GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Kerusakan ruas Jalan Gunungsitoli menuju Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa Kota Gunungsitoli yang sudah berlangsung lama, membuat pemuda desa Onowaembo tidak tinggal diam. Dengan dana swadaya, mereka pun bahu membahu memperbaiki dengan cara menambal lubang dengan semen coran.
Pengerjaan jalan rusak itu oleh warga Desa Onowaembo sengaja memilih waktu pada malam hari. Menurut mereka, selain menghindari kesan pencitraan juga menghindari banyaknya kendaraan yang lalu-lalang, khusunya kendaraan roda empat pada Sabtu (4/3) malam.
“Kondisi jalan ruas Onowaembo ini sudah sekian lama rusak dan berlubang. Namun belum juga mendapat perhatian dari pemerintah, padahal sudah sering terjadi kecelakaan. Bahkan, tidak sedikit anak sekolah yang sudah menjadi korban,” ungkap Sokhiatulo Harefa tokoh pemuda masyarakat setempat, kepada Sumut Pos, Senin (6/3).
Sokhiatulo Harefa membeberkan, bahwa kerusakan badan jalan di desa mereka sudah berlangsung lama. Bahkan di setiap sudut jalan terdapat lubang menganga, dan telah memakan banyak korban. Namun kondisi tersebut seolah luput dari perhatian Pemko Gunungsitoli dalam hal ini dinas pekerjaan umum.
“Bertahun tidak mendapat perhatian dari Pemko Gunungsitoli, padahal kondisi jalannya sudah rusak parah, banyak berlubang. Sehingga kami mengambil inisiatif untuk menambal dengan cara melakukan pengecoran menggunakan krikil, pasir dan semen,” beber Sokhiatulo.
Menurut Sokhiatulo, kegiatan penambalan jalan itu terlaksana karena partisipasi warga/pemuda Desa Onowaembo dan dengan dukungan penuh dari Melianus Telaumbanua alias Ama Kezia yang merupakan pemuda Desa Onowaembo dan juga pengusaha sukses di Batam.
Keluhan kerusakan jalan yang sudah parah itu, juga terdapat di beberapa titik di wilayah Kota Gunungsitoli. Sebut saja di desa Iraonolase tepatnya dusun 3 menuju Desa Hilimbaruzo-Desa Sifalaete Ulu ke Moawo. Kondisi jalannya rusak parah, lubang yang sudah digenangi air mirip seperti kolam ikan atau kubangan kerbau.
“Sangat prihatin sekali, Pemerintah tidak peduli dengan kondisi jalan ini pada hal saya rasa tidak ada alibi dan alasan lagi bahwa bukan kewenangan APBD kota Gunungsitoli. Sudah sangat jelas ini jalan antar Desa, sangat kasihan anak sekolah yang melewati jalan ini, diharapkan perhatian dari Pemerintah Kota,” kata Herman Victor Lase di akun facebooknya, Senin (6/3).
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Gunungsitoli Ekuator Daely saat dihubungi Sumut Pos, Senin (6/3), belum memberikan jawaban. Begitu saat pesan whatshapp yang dikirim wartawan belum memberikan balasan. (adl/han)