar pada tangan, kaki dan perut.

“Tadi sudah diberi pertolongan dan akan dipindahkan ke ruangan khusus karena dikhawatirkan dengan kondisi luka seperti itu, korban bisa terinfeksi penyakit lain kalau disatukan dengan pasien lainnya di sini,” jelas Tuahman.

Selanjutnya, korban yang di pasangi infus akan diberi deberidemen untuk membersihkan luka bakar yang diderita.
“Biayanya kalau bisa akan kita kasi keringanan. Tapi yang penting pasien kita rawat dan obati dulu. Agar nggak semakin parah karena luka bakarnya ini saja sudah cukup parah,” sebut Tuahman. (mag-11)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/