28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Dua Mantan Atlet Sumut Dihadiahi Rumah

MEDAN- Ukiran prestasi selalu layak mendapat penghargaan. Seperti dua mantan atlet Sumatera Utara Deliana dan Amnah Haryani yang mendapat apresiasi dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora). Tak tanggung keduanya dihadiahi rumah senilai Rp125 juta.

Tentu bukannya tanpa alasan keduanya mendapat apresiasi dari pemerintah. Deliana adalah pengukir gelar juara dunia cabang olahraga pencak silat tiga kali. Itu diperolehnya tahun 1986 di Austria, 1990 di Den Haag Belanda dan 1991 di Kuala Lumpur Malaysia. Begitupun Amnah adalah atlit dayung peraih medali emas SEA Games tiga kali berturut-turut di Ciang may, Thailand tahun 1995, Jakarta 1997 dan  Brunei Darussalam 1999.

Bagi Deliana, ini merupakan bukti perhatian pemerintah kepada atlet. Artinya selama atlet tersebut mampu mengukir prestasi tentu masa depan terbentang cerah. “Ini juga sebagai bukti atlet memiliki masa depan,dan sangat diperhatikan pemerintah,” ujarnya, Kamis (8/3) kemarin.

Selain itu wanita yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut ini mengajak para atlet muda saat ini untuk lebih serius menekuni dunia olahraga. “Tidak ada lagi alasan untuk ragu menjadi atlet. Sebab perhatian pemerintah cukup besar,” pungkasnya.

Program ini merupakan bagian dari program tali asih pemerintah terhadap atlet berprestasi secara rutin setiap tahun. Beberapa atlet Sumut yang juga mendapat penghargaan yang sama sebelumnya antara lain Muhammad Sanusi (balap sepeda), Sutiono (balap sepeda), Asbir Hasibuan (angkat berat), Sandra Ariani (karate), Asmara Dana (gulat), Hendrik Simangunsong (tinju) dan Liston Siregar (tinju).

Sebelumnya Wakil Ketua II KONI Sumut, Agung Sunarno menyambut positif bentuk perhatian pemerintah ini. Bantuan telah diserahkan Senin (5/3) lalu. “Selain itu 32 atlet kita yang masih pelajar dan mahasiswa memperoleh bantuan beasiswa,” ujarnya.

Agung menuturkan, bagi atlit pelajar SMP, mendapatkan beasiswa sebesar Rp4 juta, pelajar SMA Rp5,8 juta, atlit mahasiswa Rp12,5 juta.
“Untuk pelajar itu merupakan hasil prestasi mereka selama i Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) sementara senior berprestasi di Sea Games atau tingkat lainnya,” katanya.

Agung berharap tali asih ini dapat menjadi motivasi atlet untuk mengukir prestasi untuk daerah ataupun negara. Kesempatan terbuka pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau mendatang. “Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap atlet. KONI Sumut juga punya program penghargaan seperti jaminan PNS untuk  atlet berprestasi. Jadi teruslah mengukir prestasi,” pungkasnya.(mag-18)

MEDAN- Ukiran prestasi selalu layak mendapat penghargaan. Seperti dua mantan atlet Sumatera Utara Deliana dan Amnah Haryani yang mendapat apresiasi dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora). Tak tanggung keduanya dihadiahi rumah senilai Rp125 juta.

Tentu bukannya tanpa alasan keduanya mendapat apresiasi dari pemerintah. Deliana adalah pengukir gelar juara dunia cabang olahraga pencak silat tiga kali. Itu diperolehnya tahun 1986 di Austria, 1990 di Den Haag Belanda dan 1991 di Kuala Lumpur Malaysia. Begitupun Amnah adalah atlit dayung peraih medali emas SEA Games tiga kali berturut-turut di Ciang may, Thailand tahun 1995, Jakarta 1997 dan  Brunei Darussalam 1999.

Bagi Deliana, ini merupakan bukti perhatian pemerintah kepada atlet. Artinya selama atlet tersebut mampu mengukir prestasi tentu masa depan terbentang cerah. “Ini juga sebagai bukti atlet memiliki masa depan,dan sangat diperhatikan pemerintah,” ujarnya, Kamis (8/3) kemarin.

Selain itu wanita yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut ini mengajak para atlet muda saat ini untuk lebih serius menekuni dunia olahraga. “Tidak ada lagi alasan untuk ragu menjadi atlet. Sebab perhatian pemerintah cukup besar,” pungkasnya.

Program ini merupakan bagian dari program tali asih pemerintah terhadap atlet berprestasi secara rutin setiap tahun. Beberapa atlet Sumut yang juga mendapat penghargaan yang sama sebelumnya antara lain Muhammad Sanusi (balap sepeda), Sutiono (balap sepeda), Asbir Hasibuan (angkat berat), Sandra Ariani (karate), Asmara Dana (gulat), Hendrik Simangunsong (tinju) dan Liston Siregar (tinju).

Sebelumnya Wakil Ketua II KONI Sumut, Agung Sunarno menyambut positif bentuk perhatian pemerintah ini. Bantuan telah diserahkan Senin (5/3) lalu. “Selain itu 32 atlet kita yang masih pelajar dan mahasiswa memperoleh bantuan beasiswa,” ujarnya.

Agung menuturkan, bagi atlit pelajar SMP, mendapatkan beasiswa sebesar Rp4 juta, pelajar SMA Rp5,8 juta, atlit mahasiswa Rp12,5 juta.
“Untuk pelajar itu merupakan hasil prestasi mereka selama i Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) sementara senior berprestasi di Sea Games atau tingkat lainnya,” katanya.

Agung berharap tali asih ini dapat menjadi motivasi atlet untuk mengukir prestasi untuk daerah ataupun negara. Kesempatan terbuka pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau mendatang. “Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap atlet. KONI Sumut juga punya program penghargaan seperti jaminan PNS untuk  atlet berprestasi. Jadi teruslah mengukir prestasi,” pungkasnya.(mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/